68 Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil observasi
motivasi belajar siswa kelompok kontrol pada pertemuan pertama adalah sebesar 30,63, pertemuan kedua sebesar 31,97, dan pertemuan ketiga sebesar 31,43.
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan data skala motivasi belajar matematika yang telah diperoleh, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Pengujian ini
dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan adalah : 1 terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode
permainan terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas II SD N Plebengan. 2 terdapat pengaruh yang signifikan penggunaaan metode ceramah bervariasi
terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas II SD N Plebengan. 3 terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar matematika antara kelompok siswa
yang diajar dengan metode permainan dan metode ceramah bervariasi di kelas II SD N Plebengan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis data hasil
skor motivasi belajar matematika awal pretest dan skor motivasi belajar matematika akhir posttest.
1. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil perhitungan data skor motivasi belajar matematika dari hasil pretest dan posttest pada kelompok siswa yang belajar dengan
menggunakan metode permainan diperoleh t
hitung
= 3,18 t
tabel
= 2,00 pada taraf signifikansi 0,05 dk=62. Dengan demikian Ho ditolak dan H
1
diterima. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode permainan
terhadap motivasi belajar matematika. Dari rata-rata skor motivasi belajar
69 matematika menunjukkan bahwa rata-rata hitung awal pretest sebesar 18,31
lebih kecil dibandingkan rata-rata skor akhir posttest sebesar 22,88. Hal ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa pada hasil skor
awal pretest lebih baik dari hasil skor akhir posttest. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode permainan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi belajar matematika.
2. Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil perhitungan data skor motivasi belajar matematika dari hasil pretest dan posttest pada kelompok siswa yang belajar dengan
menggunakan metode ceramah bervariasi diperoleh t
hitung
= 1,03 t
tabel
= 2,00 pada taraf signifikansi 0,05 dk=58. Dengan demikian Ho diterima dan H
1
ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode ceramah bervariasi terhadap motivasi belajar matematika. Dari rata-rata skor
motivasi belajar matematika menunjukkan bahwa rata-rata hitung pretest sebesar 18,37 lebih kecil dibandingkan rata-rata skor posttest sebesar 19,27.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode ceramah bervariasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar matematika.
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan data skor mativasi belajar matematika pada kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan metode permainan
dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan metode ceramah bervariasi diperoleh t
hitung
= 2,375 t
tabel
= 2,00 pada taraf signifikansi 0,05 dk = 60. Dengan demikian Ho ditolak dan H
1
diterima. Dengan demikian
70 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar
matematika antara kelompok siswa yang diajar dengan metode permainan kelompok eksperimen dan kelompok siswa yang diajar dengan metode
ceramah bervariasi kelompok kontrol di kelas II SD N Plebengan. Dengan melihat rata-rata skor motivasi belajar matematika menunjukkan bahwa rata-
rata skor skala motivasi belajar matematika dengan metode permainan sebesar 22,88 lebih besar daripada rata-rata skor skala motivasi belajar
matematika dengan metode ceramah bervariasi sebesar 19,27. Hal ini dapa disimpulkan bahwa secara umum skor motivasi belajar matematika yang
diperoleh siswa yang belajar dengan metode permainan lebih baik daripada siswa yang belajar dengan metode ceramah bervariasi.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan motivasi belajar matematika anatara kelompok siswa yang diajar dengan metode
permainan dan metode ceramah bervariasi kelas II SD N Plebengan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian