Kemampuan Siswa Perbidang dalam Fisika

4. Kemampuan Siswa Persekolah

Berikut adalah tabel distribusi skor pada setiap sekolah di Kabupaten Sleman. Dari Tabel 19. Ini terlihat bahwa tidak semua sekolah berada pada kategori E sangat rendah. Ada sekolah di Kabupaten Sleman yang berada pada kategori C cukup artinya kemampuan Fisika siswanya cukup. Distribusi skor pada setiap sekolah dapat dilihat pada Lampiran 14. Tabel 19. Distribusi Skor Setiap Sekolah No. Nama Sekolah Jumlah Sampel Skor Skor Kategori 1 SMA Santo Mikael 23 187 27,10 E 2 SMA N 1 Prambanan 24 230 31,94 E 3 SMA N 1 Tempel 38 712 62,46 C 4 SMA N 1 Turi 21 151 21,97 E 5 SMA N 1 Ngaglik 86 782 30,31 E 6 SMA N 1 Cangkringan 54 318 19,63 E 7 SMA N 1 Minggir 29 151 17,36 E Persentase skor paling tinggi yang diperoleh sekolah yaitu SMA N 1 Tempel 62,46. Pada setiap soal SMA N 1 Tempel mendapat skor paling besar pada soal nomor 24 dengan jumlah siswa menjawab dengan benar 24 siswa dari 38 siswa atau dalam persentase skor yaitu 63,15 dari 100. Soal nomor 24 yaitu memahami peristiwa pemantulan dalam percobaan yang dilakukan pada cermin datar. Dari persentase skor tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa SMA N 1 Tempel mampu memahami peristiwa pemantulan dalam percobaan yang dilakukan pada cermin datar. Tetapi pada soal nomor 4 dan 38 siswa SMA N 1 Tempel memperoleh skor 0. Soal nomor 4 tentang menghitung resultan tiga buah vektor gaya dengan titik tolak yang berbeda dan arah yang berbeda. Dari soal tersebut siswa menghitung komponen-komponen resultan gaya pada sumbu x dan y. Artinya tidak dapat menjabarkan komponen-komponen resultan gaya pada sumbu x dan y. Skor yang paling rendah adalah SMA N 1 Minggir 17,36 dengan skor tertinggi pada soal nomor 19 dengan jumlah siswa menjawab dengan benar yaitu 18 siswa dari 29 siswa dengan persentase skor 62,1. Soal nomor 19 yaitu mampu menjelaskan tentang gerak jatuh bebas. Dari persentase skor pada soal nomor 19 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mampu menunjukkan peristiwa gerak jatuh bebas. Tetapi pada soal nomor 20 dan 29 siswa SMA N 1 Minggir memperoleh skor 0 atau tidak ada siswa yang menjawab dengan benar pada soal tersebut. Soal nomor 20 yaitu tentang bayangan yang dibentuk cermin cembung. Berikut adalah tabel distribusi skor pada kategori yang dimiliki setiap sekolah pada setiap level pada aspek kognitif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 20. Distribusi skor yang diperoleh sekolah daam tiap level. No. Nama Sekolah Jumlah Sampel Level Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Skor kategori Skor kategori Skor kategori Skor kategori 1 SMA Santo Mikael 23 43,0 E 19,3 E 26,1 E 20,4 E 2 SMA N 1 Prambanan 24 42,7 E 32,9 E 29,7 E 19,7 E 3 SMA N 1 Tempel 38 65,2 C 52,7 D 77,9 B 55,0 C 4 SMA N 1 Turi 21 24,9 E 17,7 E 25,9 E 28,6 E 5 SMA N 1 Ngaglik 86 39,2 E 25,7 E 24,1 E 26,4 E 6 SMA N 1 Cangkringan 54 28,2 E 19,6 E 19,9 E 11,1 E 7 SMA N 1 Minggir 29 17,7 E 23,1 E 17,3 E 10,9 E Dari Tabel 20. diatas diperoleh kategori pada masing-masing leveltingkatan aspek kognitif yang diperoleh tiap sekolah adalah sebagai berikut: Berdasarkan kategori skor pada tabel diatas menunjukkan bahwa kategori pada setiap leveltingkatan dalam aspek kognitif masing-masing sekolah sebagian besar berada pada kategori E sangat rendah. Tetapi pada Tabel 20 ini menunjukkan bahwa SMA N 1 Tempel tidak berada pada kategori E sangat rendah. Hal ini dapat dilihat kategori pada setiap leveltingkatan aspek kognitif yaitu pada level mengingat berada pada kategori C cukup, level memahami berada pada kategori D rendah, level menerapkan berada pada kategori B baik, dan level menganalisis berada pada kategori C cukup. Ini menunjukkan bahwa kemampuan Fisika siswanya lebih unggul pada level menerapkan. Artinya bahwa siswa mampu memahami dan menerapkan rumus dalam perhitung.perhitungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 21. berikut merupakan tabel distribusi skor dan kategori skor yang diperoleh setiap sekolah pada setiap bidang dalam Fisika. Tabel 21. Distribusi skor yang diperoleh setiap sekolah dalam bidang Fisika No. Nama Sekolah Jumlah Sampel Bidang Mekanika Optika Termofisika Skor kategori Skor Kategori Skor Kategori 1 SMA Santo Mikael 23 30 E 23 E 24 E 2 SMA N 1 Prambanan 24 21 E 31 E 30 E 3 SMA N 1 Tempel 38 60 C 77 B 51 D 4 SMA N 1 Turi 21 28 E 12 E 24 E 5 SMA N 1 Ngaglik 86 31 E 16 E 24 E 6 SMA N 1 Cangkringan 54 20 E 16 E 22 E 7 SMA N 1 Minggir 29 19 E 15 E 14 E Persentase skor yang paling tinggi pada bidang Mekanika terdapat pada SMA N 1 Tempel dengan skor 60 dan persentase skor paling rendah yaitu SMA N 1 Minggir dengan skor 19. Pada bidang Optika, persentase skor paling tinggi yaitu SMA N 1 Tempel dengan skor 77 sedangkan persentase skor paling rendah yaitu SMA N 1 Turi dengan skor 12. Sekolah yang mendapatkan persentase skor paling tinggi pada bidang Termofisika yaitu SMA N 1 Tempel dengan skor 51 dan persentase skor yang paling rendah yaitu SMA N 1 Minggir dengan skor 14. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kelemahan Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan terlihat bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA dikabupaten Sleman berada pada kategori E sangat rendah, hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Felegi Daeli yang dilakukan dikabupaten nias barat dimana kemampuan siswanya berada pada kategori Esangat rendah. Pada penelitian ini sampel yang digunakan tidak semua sekolah yang ada di Kabupaten Sleman. Penelitian ini hanya menggunakan 7 sekolah dari 17 sekolah yang ditargetkan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan 7 sekolah disebabkan kesibukan dari sekolah tersebut sehingga tidak ada waktu untuk dijadikan tempat penelitian. Pengerjaan kuesioner oleh siswa terburu – buru, terlihat dari hasil kuesionernya sangat rendah. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa hasil pengerjaan kuesioner tidak ada keterkaitan dengan nilai mata pelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI