Kompetensi Pedagogik Deskripsi Jawaban Responden Variabel Profesionalisme Guru

commit to user 81 Gambar 4. Profesional Guru Kompetensi Kepribadian Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa kompetensi guru IPS yang tersertifikasi dan mendapat tunjangan profesi ternyata dari 32 responden, hasil kompetensi kepribadiannya sedang terdapat pada 15 responden dengan prosentase sebesar 46,87 . Untuk hasil tinggi terdapat pada 9 responden dengan prosentase sebesar 28,13 dan hasil rendah dengan 8 responden prosentase sebesar 25,00. Hasil secara umum, dampak tunjangan profesi terhadap Kompetensi Kepribadian adalah Sedang hasilnya.

b. Kompetensi Pedagogik

Hasil wawancara terhadap informan untuk Kompetensi pedagogik yang menjelaskan tentang kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi berbagai hal, diantaranya adalah : commit to user 82 kemampuan mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, kreatif dan inovatif, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Kemampuan mengelola pembelajaran. Dalam kemampuan mengelola pembelajaran ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam mengukur kemampuan guru serta dalam penguasaan kemampuan mengelola pembelajaran, yakni: 1 Penetapan tujuan pembelajaran Penetapan tujuan pembelajaran adalah hal pertama yang dilakukankan dalam pembelajaran. Dengan adanya tujuan yang jelas dan berdasarkan dengan silabus maka pelaksanaan pembelajaran akan berjalan dengan baik. Informan 2 menyatakan bahwa : RPP yang saya buat terdapat tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran tersebut disesuaikan dengan keadaan siswa dan silabus, karena jika hanya mendasarkan pada silabus terkadang siswa menjadi terabaikan tingkat pemahamannya terhadap materi 2012. Informan 7 menyatakan bahwa: aran terarah tidak melenceng dari tujuan pembelajaran yang diharapkan, tetapi itu juga melihat situasi dan kondisi, dikarenakan kemampuan pemahaman siswa satu dengan yang lainnya berbeda,sehingga kadang tidak sesuai dengan waktu yang a 28 Juli 2012 Dalam pengelolaan pembelajaran pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tujuan dimana tujuan tersebut commit to user 83 berdasarkan pada silabus KTSP dan dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan kebutuhan siswa akan materi Di dalam mengelola pembelajaran seorang guru dapat melakukan suatu tindakan dan kegiatan dalam rangka menetapkan tujuan pembelajarannya yaitu menetapkan tujuan pembelajaran itu sendiri dengan menyesuaikan keadaan siswa serta mendasarkan pada silabus dan KTSP agar pada akhirnya kebutuhan siswa akan suatu materi dapat terpenuhi. Fenomena di lapangan masih terdapat guru dalam menggunakan silabus sebagai acuan untuk menetapkan tujuan pembelajarannya menggunakan silabus yang telah disusun oleh guru-guru sebelumnya atau dengan kata lain mencontoh persis silabus guru-guru senior tanpa melakukan perubahan walaupun yang terjadi dilapangan perkembangan pengetahuan dan perkembangan peserta didik semakin berkembang. 2. Penetapan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran Penetapan kompetensi adalah hal yang sangat penting dilakukan karena kompetensi adalah suatu hasil yang harus dicapai dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Dengan adanya kompetensi dalam pembelajaran maka pembelajaran yang dilakukan mempunyai patokan apa yang harus dicapai. Informan 2 didasarkan pada Standart kompetensi yatakan : Berdasarkan hasil observasi di lapangan didapatkan hasil, bahwa sebagian guru telah melakukan penyesuaian kompetensi dasar pada RPP dengan standar commit to user 84 kompetensi yang terdapat dalam silabus. Hasil ini terlihat pada lampiran RPP dan Silabus, dari lampiran tersebut dapat terlihat adanya kesamaan antara kompetensi dasar yang ada di dalam RPP dengan kompetensi dasar yang ada di dalam Silabus. Sehingga pada akhirnya, dari hasil wawancara dan dokumentasi tersebut dapat disimpulkan bahwa penetapan kompetensi dasar dalam RPP didasarkan pada standar kompetensi yang ada dalam silabus, dan pelaksanaan kompetensi disesuaikan dengan realita yang ada di lapangan. 3. Penetapan cara mencapai tujuan dan kompetensi pembelajaran Di dalam mencapai suatu tujuan dan kompetensi pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat menetapkan suatu cara atau metode yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Hasil dari observasi di lapangan, diperoleh hasil bahwa sudah semua guru mempunyai program tahunan prota dan program semester promes yang dapat dilihat pada lampiran, progam-program ini disusun dalam rangka kelancaran suatu proses pembelajaran kepada siswa didik. Hasil wawancara dengan Informan 2 menyatakan bahwa : kompetensi sesuai yang telah ditetapkan dalam program semester, meskipun tidak bisa tercapai secara menyeluruh, minimal bisa mendekati pencapaiannya, hal ini terjadi karena banyak kendala ya waktu ya kemampuan siswa yang berbeda, akan tetapi yang ini mending mbak, ada juga guru yang mengajar hanya melihat buku paket tanpa melihat tujuan 2012 Informan 6 menya untuk membaca dan memahami mempelajari materi dirumah, kemudian kita sesuaikan dengan tujuan dan kompetensi yang telah ditetapkan guru. Karena ini membantu dalam mempercepat mencapai tujuan dan kompetensi dari suatu commit to user 85 Di dalam mencapai suatu tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai oleh guru, guru dapat melakukan beberapa tindakan yang diantaranya adalah dengan memberi tugas dan memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya materi yang belum dikuasai ketika guru membahas materi tersebut sehingga pada akhirnya tujuan dan kompetensi yang telah ditetapkannya dapat tercapai. 4 Pelaksanaan delapan keterampilan mengajar Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam mengajar adalah kompetensi dasar mengajar. Delapan keterampilan mengajar yaitu : 1 membuka dan menutup pelajaran, 2 bertanya, 3 menjelaskan, 4 mengelola kelas, 5 memberi penguatan, 6 memberi variasi, 7 mengelola diskusi kelompok kecil, 8 membimbing perorangan. Hasil observasi di lapangan dengan melakukan wawancara dengan peserta didik menyatakan bahwa guru di dalam proses pengajarannya sebagian besar telah melakukan delapan ketrampilan tersebut, walaupun dalam kompetensi mengajar tersebut masih pula terdapat beberapa hal yang tidak dilaksanakan secara berkala. Hasil yang hampir sama yang didapatkan pada saat observasi langsung di lapangan, banyak guru di dalam proses pengajarannya telah menerapkan ketrampilan mengajarnya hal ini didukung oleh RPP yang dimiliki oleh para guru, akan tetapi hal ini kadang tidak dilakukan pada saat guru harus mencapai standar kompetensi beberapa ketrampilan mengajar seperti tercantum di atas kadang diabaikan. commit to user 86 pelajaran dengan materi yang lalu kemudian baru saya lanjutkan kemateri selanjutnya dan menarik kesimpulan suatu materi di akhir pembelajaran agar anak lebih paham.Menurut pengamatan saya, ya ada yang belum melakukan secara konsisten. Di dalam pemberian materi ajar kepada peserta didik, terdapat beberapa guru yang sering kali mengulang terlebih dahulu materi-materi yang telah diberikan pada hari sebelumnya setelah itu baru dilanjutkan dengan memberikan materi yang baru, akan tetapi ternyata juga tidak semua guru melakukan hal tersebut, hal ini diperkuat oleh pernyataan informan 6. Informan 6 menyatakan bahwa Iya..selalu saya lakukan dengan membuka dan menarik kesimpulan suatu materi pelajaran agar anak lebih paham.Tapi ada juga guru yang tidak melakukan hal ini karena dalam pengelolaan waktu kurang tepat. Contohnya adalah begitu masuk langsung kemateri dan menerangkan tanpa ada pembukaan dulu atau waktu sudah habis masih m tergantung situasi dan kondisi di kelas, kadang bisa diterapkan, kadang juga tidak bisa karena waktu yang tidak memungkinkan. Berdasarkan hasil data tersebut dapat terlihat masih terdapat sebagian guru yang belum melakukan delapan keterampilan mengajar secara penuh dalam pembelajaran. Beberapa keterampilan tidak dilakukan dengan alasan keterbatasan waktu dan kondisi kelas yang tidak mendukung . 5 Usaha untuk membangkitkan partisipasi siswa commit to user 87 Setiap guru harus mempunyai cara tersendiri supaya pembelajaran yang dilakukan menjadi menarik di mata siswa dan membangkitkan semangat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Informan 2 menyatakan : Dalam menyampaikan materi saya biasanya dengan cara yang tidak monoton tapi bervariasi. Informan 6 menyatakan : Anak saya motivasi dulu kemudian dalam menyampaikan materi dengan cara bervariasi kadang saya menggunakan fasilitas internet, BSE, gambar petagambar yang mendukung materi Informan 7 menyatakan : dengan memberikan contoh orang-orang yang berhasil dalam hidupnya. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk membangkitkan semangat siswa dimana cara tersebut berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain. Cara yang digunakan diantaranya adalah dengan menggunakan metode yang bervariasi, dengan memberi gambaran orang-orang sukses agar anak termotivasi. 6 Pelaksanaan evaluasi terhadap hasil pembelajaran siswa Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa. Di dalam program sekolah, dimana setiap tengah semester genap dan ganjil serta semester genap dan ganjil dilakukan suatu proses pengukuran kemampuan siswa dengan melaksanakan kegiatan ulangan secara tertulis, Ulangan tertulis ini dilaksanakan secara serentak oleh pihak sekolah. Selain itu setiap guru juga melakukan pengujian kemampuan peserta didik dengan pre tes dan post tes untuk mengukur ke dalaman materi yang telah diterima oleh pesert commit to user 88 sering saya lakukan dengan memberikan pre tes, ulangan, tugas individu maupun Seorang guru dalam rangka mengevaluasi keberhasilan pemberian materi kepada peserta didik dan juga kemampuan peserta didik dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru apakah telah sesuai dengan Kritreria Ketuntasan Minimum KKM yang harus dicapai oleh peserta didik tersebut maka guru dapat mengevaluasinya dengan cara memberikan tes tertulis yakni dengan pre test, post test, ulangan harian, tugas individu, serta tugas kelompok. b. Pemahaman terhadap peserta didik. Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif. 1 Pemahaman guru terhadap kecerdasan dan kreativitas siswanya. Guru yang berkompetensi harus mempunyai pemahaman yang baik terhadap siapa saja siswa yang cerdas dan kreatif, serta siapa saja siswa yang memiliki kemampuan yang lemah dalam menangkap pembelajaran agar guru tersebut bisa memberikan penanganan khusus terhadap siswa tersebut. idaklah sulit mbak, menghafal siswa- siswa yang paling menonjol di kelas, siswa yang paling nakal dan paling pintar a hafal betul, Informan 6 menyatakan Ya..kebanyakan guru pasti hafal anak didiknya yang pintar atau yang commit to user 89 kurang, karena mereka pasti menonjol di kelasnya,kalau anak yang sedang-sedang Dengan melihat hasil penilaian dari hasil ulangan,keaktifan siswa dikelas dan rapor dari setiap peserta didik dapat dengan mudah diketahui kecerdasan dan kreativitas dari masing-masing peserta didik ditambah lagi dengan jumlah siswa yang tidak banyak disetiap kelasnya sehingga memungkinkan guru untuk dapat mengidentifikasikan murid-murid mana yang mempunyai kemampuan kecerdasan yang tinggi maupun rendah sehingga masing-masing akan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kemampuannya. 