commit to user
107
Dari tabel distribusi di atas dapat dibuat grafik histogram berikut:
Gambar 6. Profesionalisme Guru Dilihat dari Kompetensi Profesional
Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa kompetensi guru IPS yang tersertifikasi dan mendapat tunjangan profesi ternyata dari 32 responden,
hasil kompetensi profesional Sedang terdapat pada 15 responden dengan prosentase sebesar 46,88. Untuk hasil Tinggi terdapat pada 8 responden dengan
prosentase sebesar 25,00 dan hasil Rendah dengan 9 responden prosentase sebesar 28,13. Hasil secara umum Dampak Tunjangan profesi terhadap
Kompetensi Profesional adalah Sedang.
d. Kompetensi Sosial
Hasil wawancara terhadap informan untuk Kompetensi Sosial beberapa kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh guru diantaranya berkomunikasi dan
commit to user
108
bergaul secara efektif, hubungan sekolah dengan masyarakat, peran guru di masyarakat dan guru sebagai agen perubahan informan 1 mengemukakan bahwa :
pendapatan otomatis prestis di masyarakat akan meningkat,dulu banyak guru hanya kaya dalam hal ilmu tapi sekarang juga kaya dalam hal
financial. Berkomunikasi dan bergaul secara efektif, menjalin hubungan antara
sekolah dengan masyarakat, peran guru di masyarakat bisa sebagai agen perubahan social karena bisa memberikan ide dan informasi atas
perkembangan sosial. Dalam masyarakat guru dipandang seseorang yang berpengalaman, oleh
karena itu sering diikutkan dan dijadikan pengurus dalam kegiatan di masyarakat seperti PKK karena masyarakat memandang guru adalah
seseorang yang bisa dipercayadipandang seseorang yang memiliki pemikiran yang cemerlang dan sering diminta idenya dalam suatu
kegiatan. untuk berinteraksi warga disekitar ikut jalam kegiatan kerja bakti
Senada dengan informan 2 menyatakan : Guru dulu dipandang di masyarakat berilmu dan menguasai banyak hal atau mumpuni dalam berbagai
bidang, jadi sangat dihormati dan selalu diikutkan dalam RT, RW, KPPS, LPMPLKMD, tapi sekarang setelah mendapat tunjangan profesi mendapat kesan
yang lain karena tingkat sosial ekonomi lebih meningkat dan digunakan untuk membangun rumah, atau membeli sepeda motor, mobil atau kebutuhan yang lain
berupa finansial. Guru terlihat lebih mapan sehingga lebih diuwongke atau
guru karena ingin berubah di lingkungan sosial menggunakan tunjangan tersebut membeli rumah, mobil, sepeda motor dll, agar tidak merasa ketinggalan berada
dilingkungan masyarakat sekitar yang mungkin berkecukupan sehingga guru yang bersangkutan berusaha biar tidak ketinggalan dengan lingkungannya. Tapi di sisi
commit to user
109
lain jiwa sosial tetap ada karena merasa uang tunjangan yang begitu besar ketika dimintai
untuk sosial
atau solidaritas
secara sukarela
dan iklas
Hasil dari adanya tunjangan profesi bagi guru, berdampak kepada guru dari sisi sosial kemasyarakatan, hal ini dapat terlihat dari pernyataan beberapa
informan di atas yang secara garis besar dapat disimpulkan bahwa masyarakat mulai menghargai dan mensejajarkan guru di dalam tingkatan yang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan keadaan dan kondisi sebelum digulirkannya tunjangan profesi bagi guru.
Informan yang lain juga memiliki pendapat dan gambaran karena sudah melakukan supervisi kebeberapa guru, informan 5 menyatakan bahwa :
untuk meningkatkan profesionalisme, dan menjadi sorotan masyarakat maka berusaha untuk meningkatkan potensi diri, lebih peka dengan
lingkungan. Dengan adanya tunjangan profesi solidaritas antar teman di SMP N 5 luar biasa kebersamaan kekeluargaannya. Dimana ketika
mendapat tunjangan, guru-guru dengan sukarela mengeluarkan sebagian
kegiatan yang ada di masyarakat seperti dawis, pertemuan RTRW, memberikan saran dan masukan
agar orang tua lebih memperhatikan anaknya karena perkembangan jaman yang luar biasa menyebabkan pergaulan remaja mengalami perubahan yang kurang
baik, bahkan sering juga saya memberikan gambaran bagaimana dampak internet
RTRW yang rutin maupun tidak selalu mengikuti, sosial dan keagamaan bahkan
commit to user
110
Di sisi lain ada guru yang bertanggungjawab mempunyai kesadaran diri untuk terus memacu dirinya berkembang menjadi semakin lebih baik dari waktu
kewaktu karena
itu memanfaatkan
tunjangan dengan
peningkatan profesionalisme, memang ada guru yang tetap tidak ada perubahan walaupun
sudah mendapat tunjangan profesi. Untuk hasil questioner yang mendukung wawancara di atas telah
dibagikan kepada para responden di dapatkan Rentang skor dari yang tertinggi sampai terendah adalah 63 37. Dari rentang skor tersebut selanjutnya dapat
diketahui distribusi frekuensinya. Dengan membagi menjadi 3 kelas, dapat diketahui intervalnya, yaitu:
3 37
53 K
Xr Xt
= 5,3 dibulatkan menjadi 5,
sedangkan untuk skoring terdiri dari 3 skor yaitu Rendah, Sedang dan Tinggi.
Hasil distribusi frekuensi variabel profesionalisme guru dilihat dari kompetensi Sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Profesionalisme Guru Dilihat dari Kompetensi Sosial
Interval Frekuensi
Prosentase sebesar
37 41 4
12,50 42 47
18 56,25
48 53 10
31,25
Jumlah 32
100
Dari tabel distribusi di atas dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut:
commit to user
111
Gambar 7. Profesionalisme Guru Dilihat dari Kompetensi Sosial
Berdasarkan gambar grafik di bawah, terlihat bahwa kompetensi guru IPS yang tersertifikasi dan mendapat tunjangan profesi ternyata dari 32 responden,
hasil kompetensi sosial Sedang terdapat pada 18 responden dengan prosentase sebesar 56,25. Untuk hasil Tinggi terdapat pada 10 responden dengan
prosentase sebesar 30,25 dan hasil Rendah dengan 4 responden prosentase sebesar 12,50. Hasil secara umum Dampak Tunjangan profesi terhadap
Kompetensi Profesional adalah Sedang.
3. Fenomena yang melatarbelakangi dampak tunjangan profesi terhadap