c. Level menerapkan
Pada level ini, persentase skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 31 dengan skor tertinggi pada soal nomor 24 yaitu 39. Soal
tersebut adalah ”Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri atas
dua cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar
mengalami pemantulan dua kali maka arah berkas sinar…”. Dari skor yang diperoleh siswa pada soal ini menunjukkan bahwa hampir
setengah dari jumlah siswa masih belum mampu menerapkan konsep pemantulan pada soal tersebut.
Skor yang paling rendah yang diperoleh siswa pada level ini yaitu pada soal nomor 29 dengan skor 17
. Soal tersebut adalah ”Perhatikan tabel koefisien muai panjang berikut : logam 1 koefisien muai panjang
= 1,2 x 10
-5
C, logam 2 koefisien muai panjang = 1,1 x 10
-5
C, logam 3 koefisien muai panjang = 2,6 1 x 10
-5
C, logam 4 koefisien muai panjang = 9,6 1 x 10
-5
C, dan logam 5 koefisien muai panjang = 4,2 1 x 10
-5
C. Pada suhu kamar, panjang awal kelima logam sama. Logam yang terpanjang saat dipanaskan adalah logam…”. Dari skor yang
diperoleh siswa pada soal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh jumlah siswa masih belum mampu menerapkan konsep pemuaian
kedalam soal tersebut.
d. Level menganalisis
Pada level ini, persentase skor rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 24,57. Dari beberapa soal dalam level ini diperoleh skor paling
tinggi yaitu pada soal nomor 15 dengan skor 48. Soal tersebut adalah ”Menghitung besar konstanta pegas dengan gaya dan panjang pegas
yang berbeda-
beda”. Dari soal tersebut siswa menghitung besar konstanta pegas berdasarkan data dari soal tersebut. Berdasarkan hasil
yang diperoleh hampir setengah dari jumlah siswa mampu menyelesaikan dan menganalisis soal tersebut. Tetapi sebagian besar
siswa masih belum mampu menyelesaikan soal tersebut. Soal terendah yang diperoleh siswa yaitu berada pada soal nomor
4 dengan skor 2,5. Soal ini tentang menghitung resultan tiga buah vektor gaya dengan titik tolak yang berbeda dan arah yang berbeda.
Dari soal tersebut siswa menghitung komponen-komponen resultan gaya pada sumbu x dan y. Berdasarkan hasil yang diperoleh hampir
setengah dari jumlah siswa mampu menyelesaikan dan menganalisis soal tersebut. Tetapi sebagian besar siswa masih belum mampu
menyelesaikan soal tersebut.
3. Kemampuan Siswa Perbidang dalam Fisika
Skor yang diperoleh siswa berdasarkan bidang-bidang dalam Fisika dapat dilihat pada Tabel 18. Skor rata-rata paling besar yang diperoleh
siswa berada pada bidang Mekanika yaitu 30. Skor paling rendah yang diperoleh siswa pada bidang Optika dan bidang Termofisika dengan skor
27. Distribusi skor pada masing-masing bidang dalam Fisika dapat dilihat pada Lampiran 13.
Tabel 18. Distribusi Mean Tiap Bidang Fisika
Bidang Mean
Kategori Mekanika
30 Sangat rendah
Optika 27
Sangat rendah Termofisika
27 Sangat rendah
Dari Gambar 1 dibawah ini dapat dilihat lebih jelas distribusi skor pada masing-masing bidang dalam Fisika. Skor rata-rata terendah pada bidang
Optika dan bidang Termofisika yaitu 27. Soal yang paling sulit pada bidang Optika yaitu soal nomor 23. Soal tersebut adalah
”Jika berkas
sinar datang menuju titik fokus lensa cekung, seberkas sinar tersebut
akan…”. Dari soal tersebut hampir seluruh siswa menjawab bahwa jika berkas sinar datang menuju titik fokus lensa cekung, seberkas sinar
tersebut akan dipantulkan menuju titik fokus.. Jawaban lain yang diungkapkan siswa adalah jika berkas sinar datang menuju titik fokus lensa
cekung, seberkas sinar tersebut akan diteruskan tanpa dibiaskan. Sedangkan soal yang paling sulit pada bidang Termofisika yaitu soal
nomor 29. Soal tersebut adalah ’’Perhatikan tabel koefisien muai panjang
berikut : logam 1 = 1,2 x 10
-5
C, logam 2 = 1,1 x 10
-5
C, logam 3 = 2,6 1 x 10
-5
C, logam 4 = 9,6 1 x 10
-5
C, dan logam 5 = 4,2 1 x 10
-5
C. Pada suhu kamar, panjang awal kelima logam sama. Logam yang terpanjang
saat dipanaskan adalah logam…”. Dari soal tersebut hampir seluruh siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI