Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

104

c. Refleksi

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas IVB SD Negeri Panggang pada siklus II. Refleksi yang dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang tergolong masih rendah pada siklus I. Adapun hasil refleksi siklus II dapat diamati pada tabel 14 berikut. 105 Tabel 14. Refleksi Siklus II Indikator keberha silan Hasil Analisis Data Evaluasi Tindakan yang Perlu Diperbaiki Tindak Lanjut Kuantitatif Kualitatif Rerata persentase aktivitas belajar siswa yang mencapai kriteria tinggi sebesar ≥75 dari jumlah keseluruhan siswa Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kriteria Siklus I Siklus II Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai kriteria tinggi mengalami peningkatan. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II meningkatkan jumlah siswa yang aktivitas belajarnya mencapai kriteria tinggi. Karena indikator keberhasilan yang diteteapkan telah terpenuhi maka tidak diperlukan tindakan pada siklus berikutnya. Penelitian dihentikan pada siklus II. Frekuensi Siswa Frekuensi Siswa 81 - 100 Tinggi sekali 8 36 19 86 61 – 80 Tinggi 11 50 3 14 41 - 60 Sedang 3 14 21 – 40 Rendah 21 Rendah Sekali Rerata persentase aktivitas belajar pada setiap aspeknya telah mencapai 75 dari jumlah keseluruhan siswa Aspek yang Diamati Rerata Siklus I Rerata Siklus II Aspek merumuskan hipotesis dan merumuskan kesimpulan yang pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan, pada siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan. Aspek yang lainnya yang telah memenuhi kriteria keberhasilan pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II. Perbaikan pada siklus II pada akhirnya dapat menutupi kekurangan pada siklus I yaitu rerata persentase aktivitas belajar pada aspek yang belum mencapai 75 dari jumlah keseluruhan siswa. Selain itu perbaikan yang dilakukan juga meningkatkan rerata persentase aktivitas belajar pada aspek lainnya. Karena indikator keberhasilan yang diteteapkan telah terpenuhi maka tidak diperlukan tindakan pada siklus berikutnya. Penelitian dihentikan pada siklus II Orientasi 84 91 Merumuskan Masalah 86 97 Merumuskan Hipotesis 36 88 MengumpulkanData 92 95 Menguji Hipotesis 85 93 Merumuskan Kesimpulan 71 91 106

E. Pembahasan

Aktivitas belajar siswa diamati dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan keterlaksanaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing diamati dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru. Aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran dibagi menjadi 6 aspek yaitu aspek orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan masalah. Salah satu kegiatan yang ada dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada penelitian ini yaitu percobaan. Karena menurut Ridwan Abdullah Sani 2014: 90, inkuiri dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA dilakukan dengan percobaan. Selain itu, pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Menurut Rita Eka Izzaty 2008: 116-117, siswa kelas tinggi Sekolah Dasar suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dengan kelompoknya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IVB SD Negeri Panggang setelah diterapkannya startegi pembelajaran inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah siswa yang memenuhi aktivitas belajar pada kriteria tinggi pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase jumlah siswa yang memenuhi kriteria tinggi sebesar 86 meningkat menjadi 100

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar Ips Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Matesih Kabupat

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Kontekstual Model Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Nglorog 5 Sragen 2013/2014.

0 6 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Quantum Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Gumul Karangnongko Klaten Tahun Pelajaran 2012 /2013.

0 1 15

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SENDANGADI 1 DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

0 0 292

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 2 229

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI.

0 0 335

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PRAWIROTAMAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING.

0 3 271

Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa SD mealui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 0 11