60
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Terkait dengan Pelaksanaan Metode
Career Portfolio
No. Indikator
Sub Indikator Deskripsi Data
1 Pelaksanaan
metode career portfolio
a Kesiapan siswa sebelum pelaksanaan tindakan
b Perilaku dan sikap siswa saat proses tindakan
berlangsung c Kendala dalam
menggunakan metode career portfolio untuk
kematangan karir
2 Kemampuan siswa
dalam membuat career portfolio
Komponen yang terdapat dalam career portfolio yaitu
sebagai berikut:
a Kemampuan siswa dalam membuat unit
pengetahuan diri b Kemampuan siswa
dalam membuat unit eksploring diri
c Kemampuan siswa dalam membuat unit
perencanaan karir.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 168 validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid, berarti memiliki validitas
rendah. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
61
Product Moment Person dengan rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2006, 170:
r
xy
= N ∑XY – ∑X∑Y
√
{N∑X
2
– ∑X
2
} {N∑Y
2
– ∑Y
2
}
Keterangan: r
xy
= korelasi product moment X = skor butir pertanyaan
Y = skor total butir pertanyaan N = jumlah sampel
Skala diujicbakan kepada 33 responden dan menggunakan ujicoba terpakai. Adapun responden yang diambil adalah siswa kelas X MIA 1
SMA N 1 Boyolali. Ujicoba skala ini dilakukan pada tanggal 10 April 2015. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS For Window
Seri 16.0. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah apabila r
hitung
r
tabel
pada taraf signifikan 5 maka instrumen dikatakan valid dan layak digunakan dalam pengambilan data. Sebaliknya apabila
r
hitung
r
tabel
maka instrumen dikatakan tidak valid dan tidak layak digunakan dalam pengambilan data Suharsimi Arikunto, 2010: 317.
Pada taraf signifikan 5 dengan N = 33 maka memiliki r minimal sama dengan 0,344. Dengan demikian semua pernyataan yang memiliki
korelasi dengan skor skala kurang dari 0,344 harus disisihkan dari
62
pernyataan-pernyataan yang diikutkan dalam skala kematangan karir. Berikut hasil uji validitas menggunakan SPSS-16:
Tabel 3. Rangkuman Item Gugur dan Item Sahih Nomor Item Gugur
Nomor Item Sahih
3, 5, 7, 8, 10, 11, 15, 18, 19, 25, 30, 36, 46, 57, 59, 66, 69, 70.
1, 2, 4, 6, 9, 12, 13, 14, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 31,
32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50, 51,
52, 53, 54, 55, 56, 58, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 68, 71, 72.
2. Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut
cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data Suharsimi Arikunto, 2006: 178. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
diandalkan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas instrumen merujuk pada konsistensi hasil pengukuran, jika instrumen tersebut digunakan oleh
orang atau kelompok orang yang sama dalam waktu yang berlainan. Untuk menguji reliabilitas skala kematangan karir ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach.
r
11
=
Keterangan: r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaan
{
k
} {
1-
∑σ
b 2
}
k - 1 σ
i 2
63
∑σ
b 2
: jumlah varians butir σ
i 2
: varians total
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0, berarti
semakin rendah reliabilitasnya. Setelah dilakukan uji coba instrumen pada skala kematangan karir, diperoleh nilai reliabilitas Alpha Cronbach
sebesar 0,992. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi karena mendekati 1,00.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap data kuantitatif atau biasa disebut dengan data deskriptif
kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan yaitu menggunakan teknik mean, standar deviasi, dan grafik-grafik penyajian data yang
mendukung hasil penelitian. Norma kategorisasi hasil penelitian dalam penelitian ini mangacu pada
norma kategorisasi yang dijelaskan oleh Saifuddin Azwar 2014: 146 berikut adalah langkah-langkah pengkategorian kematangan karir dalam penelitian
ini: 1. Menentukan skor tertinggi dan terendah
64
2. Menghitung mean ideal M yaitu
1 2
skor tertinggi + skor terendah 3. Menghitung standar deviasi SD yaitu
1 6
skor tertinggi – skor terendah
Batas antara kategori tersebut adalah M+1,5SD , M-1,5SD, M+0,5SD dan M-0,5SD. Lebih jelasnya lagi, kategori tersebut dapat
diamati dalam tabel 4.
Tabel 4. Norma Kategorisasi Batas Interval
Kategori
Skor
≤
M-1,5SD Sangat Rendah
M-1,5SD skor
≤
M-0,5SD Rendah
M-0,5SD skor
≤
M+0,5SD Sedang
M+0,5SD skor
≤
M+1,5SD Tinggi
M+1,5SD skor
Sangat Tinggi Keterangan:
X : skor subjek M : mean ideal
SD : Standar Deviasi Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini
adalah memaknai data kuantitatif secara verbal yaitu dengan membandingkan hasil nilai kematangan karir siswa yang diperoleh subjek pada setiap
siklusnya, serta menjelaskan kondisi-kondisi lain yang terjadi selama proses
65
metode career portfolio. Dengan demikia dapat diketahui adanya peningkatan kematangan karir siswa kelas X MIA 1 di SMA N 1 Boyolali.
J. Kriteria Keberhasilan