Kabupaten Sleman LANDASAN TEORI

Soal bidang Fisika yang diberikan yaitu Mekanika, Optika, Termofisika, dan Kelistrikan. Skor rata-rata yang diperoleh siswa dalam setiap bidang Fisika yaitu bidang Mekanika 27,4, bidang Optika 23,5, bidang Termofisika 27,4, dan bidang Kelistrikan 25,8. Selain itu juga siswa di Kabupaten Nias Barat mempunyai konsep Fisika yang sangat rendah tentang Fisika. Hal ini ditunjukkan oleh skor pada soal-soal konseptual lebih kecil dibandingkan soal-soal perhitungan. Selain dengan melihat skor pada masing-masing soal dalam bidang Fisika, juga dapat dilihat bahwa skor pada setiap level kognitif yang diperoleh siswa sangat rendah. Aspek kognitif dalam hal ini yaitu level mengingat, level memahami, level menerapkan, dan level menganalisis. Persentase skor yang diperoleh siswa pada masing-masing skor yaitu level mengingat 29,40, level memahami 24,90, level menerapkan 25,30, dan level menganalisis 26,85. Penelitian yang dilakukan oleh Afidatul Muniroh 2015 dengan judul Profil “Pemahaman Berdasarkan Taksonomi Bloom Siswa kelas XI IPA MA Pembangunan Pacitan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Suku Banyak Ditinjau Dari Kemampuan Akademik” menunjukkan hasil pemahaman siswa kelompok kemampuan akademik tinggi kelas XI IPA dalam menyelesaikan soal Matematika materi Suku Banyak berdasarkan Taksonomi secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman kemampuan akademik tinggi kelas XI IPA dapat dikatakan cukup baik dalam menyelesaikan soal tentang materi suku banyak berdasarkan taksomomi Bloom. Dimana materi yang diberikan ini berdasarkan aspek-aspek taksomi bloom. Penelitian yang dilakukan oleh Simfrosa Talaga 2003 dengan judul Kemampuan Siswa Mengerjakan Soal Kompleks Secara Sistematis Studi Kasus Pada SMA N 1 Depok kelas XI IPA menunjukkan tingkat kemampuan siswa mengerjakan soal-soal kompleks secara sistematis. Subjek penelitian siswa-siswi kelas XI IPA 1. Dimana instrument yang digunakan berupa tes uraian yang terdiri dari dua soal kompleks. Tes dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu tahap pertama tes dikerjakan secara bebas dan tahap kedua tes dkerjakan menggunakan lima lankah yaitu 1 mendeskripsikan peristiwa, 2 menulis yang diketahui, 3 menulis yang ditanyakan, 4 merancang penyelesaian soal, dan 5 merealisasikan rancangan penyelesaian soal. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan dengan judul “Kemampuan Siswa SMA kelas XI IPA dalam bidang Fisika di Tujuh SMA Kabupaten Sleman” ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi untuk mengetahui kemampuan siswa SMA kelas XI IPA dalam bidang fisika. Tingkat kemampuan siswa dalam bidang fisika dapat dilihat dari skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika yang berkaitan dengan bidang Fisika. Dalam hal ini bidang fisikanya yaitu bidang Mekanika, bidang Optika, dan bidang Termofisika. Selain melihat skor pada pada soal-soal yang terkait dalam bidang Fisika, juga harus melihat skor-skor yang diperoleh dari soal-soal yang berkaitan dengan level tingkatan aspek kognitif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Leveltingkatan aspek kognitif dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu level menganalisis, level memahami, level menerapkan , dan level menganalisis. Kemampuan siswa dalam bidang Fisika merupakan kemampuan untuk lebih mengerti dan memahami materi-materi yang diberikan pada pembelajaran Fisika.

G. Perbandingan Dan Kelemahan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Felegi Daeli 2016 dengan judul kemampuan siswa kelas xi IPA SMA sekabupaten nias barat dalam bidang fisika, ini terlihat bahwa kemampuan siswa di kabupaten nias barat sangat rendah ini dilihat dari presentase skor yang didapat pada setiap level atau tingkatan aspek kognitif yang berada pada kategori sangat rendah. Pada penelitian yang sama yang dilakukan dikabupaten sleman dengan judul kemampuan siswa SMA kelas XI IPA dalam bidang fisika di kabupaten sleman, ini terlihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih sedikit dari pada yang dilakukan di nias barat dimana pada penelitian di sleman sampelnya hanya dilakukan di 7 sekolah. Dimana pada awalnya ingin melakukan penelitian di seluruh sleman. Di sleman pemilihan sampelnya berdasarkan lokasi dimana setiap sekolah mewakili setiap kecamatan yang ada dikabupaten sleman. Sedangkan pada penelitian ini lebih ingin mengetahui kemampuan siswa dalam bidang fisika dimana bidang fisika di bagi dalam 4 kategori yaitu mekanika, listrik, optika, dan termofisika. Pada penelitian di sleman terdapat hanya 3 kategori yaitu mekanika, optika dan termofisika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian yang dilakukan oleh Afidatul Muniroh 2015 dengan judul Profil “Pemahaman Berdasarkan Taksonomi Bloom Siswa kelas XI IPA MA Pembangunan Pacitan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Suku Banyak Ditinjau Dari Kemampuan Akademik” menunjukkan hasil pemahaman siswa kelompok kemampuan akademik tinggi kelas XI IPA dalam menyelesaikan soal Matematika materi Suku Banyak berdasarkan Taksonomi. Penelitian ini lebih menekankan ada pengerjaan soal secara sistematis. Sedangkan pada penelitian ini lebih ingin mengetahui kemampuan siswa dalam bidang fisika dimana bidang fisika di bagi dalam 3 kategori yaitu mekanika, optika, dan termofisika. Sedangkan pada penelitian ini hanya ingin mengetahui kemampuan siswa nya dalam mengerjakan soal fisika secara sistematis dan hanya melihat bagaimana dalam pengerjaan soal yang diberikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI