15 2
Aktivitas lisan oral activitiesi seperti bercerita, tanya jawab, diskusi, menyanyi.
3 Aktivitas mendengarkan listening aktivities seperti mendengarkan
penjelasan guru, ceramah dan pengarahan. 4
Aktivitas gerak motor activities seperti atletik, menari, melukis. 5
Aktivitas menulis writting activities seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat.
Dari beberapa pendapat di atas,aktivitas belajar yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar menurut Paul D.
Dierich Oemar Hamalik, 2011: 172-173. Aktivitas belajar tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis,
menggambar, metrik, mental, dan emosional.
B. Kajian tentang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA
1. Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Menurut Suherman Asep Jihad Abdul Haris, 2012: 11, “pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara
peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.” Menurut Wina Sanjaya 2011: 216, pembelajaran
merupakan usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakukan guru.
Karakteristik pembelajaran ada dua yaitu pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal yang tidak
hanya menuntut siswa untuk mendengar, mencatat, akan tetapi
16 menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam
pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir
siswa, kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri Syaiful Sagala, 2010: 63.
Menurut Jujun Suriasumantri Trianto, 2010: 136, ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains semula berasal dari bahasa Inggris
„science‟. Kata „science‟ sendiri berasal dari kata „scientia‟ dalam bahasa Latin artinya saya tahu.
„Science‟ terdiri dari social science ilmu pengetahuan sosial dan natural science ilmu pengetahuan alam.
Namun, dalam perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sanis yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam IPA.
Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Physical sciences
terdiri dari ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogy, meteorology, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi yang terdiri dari anatomi,
fisiologi, zoology, citologi dan sebagainya Usman Samatowa, 2011: 1. Jacobson Bergman Ahmad Susanto, 2015: 170 mengatakan
bahwa IPA memiliki karakteristik, meliputi: a.
IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hokum, dan teori. b.
Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam, termasuk juga penenrapannya.
c. Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam
menyingkap rahasia alam. d.
IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja.
17 e.
Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.
Menurut Marsetio Donosepoetro Trianto, 2010: 137, pada
hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah; serta IPA dipandang sebagai proses, produk, dan prosedur.
Nash Usman Samatowa, 2011: 3 mengatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam, cara IPA mengamati dunia
bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga menbentuk perspektif baru tentang objek
yang diamatinya. Menurut Usman Samatowa 2011: 9-10, pembelajaran IPA di kelas
di pandang sebagai suatu proses aktif dan dipengaruhi oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak. Hasil belajar bukan semata-mata
bergantung pada apa yang disajikan guru, melainkan dipengaruhi oleh interaksi antara berbagai informasi yang seharusnya diperoleh anak dan
bagaimana anak mengolah informasi tersebut berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya.
Pembelajaran sains merupakan proses konstruksi pengetahuan sains melalui aktivitas berfikir anak, anak diberi kesempatan untuk
mengembangkan pengetahuannya secara mandiri melalui proses komunikasi yang menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki
dengan pengetahuan yang akanharus mereka temukan Sumaji, dkk, 2003: 113.
18 Prihanto Laksmi Trianto, 2010: 141 mengatakan bahwa nilai-nilai
IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut.
a. Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metode ilmiah. b.
Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.
c. Memililki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah
baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun kehidupan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan pembelajaran IPA yaitu proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam mempelajari alam
semesta bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena lain melalui aktivitas berfikir siswa. Hasil
belajar bukan hanya bergantung pada apa yang disajikan guru, akan tetapi dipengaruhi oleh pemahaman anak dalam mengolah informasi
yang diperoleh.
2. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar