IV.2.2. Rerata Nilai Kadar Asam Urat dan Distribusinya Berdasarkan Variabel
Nilai rerata kadar asam urat serum dan standard deviation
SD pada seluruh subjek adalah 6,35
± 2,29 mgdL dengan nilai terendah 2,6 mgdL dan tertinggi 14,3 mgdL. Chamorro dkk, 2002 melakukan
penelitian terhadap 881 pasien stroke iskemik akut dan menemukan nilai rerata asam urat 5,14
± 1,78 mgdL. Pada penelitian oleh Cherubini dkk, 2000 didapati rerata kadar asam urat pada pasien stroke iskemik akut
yang diperiksa dalam 24 jam setelah onset yaitu 195,7 ± 67,5 μmolL 3,28
± 1,13 mgdL. Penelitian oleh Gariballa dkk, 2002 yang meneliti tentang kapasitas antioksidan setelah stroke iskemik akut, menemukan rerata
kadar asam urat sebesar 398 ± 20 μmolL 6,7 ± 0,3 mgdL. Penelitian
oleh Sanchez-Moreno dkk, 2004 menemukan rerata kadar asam urat yang lebih tinggi pada pasien stroke 5,57
± 2,1 mgdL dibanding kontrol 5,1 ± 1,2 mgdL.
Pada penelitian ini kadar asam urat dijumpai lebih tinggi pada laki- laki, bukan penderita hipertensi, penderita DM dan perokok, namun
perbedaan ini tidak bermakna. Penelitian dari Chamorro,dkk 2003 menemukan bahwa kadar asam urat secara siginifikan dijumpai lebih
tinggi pada pria, penderita hipertensi, dan penderita penyakit jantung dan ginjal, juga lebih tinggi pada perokok dan peminum alkohol namun
perbedaan ini tidak signifikan. Kadar asam urat yang lebih rendah secara signifikan dijumpai pada penderita DM. Penelitian oleh Conen,dkk 2004
Universitas Sumatera Utara
menemukan bahwa kadar asam urat lebih tinggi pada pria dibanding wanita.
IV.2.3. Rerata Nilai Kadar Feritin Serum dan Distribusinya Berdasarkan Variabel
Pada penelitian ini dijumpai nilai rerata dan SD kadar feritin serum adalah 650,05
± 375,19 ngmL dengan nilai terendah 141 ngmL dan tertinggi 1819 ngmL. Pada studi dari Millan dkk, 2007 didapatkan bahwa
rerata kadar feritin serum adalah 78,8 ngmL dengan rentang 17,5-208,3 ngmL.
Pada penelitian ini kadar feritin serum yang lebih tinggi dijumpai pada perempuan, penderita hipertensi, bukan penderita DM dan pada
perokok, namun perbedaan ini tidak bermakna. Pada penelitian oleh Davalos,dkk 2000 terhadap 100 pasien stroke iskemik akut, didapati
bahwa rerata kadar feritin serum secara signifikan lebih tinggi pada pasien yang mengalami perburukan 391 ngmL dibanding pasien yang
tidak mengalami perburukan 148 ngmL. Rerata ini juga berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia, namun perbedaan ini tidak bermakna.
Penelitian dari Knuiman dk, 2003 menemukan rerata kadar feritin serum pada pasien stroke lebih tinggi pada lelaki 225,9
± 180,2 ngmL dibanding perempuan 139,0
± 120,5 ngmL, namun perbedaan ini tidak bermakna.
Universitas Sumatera Utara
IV.2.4. Distribusi Rerata Nilai NIHSS,mRS dan BI Berdasarkan Variabel