Tinjauan tentang Kompetensi Guru

commit to user 28 Guru profesional bukanlah hanya untuk satu kompetensi saja, yaitu kompetensi profesional tetapi harus menguasai empat kompetensi yaitu pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No.14 Tahun 2005 dan PP No.19 Tahun 2005 agar guru dan dosen memahami, menguasai, dan terampil menggunakan sumber-sumber belajar baru dan menguasai empat kompetensi, maka guru harus mengikuti program sertifikasi.

4. Tinjauan tentang Kompetensi Guru

1 Pengertian Kompetensi Guru Berdasarkan peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun gkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai McAhsan 1981, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa 2003 mengemukakan bahwa kompetensi: , skills, a nd abilities or capa bilities tha t a person a chieves, which become part of his or her being to the extent he or she can . Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. commit to user 29 Finch Crunkilton 1979, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa 2003 mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Sofo 1999 mengemukakan e, but in pa rticula r the consistent applica tions of those skill, knowledge, a nd attitude to the Dadi, Permadi Arifin 2010, Kompetensi adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perencanaan dan hasil pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Hoyyima,Khoiri 2010 mendifinisikan kompetensi adalah suatu gambaran yang utuh tentang potensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan melalui tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu : 1 kompetensi kepribadian, 2 pedagogik, 3 professional, dan 4 sosial , commit to user 30 keempat kompetensi tersebut terintregasi dalam kinerja guru untuk meningkatkat profesionalisme sebagai guru. Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan tersebut dalam pekerjaan dimana guru memiliki tugas mengajar, melatih peserta didik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2 Macam Kompetensi guru 1. Kompetensi Kepribadian Kepribadian ialah kumpulan sifat-sifat yang aqliah, jismiah, khalqiyah dan iradiah yang biasa membedakan seseorang dengan orang lain, Slamet Yusuf 1983. Sehingga kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Sub kompetensi mantap dan stabil memiliki indikator esensial yakni bertindak sesuai dengan hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur. Permendiknas No.14 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru ditegaskan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara Nasional. Menyebutkan commit to user 31 Kompetensi kepribadian pertama yaitu bertindak sesuai norma, agama, hukum, sosial dan budaya Indonesia, kedua mampu menampilkan pribadi yang jujur, beraklak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, ketiga menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa. Keempat menunjukkan etos kerja yang bertanggung jawab dan kelima menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Surya 2003 menyebut kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi personal, yaitu kemampuan pribadi seorang guru yang diperlukan agar dapat menjadi guru yang baik. Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam melaksakan tugas sebagai seorang guru. Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar semua berkembang melalui proses pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat mempengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak commit to user 32 dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi aturantata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Mulyasa 2008 menjelaskan bahwa guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru diantaranya adalah: a Kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa b Disiplin, arif dan berwibawa c Menjadi teladan bagi peserta didik. d Berakhlak mulia Kompetensi kepribadian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, profesional, dan dapat dipertanggungjawabkan, guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa. Hal ini penting, karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang kurang manfaat, kurang stabil dan kurang dewasa. 2 Disiplin, arif dan berwibawa Dalam pendidikan, mendisiplinkan peserta didik harus dimulai dengan pribadi guru yang disiplin, arif, berwibawa. Dalam hal ini disiplin harus ditujukan untuk membantu peserta didik menemukan diri, mengatasi, mencegah timbulnya commit to user 33 masalah disiplin, dan berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan. 3 Menjadi teladan bagi peserta didik. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Sehubungan dengan itu, maka guru harus mampu memberi teladan yang baik dalam segala aspek kehidupannya. 4 Berakhlak mulia Guru harus berakhlak mulia, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. 2. Kompetensi Pedagogik Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a dalam Mulyasa 2008 dijelaskan bahwa: Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemaham terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing dan commit to user 34 disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Permendiknas No.14 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru ditegaskan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara Nasional. Kompetensi pedagogik yaitu menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik, mengembangkan kurikulum, menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, manfaatkan IT, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, berkomunikasi efektif empatik santun dengan peserta didik, selenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar serta memanfaatkannya untuk kepentingan pembelajaran, melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Samani 2010 kompetensi pedagogik mengacu beberapa dimensi yaitu pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulumsilabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, evaluasi hasil, pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi dirinya. Mulyasa 2008 menyatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang- kurangnya meliputi hal sebagai berikut: 1. Kemampuan mengelola pembelajaran. 2. Pemahaman terhadap peserta didik. 3. Perancangan pembelajaran. 4. Pelaksanaan pembelajaranyang mendidik dan dialogis. commit to user 35 5. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. 6. Evaluasi hasil belajar. 7. Pengembangan peserta didik. Berbagai kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kemampuan mengelola pembelajaran Secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kering dari aspek pedagogis, dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cenderung kerdil tidak mempunyai dunianya sendiri. Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. a Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi serta memperkirakan cara mencapainya. b Pelaksanaan atau sering juga disebut implementasi adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan. b. Pemahaman terhadap peserta didik Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif. commit to user 36 c. Perancangan pembelajaran. Perancangan pembelajaran mencakup tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. d. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pembelajaran yang mendidik dan dialogis merupakan respon terhadap praktek pendidikan anti realitas, yang menurut Fraire 2008 harus diarahkan pada proses menghadapi masalah. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal yaitu pre tes, proses, dan post tes. e. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam satu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. f. Evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, bencma rking, serta penilaian program. g. Pengembangan peserta didik. commit to user 37 Pengembangan peserta didik dimaksudkan untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui beberapa cara antara lain melalui kegiatan ekstra kurikuler, pengayaan dan remidial, serta bimbingan dan konseling. 3. Kompetensi Profesional Menurut Suyatno 2008 kompetensi profesional adalah: Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup 1 penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materialnya, serta 2 penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. 1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi, memiliki indikator esesnsial: a memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; b memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; c memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan d menerapkan konsep-konsep keilmuan ke dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menguasai struktur dan metode keilmuan, memiliki indikator esensial: a menguasai langkah-langkah penelitian, dan b menguasai kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan materi bidang studi. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu belajar, peka terhadap perubahan jaman, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan. Menurut Mulyasa 2008 kompetensi atau kemampuan profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek: commit to user 38 a. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus. b. Dalam melaksakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek materinya. c. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan prinsip- prinsip didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip- prinsip lainnya. d. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir secara benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa belajar. commit to user 39 4. Kompetensi Sosial Menurut Suyatno 2008 kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan : 1 peserta didik, 2 sesama pendidik dan masyarakat sekitar. Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan dalam kehidupanya sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif. Dengan dimilikinnya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan. Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. Kriteria kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru diantaranya menurut Mulyasa 2008 1 Berkomunikasi dan bergaul secara efektif. 2 Hubungan sekolah dengan masyarakat. 3 Peran guru di masyarakat. 4 Guru sebagai agen perubahan sosial. Kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a Berkomunikasi dan bergaul secara efektif. Guru memegang peranan penting sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang dituntut untuk dapat berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan, dan kepemudaan. Menurut Mulyasa 2008 sedikitnya terdapat tujuh kompetensi commit to user 40 sosial yang harus dimiliki guru agar dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik di sekolah maupun di masyarakat yaitu: i. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat, baik sosial maupun agama. ii. Memiliki kemampuan tentang budaya dan tradisi. iii. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi. iv. Memiliki pengetahuan tentang estetika. v. Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial. vi. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan. vii. Setia terhadap harkat dan martabat manusia. b Hubungan sekolah dengan masyarakat. Sekolah berada di tengah masyarakat dan dapat dikatakan berfungsi sebagai pisau bermata dua. Mata yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai yang positif yang ada dalam masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu berlangsung dengan baik. Mata yang kedua adalah sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi itu sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. Oleh karena itu diperlukan saling pemahaman antara sekolah dan masyarakat. c Peran guru di masyarakat. Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. Oleh karena itu ia harus memiliki kompetensi untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut : a Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik hubungan masyarakat. b Membuat dirinya lebih baik lagi dalam masyarakat. c Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya. d Guru sebagai agen perubahan sosial. commit to user 41 UNESCO mengungkapkan bahwa guru adalah agen perubahan yang mampu mendorong terhadap pemahaman dan toleransi, dan tidak sekedar hanya mencerdaskan peserta didik tetapi mampu mengembangkan kepribadian yang utuh, berakhlak, dan berkarakter. Salah satu tugas guru adalah menterjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.

5. Tinjauan tentang Tunjangan Profesi