Ekspor Kopi Landasan Teori .1 Teori Penawaran

Dengan demikian, produksi ialah persamaan masukan atau input, menjadi keluaran atau hasil output. Merupakan proses ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menciptakan komoditas yang dapat berubah. Mencakup produksi, penyimpanan, pelabuhan dan pengemasan. Sehingga produksi merupakan suatu proses yang menggunakan waktu dan ruang.

2.1.6 Ekspor Kopi

Menurut Raharjo 2013 ekspor kopi merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Indonesia adalah sebagai suatu negara pengekspor kopi yang menempati posisi lima besar karena produksi kopi dalam negeri meningkat dari tahun ke tahun. Kualitas kopi Indonesia mendunia karena biji- biji kopi coffea hasil tanam petani kopi lokal banyak diminati oleh banyak negara. Dengan demikian ekspor kopi Indonesia merupakan penawaran kopi Indonesia keluar negeri. Hasil produksi yang tinggi mendorong peningkatan ekspor dan luas lahan kebun kopi pun turut menentukan tinggi rendahnya jumlah produksi kopi di dalam negeri. Negara-negara tujuan ekspor kopi Indonesia adalah negara-negara utama di belahan benua Amerika dan Eropa. Konsumsi kopi negara-negara maju sangat menentukan volume ekspor kopi Indonesia di pasar Internasional per tahun. Selain menambah peningkatan produksi barang untuk dikirim keluar negeri, ekspor juga menambah permintaan dalam negeri, sehingga secara langsung ekspor memperbesar output industri-industri itu sendiri, dan secara tidak langsung permintaan luar negeri mempengaruhi industri untuk 28 Universitas Sumatera Utara mempergunakan faktor produksinya, misalnya modal dan juga menggunakan metode-metode produksi yang lebih murah dan efisien sehingga harga dan mutu dapat bersaing di pasar perdagangan internasional. 2.1.7 Penduduk Penduduk dalam suatu negara adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara tertentu selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap Oktima,2012. Jumlah penduduk di suatu negara mempunyai kebutuhan ekonomi dalam mengkonsumsi barang yang berbeda-beda. Dengan demikian, semakin banyak jumlah penduduk suatu negara yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar penawaran terhadap barang tersebut. Ini yang mempengaruhi penawaran barang di suatu negara, karena konsumsi penduduk yang berkebutuhan berbeda terhadap barang-barang tertentu dapat mempengaruhi peningkatan penawaran barang di suatu negara.

2.1.8 Kurs