2 Pemahaman guru terhadap kondisi fisik siswa. Pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar apabila semua siswa mempunyai kondisi fisik yang sehat. Kemampuan memahami kondisi fisik siswa tergantung pada kebiasaan yang dilakukan oleh guru pada saat mengawali pembelajaran, apabila langsung masuk ke dalam materi pembelajaran maka akan dimungkinkan guru tersebut tidak tahu dengan kondisi siswa didiknya, apakah terdapat siswa yang ijin, sakit ataupun alpa. Hal ini berbeda apabila guru melakukan pengamatan terlebih dahulu dengan melakukan absensi ataupun bertanya kepada ketua kelas mengenai jumlah dan kondisi peserta didik. Seorang guru telah mempunyai kiat sendiri untuk mengetahui kondisi fisik siswanya dan mempunyai cara yang berbeda dalam memahami dan mengatasi kondisi fisik jika ada anak yang tidak sehat biasanya temanya akan memberitahu saya, kalau ada yang tidak siap menerima pelajaran pasti tidak konsentrasi. Tapi ada juga guru tidak commit to user 90 memperhatikan hal tersebut, pada saat proses belajar dimulai langsung memerintahkan anak membuka buku tanpa memperhatikan kondisi anak terlebih dahulu, bahkan langsung ke materi pembelajaran. 3 Pemahaman guru terhadap pertumbuhan dan perkembangan kognitif siswanya. Pemahaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan kognitif siswa adalah hal yang sangat penting bagi guru untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Informan 7 menyatakan dengan mengamati mereka ketika saya memberi materi, memanggil nama anak yang tidak konsentrasi atau belum siap menerima materi bisa kita panggil namanya. Informan 6 m tes dan post tes. Perkembangan kognitif anak erat kaitannya dengan kondisi yang ada di dalam diri siswa tersebut sehingga seorang guru harus mempunyai cara yang bervariasi untuk memantau perkembangan kognitif siswanya ketika mengikuti pembelajaran. Diantaranya adalah dengan menggunakan nilai sebagai alat untuk memantau perkembangan kognitif siswanya, atau pengamatan siswa ketika awal pembelajaran dan saat pelajaran berlangsung serta pada sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran. 4 Pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran. Pengelompokan siswa dalam pembelajaran bertujuan untuk membantu proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya pengelompokan maka membantu siswa berinteraksi lebih efektif dengan teman commit to user 91 sebayanya dalam interasksi pembelajaran Informan 2 memberikan pertanyaan baik sebelum dibentuk kelompok atau sudah, pre test maupun post test, kalau anak bisa menjawab dengan baik berarti anak tersebut belajar, kadang juga disela materi anak-anak ada yang saya beri pertanyaan supaya tahu seberapa paham mbak, supaya anak bisa saling membantu dalam pembelajaran dan mudah untuk memecahkan masalah yang ada. Informan 7 menyataka kelompokkan anak untuk mengerjakan tugas kelompok, jika materinya cocok dan cukup waktu. Suatu cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses pembelajaran dapat diserap oleh semua siswa didik adalah dengan pengelompokan siswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya, karena dengan cara ini dapat terjadi interaksi antara siswa yang tidak mampu dan paham dengan siswa yang sudah dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Tapi hal ini dapat dilakukan hanya pada materi-materi yang memungkinkan dilakukan secara kelompok, untuk materi dan tugas individu hal ini tidak dapat dilaksanakan. c. Perancangan pembelajaran. Perancangan pembelajaran dilakukan guru supaya pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang ditentukan. Informan 2 saya mengajar. Ada juga yang tidak merubah perangkatnya terutama RPP dan Tentu saja perangkat pembelajaran bersama-sama guru IPS yang tergabung commit to user 92 melakukan perubahan menyesuaikan perubahan. - sama guru IPS yang tergabung bahwa Secara umum guru telah menguasai materi tapi tingkat kedalaman materi tergantung guru yang bersangkutan. Dalam mengembangkan metode pembelajaran, ada yang sudah mengembangkan materi pelajaran tetapi ada pula yang belum menggembangkan. Bahkan ada guru yang