E. Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman adalah sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini adalah Sleman. Kabupaten
Sleman didirikan pada tanggal 15 Mei tahun 1916. Luas wilayah kabupaten Sleman 7574,82 km
2
atau 18 dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110
33’00” dan 110 13’ 00” Bujur Timur, 7
34’ 51’’ dan 7 47’ 30’’ Lintang
Selatan. Di sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan
Kabupaten Boyolali, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten
Magelang, dan di sebelah selatan berbatasan dengan kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Secara administratif, terbagi
atas 17 kecamatan, 86 desa, dan 1212 padukuhan. Bardasarkan data pada tahun 2015 dari di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman, jumlah sekolah yang tersebar diberbagai tingkat pendidikan mulai dari SD, SMPMTs, SMAMA, dan SMK diseluruh Kabupaten Sleman dapat
dilihat pada tabel berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Jumlah sekolah yang tersebar pada setiap kecamatan di Kabupaten Sleman
No Kecamatan
Jumlah Total
SD SMPMTs
SMAMA SMK
1 Brebah
18 4
1 3
26 2
Cangkringan 16
4 2
2 24
3 Depok
43 10
6 7
66 4
Gamping 27
8 4
3 42
5 Godean
23 7
1 2
33 6
Kalasan 27
7 3
4 41
7 Minggir
14 4
3 1
22 8
Mlati 36
8 4
1 49
9 Moyudan
13 5
1 3
22 10 Ngaglik
36 7
3 -
46 11 Ngemplak
21 4
2 -
27 12 Pakem
21 7
4 5
37 13 Prambanan
25 6
4 2
37 14 Sayegan
20 3
2 4
29 15 Sleman
32 8
6 4
50 16 Tempel
22 5
1 5
33 17 Turi
16 6
1 2
25 Jumlah
410 103
48 48
609
Kabupaten Sleman ini mempunyai 48 Sekolah Menengah Atas SMA baik negeri maupun swasta yang tersebar pada 17 kecamatan. Pada penelitian
ini peneliti hanya memilih sekolah yang mewakili setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Sehingga sekolah yang dipilih untuk mewakili setiap
kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman yang dapat dilihat pada Tabel 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2. Daftar sekolah yang ada disetiap kecamatan
No. Kecamatan
Sekolah 1
Brebah SMA Institut Indonesia
2 Cangkringan
SMA N 1 Cangkringan 3
Depok SMA N 1 Depok
4 Gamping
SMA N 1 Gamping 5
Godean SMA N 1 Godean
6 Kalasan
SMA N Kalasan 7
Minggir SMA N 1 Minggir
8 Mlati
SMA ST. Mikael 9
Moyudan SMA Islam 2 Moyudan
10 Ngaglik
SMA N 1 Ngaglik 11
Ngemplak SMA N 1 Ngemplak
12 Pakem
SMA N 1 Pakem 13
Prambanan SMA N 1 Prambanan
14 Sayegan
SMA N 1 Seyegan 15
Sleman SMA N 1 Sleman
16 Tempel
SMA N 1 Tempel 17
Turi SMA N 1 Turi
Pada proses penelitian ini peneliti hanya melakukan penelitian di 7 sekolah yang ada di Kabupaten Sleman. Berikut daftar sekolah yang dijadikan sebagai
tempat penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. Daftar sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian No.
Nama Sekolah Jumlah Sampel
1. SMA N 1 Ngaglik
86 2.
SMA N 1 Prambanan 24
3. SMA N 1 Tempel
38 4.
SMA N 1 Minggir 29
5. SMA N 1 Cangkringan
54 6.
SMA N 1 Turi 21
7. SMA Santo Mikael
23
Total 275
Pada masing-masing sekolah yang dilakukan sebagai tempat penelitian berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Oleh karena
itu sekolah-sekolah ini mengikuti peraturan kurikulum yang berlaku. Sampai saat ini kurikulum yang digunakan oleh masing-masing sekolah adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
F. Hasil Penelitian Terkait
Penelitian Felegi Daeli 2016 dengan penelitian berjudul “Kemampuan Siswa Kelas XI IPA SMA Kabupaten Nias Barat Dalam Bidang Fisika
menunjukkan hasil penelitian ini adalah bahwa siswa mempunyai kemampuan yang sangat rendah dalam bidang Fisika dengan persentase skor
rata-rata yaitu 26,40, alasannya itu terlihat dari skor dari soal-soal yang diberikan. Dimana soal-soal yang diberikan itu menyangkut bidang Fisika.
Soal bidang Fisika yang diberikan yaitu Mekanika, Optika, Termofisika, dan Kelistrikan. Skor rata-rata yang diperoleh siswa dalam setiap bidang Fisika
yaitu bidang Mekanika 27,4, bidang Optika 23,5, bidang Termofisika 27,4, dan bidang Kelistrikan 25,8. Selain itu juga siswa di Kabupaten
Nias Barat mempunyai konsep Fisika yang sangat rendah tentang Fisika. Hal ini ditunjukkan oleh skor pada soal-soal konseptual lebih kecil dibandingkan
soal-soal perhitungan. Selain dengan melihat skor pada masing-masing soal dalam bidang Fisika, juga dapat dilihat bahwa skor pada setiap level kognitif
yang diperoleh siswa sangat rendah. Aspek kognitif dalam hal ini yaitu level mengingat, level memahami, level menerapkan, dan level menganalisis.
Persentase skor yang diperoleh siswa pada masing-masing skor yaitu level mengingat 29,40, level memahami 24,90, level menerapkan 25,30, dan
level menganalisis 26,85. Penelitian yang dilakukan oleh Afidatul Muniroh 2015 dengan judul
Profil “Pemahaman Berdasarkan Taksonomi Bloom Siswa kelas XI IPA MA Pembangunan Pacitan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Suku
Banyak Ditinjau Dari Kemampuan Akademik” menunjukkan hasil pemahaman siswa kelompok kemampuan akademik tinggi kelas XI IPA
dalam menyelesaikan soal Matematika materi Suku Banyak berdasarkan Taksonomi secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman kemampuan
akademik tinggi kelas XI IPA dapat dikatakan cukup baik dalam menyelesaikan soal tentang materi suku banyak berdasarkan taksomomi