125
Dari hasil skala post-test II tersebut hasil yang didapat telah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan oleh peneliti
yaitu minimal 75 siswa memiliki kriteria kematangan karir tinggi, pada hasil post-test II menunjukkan bahwa sebanyak 14
61 siswa memiliki kriteria kematangan karir yang tinggi dan 6 26 siswa memiliki kriteria kematangan karir yang sangat tinggi,
sehingga siswa yang memiliki kematangan karir tinggi sebesar 87.
e. Refleksi dan Evaluasi Siklus II
Refleksi dilakukan melalui diskusi antara peneliti dengan guru pembimbing. Rangkaian kegiatan career portfolio pada siklus II
berjalan sesuai dengan rencana. Secara keseluruhan kegiatan ini sudah dapat membuat peningkatan kematangan karir pada siswa.
Dilihat dari hasil post-test pada siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan kematangan karir siswa. Dengan demikian tidak
diadakan lagi tindakan lanjutan untuk membantu siswa meningkatkan kematangan karir.
Hasil refleksi setelah siklus II yang dilakukan oleh peneliti dengan guru pembimbing adalah sebagai berikut:
a Siswa sudah mampu memahami kematangan karir. Siswa sudah dapat mengenali pengetahuan dirinya, memahami
eksplorasi karir, dan membuat perencanaan karir.
126
b Tindakan II dan III tidak ada hambatan yang berarti karena siswa dapat melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan career
portfolio dengan baik. Sedangkan pada tindakan I pada awalnya siswa tidak ada yang berani untuk maju ke depan
kelas mempresentasikan
hasil career
portfolio unit
pengetahuan diri, namun setelah guru memberikan dorongan akhirnya ada siswa yang mau untuk mempresentasikan hasil
career portfolio-nya. c Pelaksanaan career portfolio dengan berkelompok kurang
dapat bermanfaat pada unit pengetahuan diri dan perencanaan karir, karena dalam unit tersebut lebih menekankan pada diri
individu siswa itu sendiri sehingga tidak dapat dilakukan secara diskusi kelompok. Namun pelaksanaan career portfolio
dengan berkelompok bermanfaat pada unit eksplorasi karir. d Peningkatan skor rata-rata kematangan karir siswa sebesar 15,5
poin dari rata-rata 153,8 menjadi 169,3 atau apabila dipresentasekan meningkat 7,2 dari 71,2 menjadi 78,4
pada skor rata-rata post-test siklus I dan post-test siklus II kematangan karir kelas X MIA 1.
e Peningkatan kematangan karir siswa dapat dilihat melalui perbandingan rata-rata pre-test, post-test siklus I, post-test
siklus II pada diagram berikut ini:
127
Gambar 4. Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Pre-test, Post-test
Siklus I dan II
Hasil siklus II menunjukkan bahwa rata-rata skor skala kematanga karir siswa yaitu 169,3 dan jumlah siswa yang memiliki
kriteria kematangan karir yang tinggi adalah 18 78 siswa. Adapun indikator keberhasilan yang diinginkan adalah siswa yang
berkriteria tinggi sebanyak 75, dan berdasarkan hasil tersebut maka indikator keberhasilan sudah terpenuhi, sehingga penelitian
dihentikan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Super dalam Winkel Hastuti, 2006: 663 menyatakan bahwa kematangan karir adalah keberhasilan individu menyelesaikan tugas
perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan karir. Kematangan karir juga merupakan kesiapan afektif dan kognitif dari
individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya karena perkembangan biologis; sosial dan harapan dari
masyarakat yang telah mencapai tahap perkembangan tersebut.
129,5 153,8
169,3 Pre-test
Post- test I Post-test II
Perbandingan Skor Rata-rata Pre-test, Post-test Siklus I dan II
Skor Rata-Rata