masih monoton dalam membuat perangkat pembelajaran, dimana beliau dari tahun ketahun ada yang tidak melakukan perubahan dalam RPP nya secara yang berarti sesuai perkembangan jaman. RPP hanya diganti nama, tanggal dan tahunnya saja. Apa bahwa: m membuat perangkat pembelajaran belum secara mendiri Di awal semester ada suatu kewajiban untuk guru yang mana mereka dituntut untuk membuat suatu rancangan pembelajaran, yang pada akhirnya akan berguna untuk terlaksana dan tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Dari hasil studi dokumen didapatkan fakta bahwa rancangan pembelajaran sudah dibuat oleh semua guru. Terlihat ada beberapa guru yang sudah membuat perubahan RPP mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan peserta didiknya, hal ini bisa dilihat pada lampiran. d. Pelaksanaan pembelajaran yang Mendidik, Kreatif dan Inovatif. commit to user 93 Informan 2 menyatakan dengan pemilihan media yang tepat akan membuat pembelajaran berjalan dengan efektif dan siswa mudah menangkap serta mengingat apa yang guru sampaikan, kita mengajar seperti apa. Standar saja mbak, ya paling laptop. Tapi ya ada pegang mouse aja masih latihan mbak-mbak ,kadang karena merasa sudah Informan 6 menyatakan: memberikan materi dengan metode yang tepat Laptop, LCD, BSE kadang internet . Informan 7 menyatakan Dengan memberikan contoh-contoh yang dekat dengan lingkungan anak, sesuai dengan materi Dari hasil wawancara di atas untuk mewujudkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif guru memang dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman. Ada materi pelajaran yang memang harus disampaikan secara konfensional akan tetapi ada juga materi yang bisa disampaikan dengan menggunakan Teknologi Informasi seperti Laptop, LCD, dan BSE, bisa juga langsung terkoneksi melalui jaringan internet. Akan tetapi masih pula terdapat guru yang belum mampu menguasai IT dengan baik. Informan 2 juga menyatakan bahwa ada guru yang sudah mengunakan tunjangan profesi secara sadar digunakan untuk membeli buku pelajaran untuk menunjang pembelajaran yang inovatif dan bermakna tapi ada juga yang mengunakan buku apa adanya. Wawancara 16 Juli 2012 . Hal ini senada dengan membeli buku-buku yang relevan sebagai acuan atau bahan tambahan agar commit to user 94 Berdasarkan uraian di atas, seorang guru yang profesional sebernarnya tidak akan merasa puas jika hanya menggunakan satu atau dua buku bahan mengajar. Tetapi semestinya memiliki beberapa bahan tambahan dari sumber buku yang lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan seorang guru. Selain itu informan 3 juga menyatakan bahwa pemahaman guru tentang teori belajar, model pembelajaran, cara mengajar guru yang sudah menerima tunjangan lebih inovatif dan menyenangkan.,dimulai dari penyusunan perangkat pembelajaran sampai ke pembelajaran mengalami kemajuan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang bermakna bagi siswa. Tetapi ada juga yang masih menggunakan model-model pembelajaran yang tidak berubah bahkan membosankan seperti konvensional atau ceramah walau guru tersebut sudah mendapat . Wawancara 18 Juli 2012 Informan 4 menyatakan : memang dilapangan prosentase guru yang mendapat tunjangan mengunakan uang tunjangan untuk peningkatan profesionalismenya masih sedikit, belum maksimal seperti mengajar secara bervariasi dengan banyak memiliki buku-buku yang mendukung pembelajaran, kebanyakan memang masih banyak yang ceramah, tidak mengunakan fasilitas IT walau tersedia Wawancara 18 Juli 2012. Pernyataan ini senada dengan informan 5 yaitu sebagai berikut : memanfaatkan perangkat IT dengan baik, penguasaan materi dan paling commit to user 95 Informan 5 juga menyatakan : memang dilapangan secara umum baik dimana, Ada guru yang sudah menyusun perangkat pembelajaran, dan melakukan evaluasi serta refleksi, karena ketika saya melakukan supervisi guru terutama guru IPS, guru tersebut telah menyusun bahkan sudah mengembangkan perangkat pembelajaran, model, media sudah mengalami kemajuan guru-guru sudah mulai menggunakan perangkat IT seperti Laptop dan mengunakan LCD bahkan internet. Tapi ya itu tadi ada juga satu dua guru atau beberapa guru yang tidak memanfaatkan perangkat IT dengan baik, penguasaan materi dan paling parah lagi pengelolaan kelas sangat kurang dari cukup . Apabila seorang guru tidak begitu menguasai IT pada dasarnya bisa memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran peserta didik. Apalagi mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi tentang Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, sekaligus memberikan pengetahuaan agar peserta didik peka terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi dibutuhkan kreatifitas bagi seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajarannya. Agar materi yang diberikan mempunyai makna ketika melanjutkan kejenjang pendidikan diatasnya,atau sebagai bekal dalam hidupnya. Melihat kondisi nyata di lapangan bahwa ternyata penetapan tujuan pembelajaran didasarkan pada silabus yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak semua guru berhasil melakukan delapan keterampilan mengajar karena kondisi siswa dan waktu yang tidak mencukupi untuk melakukan semua keterampilan tersebut, terutama untuk menutup pelajaran. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran guru harus commit to user 96 menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, selain menyediakan RPP, penggunaan media berbasis teknologi telah digunakan oleh beberapa guru meskipun tidak selalu dipakai untuk semua materi karena tidak semua materi cocok dan bisa diterima siswa jika disampaikan menggunakan laptop dan LCD. Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan daya serap siswa beberapa teknik digunakan guru diantaranya adalah dengan melakukan pre test, tes tulis, dan tes lisan sebagai bentuk peninjauan ulang terhadap tes tertulis. Hasil tes yang dilakukan siswa digunakan oleh guru untuk memberikan siswa bimbingan mengenai kesulitan siswa dalam menerima materi. Seorang guru harus punya kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemaham terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Melihat hasil data ada keseimbangan antara buruk dan baik melihat dari jawaban informan karena terdapat sebagian guru yang sudah mendapat tunjangan profesi ada yang sama sekali tidak berubah dan memanfaatkan tunjangan profesi untuk peningkatan profesionalismenya, tetapi di sisi lain sudah memanfaatkan tunjangan profesi untuk peningkatan profesionalisme sebagai guru. Di sisi lain ada guru yang bertanggungjawab mempunyai kesadaran diri untuk terus memacu dirinya berkembang menjadi semakin lebih baik dari waktu kewaktu karena itu memanfaatkan tunjangan dengan peningkatan commit to user 97 profesionalisme, memang ada guru yang tetap tidak ada perubahan walaupun sudah mendapat tunjangan profesi. Untuk hasil questioner yang mendukung wawancara di atas telah dibagikan kepada para responden di dapatkan rentang skor dari yang tertinggi sampai terendah yaitu 101 78. Dari rentang skor tersebut selanjutnya dapat diketahui distribusi frekuensinya. Dengan membagi menjadi 3 kelas, dapat diketahui intervalnya, yaitu: 3 78 101 K Xr Xt = 7,7 dibulatkan menjadi 8 sedangkan skoring terdiri dari 3 skor yaitu Rendah ,Sedang dan Tinggi. Hasil distribusi frekuensi variabel profesionalisme guru dilihat dari kompetensi pedagogik dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Profesionalisme Guru Dilihat dari Kompetensi Pedagogik Interval Frekuensi Prosentase sebesar 78 85 11 34,38 86 93 10 31,24 94 101 11 34,38 Jumlah 32 100 Dari tabel distribusi di atas dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut: commit to user 98 Gambar 5. Profesional Guru Kompetensi Pedagogik