5. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan khusus untuk membentuk
tenaga-tenaga ahli dan keahlian di bidang kesejahteraan sosial
2.3. Masyarakat
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang atau dengan sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh
mempengaruhi satu sama lain Hassan Shadily, 1993 : 47. Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya disini menjadi unsur yang sine
qua non yang harus ada dalam masyarakat, bukan hanya menjumlahkan adanya orang – orang saja, diantara mereka harus ada pertalian satu sama lain.
2.3.1. Masyarakat dan Jenisnya
Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan
yang tenang, teratur dan aman, disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota – anggotanya, baik dengan paksa maupun sukarela.
Pengorbanan disini dimaksudka n menahan nafsu atau kehendak sewenang– wenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan paksa
berarti tunduk kepada hukum–hukum yang telah ditetapkan negara dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan
akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu. Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam :
a. Masyarakat Paksaan, umpamanya negara, masyarakat tawanan ditempat
tawanan dan sebagainya;
Universitas Sumatera Utara
b. Masyarakat merdeka, yang terbagi pula dalam :
1. Masyarakat alam nature yaitu yang terjadi dengan sendirinya suku,
golongan, yang bertalian karena darah atau keturunan, umumnya yang masih sederhana sekali kebudayaanya dalam keadaan terpencil atau tak
mudah berhubungan dengan dunia luar ; dan 2.
Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan yaitu antara lain kongsi perekonomian, koperasi
gereja dan sebagainya.
2.3.2. Asal Masyarakat
Bermacam–macam penyelidikan dijalankan, untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar semua
pendapat hanya merupakan kira–kira dan pandangan saja. Antara lain, orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua
dipulau sunyi umpamanyas selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena:
a. Hasrat yang berdasar naluri kehendak diluar pengawasan akal untuk
memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri hingga masyarakat keluarga terbentuk;
b. Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama,
yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama–sama dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari – hari
dengan tenaga bersama;
Universitas Sumatera Utara
c. Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu
mahluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri.
Lain dari pada Aristoteles, maka Bergson lahir 1895 berpendapat, bahwa manusia ini hidup bersama bukan karena oleh persamaan melainkan oleh
karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya, demikian oleh karena pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika, yang mencoba
melihat kebenaran dalam kenyataan dengan mengadakan perbedaan dan perbandingan.
2.3.3. Pengembangan Masyarakat