12
Mohamad Djaeni, dkk Kiranoudis C.T.; Maroulis Z.B.; Marinos-Kouris D. 1996. Drying of Solids: Selection of
Some Continuous Operation Dryer Types. Computer Chem. Eng.; Vol. 20, Supplement 1, S177-182
Kudra,T.; Mujumdar, A.S. 2002. Advanced Drying Technology. Marcel Dekker Inc., New York, USA,
Mastekbayeva G.A; Leon M.A; Kumar S. 1998. Performance Evaluation of A Solar Tunnel Dryer for Chilli Drying. ASEAN Seminar and Workshop on Drying Technology, Bangkok,
Thailand; 3-5 June Ocansey, O.B. 1988. Freeze-Drying in A Fluidized-Bed Atmospheric Dryer and in A
Vacuum Dryer: Evaluation of External Transfer Coefficients. J. Food Engineering,; vol. 7,issue 2; 127-146
Perry, R.H.; Green D.W. 1988. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th Intl. ed.; McGraw-Hill Co, International edition, Singapore
Ratti, C. 2001. Hot Air and Freeze-Drying of High-Value Foods: A Review. Journal of Food Engineering vol. 49, 311-319
Revilla, G.O.; Velázquez, T.G.; Cortés, S.L.; Cárdenas, S.A. 2006. Immersion Drying of Wheat Using Al-PILC, Zeolite, Clay, and Sand as Particulate Media. Drying Technology,
vol. 24, issue 8, 1033-1038 Treyball, R.E. 1983. Unit Operation. Mc Graw Hill Book, Co, New York
Aplikasi Sistem Pengering Adsorpsi Untuk Bahan Pangan dan Aditif
13
BAB II AKTIFASI ZEOLITE ALAMUNTUK APLIKASI PENGERINGAN
2.1. Latar Belakang
Salah satu alternatif pengembangan proses pengeringan adalah proses pengeringan adsorpsi adsorption drying. Pada proses ini, uap air dalam udara
dijerap oleh adsorben, sehingga udara menjadi lebih kering. Pada saat yang bersamaan, suhu udara akan naik karena adanya panas adsorpsi yang dilepaskan.
Proses pengeringan adsorpsi ini terbukti dapat mengurangi konsumsi energi sekitar 16-20Djaeni, 2008. Proses pengeringan adsorpsi ini juga merupakan solusi atas
kebutuhan proses pengeringan pada suhu rendah, khususnya untuk bahan-bahan yang mudah rusak pada suhu tinggi.
Berbagai bahan-bahan berpori dapat digunakan sebagai adsorben. Bahan berpori ini dipilih karena mereka mempunyai luas permukaan dalam yang jauh lebih
besar dibandingkan dengan luas permukaan luarnya White dan Weber, 2009. Contoh adsorben yang secara komersial telah dipakai diantaranya adalah karbon
aktif, silika gel dan zeolite. Diantara ketiga zat tersebut, zeolite merupakan material yang memiliki bentuk kristal sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan
ke segala arah dan menjadikan luas permukaan zeolite sangat besar sehingga sangat baik digunakan sebagai adsorben Suardana, 2008. Zeolite, baik sintetis
maupun alami, dapat menjerap dalam jumlah yang cukup besar meskipun pada konsentrasi rendah. Khususnya bila diaplikasikan sebagai adsorben pada alat
pengering, zeolite mempunyai afinitas yang tinggi terhadap uap air Igbokwe dkk, 2008, serta menjerap air dengan melepas panas laten penjerapan yang cukup
tinggi Ulku dan Cakicioglu, 1991. Zeolite merupakan senyawa aluminosilikat terhidrasi yang terdiri dari ikatan
SiO
4
dan AlO
4
tetrahidra yang dihubungkan oleh atom oksigen untuk membentuk kerangka. Pada kerangka zeolite, tiap atom Al bersifat negatif dan akan dinetralkan
oleh ikatan dengan kation yang mudah dipertukarkan. Kation yang mudah dipertukarkan yang ada pada kerangka zeolite ini akan berpengaruh dalam proses