Jenis Penelitian Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

Tabel 7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian No. Tempat Waktu 1 SMA N 1 Turi 1 Juni 2016 2 SMA N 1 Cangkringan 2 Juni 2016 3 SMA N 1 Tempel 4 Juni 2016 4 SMA N 1 Minggir 6 Juni 2016 5 SMA N 1 Prambanan 7 Juni 2016 6 SMA N 1 Nganglik 8 Juni 2016 7 SMA Santo Mikael 9 Juni 2016

D. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengisian angket oleh responden. Menurut Noor 2010: 139 kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan-pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas pertanyaan tersebut. Daftar pernyataan pada angket penelitian ini bersifat tertutup, yaitu alternatif pilihan jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini adalah soal tes pilihan ganda. Soal-soal dibuat dengan materi Fisika yang telah dipelajari oleh siswa dari kelas X semester gasal-genap sampai kelas XI semester gasal. Pengambilan materi yang dipelajari siswa disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu kurikumum 2006 KTSP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 8. Kisi-kisi soal berdasarkan bidang-bidang dalam Fisika. Aspek kognitif Butir Soal Mekanika Termofisika Optika Level mengingat 1,6,7,12,13,16,30 28 25 Level memahami 2,5,8,9 27 20,21 Level menerapkan 3,11,17,19 29 23,24 Level menganalisis 4,10,14,15,18 26 22 Soal-soal yang digunakan setiap instrumen merupakan soal pilihan berganda. Soal- soal ini diambil dari buku Seri Pendalaman Materi Fisika untuk SMAMA. Instrumen dapat dilihat pada Lampiran 1.

E. Metode Analisis Data

Untuk memberikan skor pada masing-masing soal yang dijawab benar dan salah oleh siswa yang ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 9. Penskoran berdasarkan butir soal No Siswa Nomor Soal skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 dst 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 dst 2 2 3 3 4 4 Dst Dst Soal yang dijawab benar oleh siswa diberikan skor 1 dan jika salah diberikan skor 0. Pemberian skor ini dituliskan pada kolom nomor soal yang telah tersedia pada masing-masing level kognitif. Untuk melihat kemampuan siswa berdasarkan level kognitif yaitu dengan menjumlahkan skor yang dijawab benar pada masing-masing level kognitif. Setelah jawaban siswa sudah diubah kedalam bentuk skor, maka skor tersebut dijumlahkan. Skor yang sudah dijumlahkan diubah kedalam bentuk skor dengan cara sebagai berikut: 1. Pemberian skor pada pilihan jawaban Pemberian skor Total skor maksimal = 30 Total skor minimal = 0 2. Penskoran setiap siswa 3. Klasifikasi tingkat kemampuan siswa a. Skor untuk siswa Skor minimal = 0 x 30 = 0 Skor maksimal = 4 x 30 = 120 b. Pembagian interval 4. Skor untuk siswa Skor minimal = 0 x 30 = 0 Skor maksimal = 4 x 30 = 120 Range = 120 5. Penskoran setiap siswa Dikelompokkan dalam lima interval, maka lebar intervalnya 120 : 5 = 24. Skor yang diperoleh dari kemampuan siswa dalam bidang Fisika dapat diklasifikasi pada tabel berikut : Tabel 10. Pengkategorian Skor. No. Kategori Interval skor Keterangan 1 A 81 – 100 Sangat Tinggi 2 B 66 – 80 Tinggi 3 C 56 – 65 Cukup 4 D 46 -55 Rendah 5 E – 45 Sangat Rendah Pembagian lima kategori tersebut tidak memerlukan perhitungan statistik, hanya saja perhitungan persentase skor hasil jawaban kuesioner yang berupa soal-soal fisika. Penentuan kategori menjadi lima ini diperuntukkan agar terlihat jelas perbedaan antara kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Berikut adalah penjelasan lima kategori yang digunakan. Tabel 11. Keterangan Kategori Kemampuan Siswa Kategori Keterangan A Sangat tinggi dapat dilihat dari skor yang di peroleh siswa dengan interval antara 81-100. B Tinggi dapat dilihat dari skor yang di peroleh siswa dengan interval antara 66 – 80. C Cukup dapat dilihat dari skor yang di peroleh siswa dengan interval antara 56 – 65. D Rendah dapat dilihat dari skor yang di peroleh siswa dengan interval antara 46 – 55. E Sangat rendah dapat dilihat dari skor yang di peroleh siswa dengan interval antara 0 – 45.

F. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen

Penyusunan angket dapat menggambarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan valid dan juga dapat konsisten bila pernyataan tesebut direspon dalam waktu yang berbeda realiabel. Maka dari itu angket yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji validitas dan relibilitasnya. Secara mudah angket diujikan dahulu kepada 10 responden sampel, kemudian hasil dari pengisian angket tersebut dianalis menggunakan SPSS.

1. Validitas instrumen

Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, apakah sesuai dengan tujan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Sesuatu tes