Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

66 merupakan data hasil penilaian menggunakan skala penskoran. Data kuantitatif ini dapat diperoleh dari : Hasil validasi dosen ahli, guru kelas, kuesioner hasil uji coba dan kuesioner hasil uji coba pemakaian. Hasil skor data validasi media dan kuesioner dihitung berdasarkan skala Likert kriteria 1 sampai 4. Skor Likert dihitung dengan skor rata-rata pada butir pernyataan. Untuk menghitung rata- rata dari hasil validasi menggunakan rumus sebagai berikut Dari nilai rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversikan ke skala empat. Widoyoko 2014:144 penentuan jarak interval Ji dapat diperoleh dengan rumus: Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala ; 4 r = skor terendah ideal dalam skala ; 1 Ji = jumlah kelas interval ; 4 – 14 = 0,75 Kriteria klasifikasi penilaian media pembelajaran TIK yang dikembangkan adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi Hasil Penilaian Skor Akhir Klasifikasi 3,25 – 4,00 Sangat Baik SB 2,50 – 3,25 Baik B 1,75 – 2,50 Cukup C 1,00 – 1,75 Kurang K Ji = t – rJk 67 Hasil dari perhitungan masing-masing skor masing-masing validasi yang dilakukan dicari rata-rata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dalam kategori tertentu seperti tertera pada tabel kriteria skor skala empat di atas. Sedangkan, perhitungan pada kuesioner respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Menjumlahkan skor kuesioner secara keseluruhan 2. Menghitung skor maksimal dengan rumus 3. Skor maksimal = jumlah item x skor jawaban tertinggi 4. Menghitung skor respon secara keseluruhan dengan rumus 5. Jumlah skor respon = Arikunto 2004:18 mengemukakan kriteria penyusunan instrumen hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan tanpa mempertimbangkan apa-apa yang dilakukan dengan membagi rentangan bilangan. Untuk menganalisis data respon peserta didik maka dilakukan dengan kuesioner, yang terdiri dari alternatif jawaban berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Peserta didik harus memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda centang √. Peneliti dapat mengetahui respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dengan mengambil rata-rata respon peserta didik dari hasil kuesioner. Untuk mengetahui kategori rata-rata respon peserta didik berdasarkan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto 2004: 18 dapat melihat pada tabel di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Tabel 3.7 Klasifikasi Rata-rata Respon Peserta didik Rentang Persentase Skor Interval Skor Kategori 81-100 81-100 Baik sekali 61-80 61-80 Baik 41-60 41-60 Cukup 21-40 21-40 Kurang 0-21 0-21 Kurang sekali Mendapatkan kriteria keberhasilan itu dinyatakan jika hasil yang diperoleh mencapai klasifikasi rata-rata yaitu 100 dengan kategori baik sekali. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis Powerpoint dapat diperoleh melalui kuesioner atau angket peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Powerpoint. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1.

Analisis Kebutuhan Pada potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis TIK yaitu Powerpoint Interaktif. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui potensi atau masalah yang terjadi di lapangan, masalah tentang pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interaktif. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Depok 1 yaitu Bpk. D. Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 21 Juni 2016 pukul 10.00 WIB. Wawancara terkait dengan sejauh mana guru mengenal dan menggunakan media pembelajaran berbasis Powerpoint Interakrif terutama dalam kegiatan pembelajaran IPA. Hasil dari wawancara tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan media berbasis Powerpoint Interakrif yang akan dibuat untuk kelas V Sekolah Dasar. 70 a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 13 butir pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas V. Pertanyaan pertama yaitu tentang permasalahan apa saja yang dihadapi guru ketika mengajar materi IPA di kelas V. Guru mengatakan bahwa saat mengajar IPA ada beberapa kendala yaitu pada saat menjelaskan mengenai materi yang membutuhkan hafalan dan materi yang abstrak. Pertanyaan kedua yaitu tentang bagaimana cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi tersebut. Guru menjelaskan bahwa untuk mengatasi kendala tersebut maka guru menggunakan metode pembelajaran seperti kerja kelompok, diskusi, pengamatan dan melakukan penelitian. Pertanyaan ketiga yaitu mengenai materi yang sulit dipahami oleh peserta didik dalam pembelajaran IPA. Guru menjelaskan bahwa materi yang sulit dipahami peserta didik yaitu materi fotosintesis, karena peserta didik sulit untuk mengetahui konsep dalam fotosintesis secara nyata dan cenderung hanya menghafal. Pertanyaan keempat yaitu tentang pendapat Bapak Ibu terkait dengan penggunaaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru mengatakan bahwa penggunaan media disaat pembelajaran tidak begitu digunakan, karena keterbatasan saat membuat. Media yang digunakan hanya media yang mudah untuk dicari seperti gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI