c. Kuesioner kinerja perawat
Kuisioner tentang kinerja perawat pelaksana merupakan hasil penngembangan berdasarkan standar praktik keperawatan jiwa menurut Depkes RI tahun 2006 dan
literatur terkait lainnya. Kuisioner ini menggunakan skala likert yang terdiri dari 62 pernyataan. Kinerja perawat pelaksana diukur dengan skala likert dengan nilai 4= merasa
sangat baik dan sesuai standar, 3= merasa baik, 2= merasa kurang baik dan 1= tidak pernah.
Untuk analisa selanjutnya kinerja dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak baik berdasarkan cut of point. Nilai mean digunakan apabila data berdistribusi normal dan
median apabila data tidak berdistribusi normal Dahlan, 2011. Setelah dilakukan uji normalitas data diketahui bahwa data tidak terdistribusi normal sehingga digunakan
median dengan nilai median 190.
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
a Validitas
Validitas instrumen merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar
mengukur apa yang di ukur. Kuisioner variabel independen budaya organisasi diambil dari kuisioner baku Denison Organizational Culture Survey DOCS yang telah
dimodifikasi oleh peneliti. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstruk. Validitas konstruk yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuisioner
Universitas Sumatera Utara
dengan totalnya. Uji validitas dilakukan dengan metode pearson product moment. Jika nilai koefisien korelasinya lebih dari 0,200 maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan bantuan program komputer. Uji coba Instrumen dilakukan pada Juni 2013 di ruang rawat inap kelas I dan II
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Adapun alasan peneliti melakukan uji instrumen di rumah sakit yang sama karena keterbatasan waktu dan keterbatasan jumlah
responden di rumah sakit lain sehingga peneliti tidak mengambil rumah sakit yang memliki karakteristik sama dengan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Uji coba
dilakukan terhadap 30 orang perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas I dan II. Berdasarkan hasil uji validitas pada kuisioner budaya organisasi yang awalnya berjumlah
47 pernyataan didapatkan bahwa pernyataan 11, 13, 20, dan 25 tidak valid sehingga pernyataan tersebut tidak digunakan dalam penelitian. Pernyataan lain bernilai diatas
0.200 sehingga jumlah kuisioner budaya organisasi untuk penelitian sebanyak 43 pernyataan.
Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner kinerja perawat diketahui bahwa semua pernyataan valid dengan nilai diatas 0.200 sehingga bisa digunakan seluruhnya untuk
penelitian, yaitu berjumlah 62 pernyataan.
b Realibilitas
Reliabilitas Keandalan menunjukkan adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilakaukan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Uji
reliabilitas berguna untuk menetapkan suatu instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Uji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Polit Hungler 1999 menjelaskan bahwa suatu
instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0.70. Uji coba Instrumen dilakukan pada Juni 2013 yang dilakukan pada 30 orang perawat
pelaksana ruang rawat inap kelas I dan II di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Peneliti melakukan uji reliabilitas di rumah sakit yang sama dikarenakan keterbatasan
jumlah responden uji reliabilitas di rumah sakit lain, dan 30 orang terrsebut tidak digunakan sebagai sampel penelitian.
Pada uji reliabilitas kuesioner budaya organsasi didapatkan nilai 0.939, dan kuesioner kinerja perawat didapatkan nilai 0.988 sehingga disimpulkan bahwa instrumen budaya
organisasi dan kuesioner kinerja perawat ini telah reliabel.
7. Pengumpulan data