Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

Raharjo 2013, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Penentu Ekspor Kopi Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia antara lain PDB riil negara pengimpor, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, harga kopi ritel di negara pengimpor. Namun, krisis moneter 1998 tidak berpengaruh terhadap ekspor kopi Indonesia. Saputra 2011, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Penawaran Kopi Indonesia Tahun 2001-2009”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga kopi, baik harga internasional kopi arabika dan robusta berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia. Variabel harga internasional gula dan teh berpengaruh signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia barang komplementer dan substitusi. Biji coklat tidak berpegaruh secara signifikan terhadap penawaran kopi Indonesia. Dan secara bersama-sama seluruh variabel independen berpengaruh terhadap penawaran kopi Indonesia. Purba dan Hayati 2011, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Ekspor Kopi Indonesia Ke Amerika Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga kopi domestik memiliki pengaruh negatif terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika. Harga kopi internasional memiliki pengaruh positif terhadap ekspor kopi Amerika, pendapatan Amerika Serikat dan kurs rupiah terhadap dollar memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika. Dan konsumsi kopi Amerika memiliki pengaruh yang signifikan dan elastis terhadap ekspor kopi Indonesia ke Amerika. 31 Universitas Sumatera Utara Widayanti 2009, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Ekspor Kopi Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kuantitas ekspor kopi Indonesia adalah harga ekspor kopi FOB, harga kopi dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan penawaran kopi tahun t-1. Berarti bahwa pada saat harga ekspor meningkat kuantitas ekspor kopi Indonesia menurun. Yang mempengaruhi penawaran kopi dalam negeri adalah harga kopi dalam negeri, tingkat teknologi dan penawaran kopi tahun t-1. Sedangkan yang mempengaruhi permintaan kopi dalam negeri adalah tingkat pendapatan masyarakat dengan elastisitas permintaan kopi terhadap pendapatan. Romdhon dan Sukiyono 2005, melakukan penelitian yang berjudul “Estimasi Permintaan dan Penawaran Ekspor Kopi Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor kopi Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang sangat responsif terhadap harga internasional dan PDB Amerika Serikat. Ekspor kopi Indonesia sangat ditentukan oleh mekanisme harga di tingkat pasar ekspor internasional karena pasar kopi domestik sangat terintegrasi dengan pasar kopi internasional baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dan elastisitas harga kopi dalam jangka panjang lebih besar dari jangka pendek. Nasution 2013, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Determinan Permintaan Ekspor Kopi Provinsi Sumatera Utara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor kopi Sumatera Utara yaitu harga kopi dunia, konsumsi kopi AS dan pendapatan per kapita AS. Secara parsial harga kopi domestik dan kurs rupiah terhadap dollar AS negatif mempengaruhi volume ekspor kopi Sumatera Utara. Sesuai dengan hasil studi diharapkan lahan kopi Sumatera Utara dapat lebih meningkatkan produksi dengan 32 Universitas Sumatera Utara mempertahankan kualitas kopi. Pemerintah provinsi Sumatera Utara juga perlu melakukan kebijakan standarisasi kopi lebih lanjut untuk harga domestik maupun internasional sehingga meningkatkan volume ekspor kopi Sumatera Uatra secara keseluruhan. Komaling 2013, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Determinan Ekspor Kopi Indonesia ke Jerman Periode 1993-2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan per kapita Jerman, harga kopi dunia dan konsumsi kopi Jerman berpengaruh secara signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Jerman. Implikasi dari penelitian ini adalah eksportir kopi di Indonesia sebaiknya memperhatikan fluktuasi harga kopi di Jerman karena mempengaruhi besarnya permintaan dan konsumsi kopi. Sari dkk 2013, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Aceh”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap volume ekspor kopi Arabika Aceh. Produksi kopi Arabika Aceh memberikan pengaruh positif terhadap volume ekspor kopi Arabika Aceh dan harga kopi luar negeri memberikan pengaruh positif terhadap volume ekspor kopi Arabika Aceh. Sanjaya 2008, melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Volume Ekspor Kopi Provinsi Bali Periode 1990-2006”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga rata-rata ekspor kopi, kurs dollar AS dan kebijakan ekspor kopi berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi provinsi Bali periode 1990-2006. Pada periode yang sama kedua variabel bebas tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap volume ekspor 33 Universitas Sumatera Utara kopi provinsi Bali periode 1990-2006, dengan volume ekspor sesudah kebijakan ekspor lebih rendah daripada periode sebelum kebijakan diberlakukan. Variabel kurs dollar AS merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap volume ekspor kopi provinsi Bali periode 1990-2006. Wulandari 2010, melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Ekspor Kopi Dua Pemasok Utama Dunia Indonesia dan Brazil: Sebuah Analisis Ekonomi Data Panel 2001-2006”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel yang dihipotesiskan hanya tiga variabel yang berpengaruh terhadap ekspor kopi Indonesia yaitu harga kopi Indonesia, selera konsumen negara tujuan ekspor, dan harga kopi Brazil, sedangkan variabel pendapatan negara tujuan ekspor dan jarak dari negara tujuan ekspor ke Indonesia tidak sesuai hipotesis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu: 1. Variabel penelitian Pada penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah: a. Jumlah produksi kopi, yakni jumlah produksi kopi yang ada di provinsi Sumatera Utara dalam satuan ton, dimana tidak ada satupun penelitian terdahulu yang menggunakan variabel penelitian yang sama. b. Jumlah penduduk negara tujuan ekspor, yakni jumlah seluruh penduduk yang ada di tiga negara Singapura, Inggris dan Italia tujuan ekspor kopi Sumatera Utara, dimana tidak ada satupun penelitian terdahulu yang menggunakan variabel penelitian yang sama. c. Kurs mata uang negara tujuan ekspor terhadap US dollar, yakni kurs mata uang masing-masing dari tiga negara Singapura, Inggris dan Italia tujuan ekspor kopi Sumatera Utara terhadap US dollar sebagai mata uang 34 Universitas Sumatera Utara dunia, dimana tidak ada satupun penelitian terdahulu yang menggunakan variabel penelitian yang sama. 2. Waktu penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan periode penelitian dari tahun 2000 sampai dengan 2012 sebagai time series dan menggunakan tiga negara sebagai cross -section Singapura, Inggris dan Italia dimana tidak ada satupun penelitian terdahulu yang menggunakan waktu penelitian yang sama.

2.3 Kerangka Konseptual