25
3. Pembelajaran IPA
a. Konsep Kurikulum IPA
Kurikulum mempunyai pengertian yang cukup kompleks dan sudah banyak didefinisikan oleh para pakar kurikulum. Dalam Undang-Undang
Sisdiknas No. 20 Tahun 20013 pasal 1 ayat 19 mengatakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum dapat
diartikan program pengajaran dalam suatu jenjang pendidikan. Syaiful Sagala 2010:34 memaparkan bahwa kurikulum adalah produk dan perencanaan yang
disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran.
Suryosubroto 2004:32 menambahkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak
didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Dari berbagai sumber di atas terkait pengertian kurikulum secara umum,
jika dikaitkan dengan kurikulum IPA, maka dapat diperoleh pengertian kurikulum IPA yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran secara terstruktur dalam pembelajaran IPA yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun desain pembelajaran IPA teori
maupun praktik. Dengan adanya kurikulum IPA, maka proses belajar mengajar dapat dilakukan secara terstruktur dan mengarah kepada pencapaian tujuan
26
pembelajaran IPA yang tertuang dalam kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mata pelajaran IPA.
b. Konsep Pembelajaran IPA
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat penting. Menurut Mohamad Surya 2004:7,
pembelajaran merupakan proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain guna terlaksananya proses pendidikan
transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang tertuju pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada dasarnya pembelajaran tidak hanya
berlangsung di sekolah tetapi juga dapat dilakukan di lingkungan keluarga, masyarakat.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pembelajaran dilakukan.
Guru dengan
sadar merencanakan
kegiatan pembelajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajaran. Menurut Kunandar 2007:293, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pembelajaran perlu memperhatikan berbagai hal. Pertama, pembelajaran harus lebih menekankan pada praktik, baik