Peranan Kadar Asam Urat Serum Terhadap Outcome

menemukan hubungan antara peningkatan asam urat serum dengan feritin. Pada peneltian ekserimental oleh Biemond dkk, 1986 didapati bahwa enzim XO dapat memobilisasi zat besi dari feritin. Asam urat, produk dari reaksi antara XO dan xanthine , juga mampu melepaskan zat besi dari feritin. Penelitian eksperimental oleh Davies dkk, 1986 menemukan bahwa asam urat mampu membentuk ikatan stabil dengan ion Fe 2+ dan Fe 3+ . Pembentukan kompleks ion besi dan asam urat ini mencegah pembentukan awal superoksida sehingga menghambat peroksidasi lipid.

IV.2.6. Peranan Kadar Asam Urat Serum Terhadap Outcome

Studi dari Chamorro, dkk 2003 pada penderita stroke iskemik menemukan bahwa kadar asam urat saat masuk rumah sakit merupakan prediktor independen terhadap outcome yang baik saat pasien pulang. Penelitian dari Gariballa,dkk 2002 juga menemukan korelasi positif bermakna antara asam urat dengan TAC total antioxidant capacity . Aktivitas antioksidan plasma yang rendah berhubungan dengan volume lesi yang lebih besar dan gangguan neurologis yang lebih berat pada stroke iskemik. Leinonen,2000. Hal ini berbeda dengan hasil dari Cherubini dkk, 2002 yang meneliti hubungan profil antioksidan, yang mencakup vitamin C, A, E, asam urat, enzim SOD dan glutathione peroxidase , dengan outcome pada pasien stroke iskemik akut. Mereka menemukan bahwa kadar sebagian besar Universitas Sumatera Utara antioksidan menurun segera setelah serangan stroke iskemik akut, yang tampaknya merupakan konsekuensi dari peningkatan stres oksidatif, dan pasien dengan outcome yang buruk yang diukur pada akhir minggu pertama setelah onset, menunjukkan penurunan kadar vitamin C dan aktivitas enzim SOD, dan peningkatan kadar vitamin A dan asam urat dibanding pasien yang stabil. Penelitian oleh Weir dkk, 2003 juga menemukan asam urat sebagai prediktor independen terhadap outcome yang buruk dan kejadian vaskuler setelah stroke akut. Beberapa studi terdahulu menemukan hasil yang beragam tentang signifikansi meningkatnya kadar asam urat pada pasien dengan penyakit kardiovaskular dan stroke. Viazzi dkk, 2005; Bos dkk,2006; Meisinger dkk,2008; Strasak dkk,2008; Conen dkk, 2004. Oleh sebab itu, muncul hipotesis bahwa hiperurisemia dapat merupakan mekanisme kompensasi untuk mengatasi cedera oksidatif yang berkaitan dengan aterosklerosis, penuaan Ames dkk,1981 dan kanker pada manusia Strasak dkk,2007. Pada penelitian ini didapati bahwa kadar asam urat serum merupakan prediktor independen terhadap outcome baik, yang diukur dengan NIHSS,mRS dan BI. Kadar asam urat yang tinggi berhubungan dengan skor NIHSS dan mRS yang lebih rendah dan skor BI yang lebih tinggi. Penemuan pada penelitian ini dapat mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa peningkatan kadar asam urat menyediakan kapasitas antioksidan yang mengurangi dampak iskemik. Terdapat data eksperimental yang mendukung hal ini, karena peningkatan kadar asam Universitas Sumatera Utara urat telah dijumpai pada hewan percobaan yang mengalami iskemik lokal. Peningkatan ini dianggap berhubungan dengan pembentukan radikal bebas oleh xanthine oxidase XO karena terjadinya iskemik lokal menyebabkan perubahan pada metabolisme purin.. Uemura dkk, 1991. Sewaktu iskemik serebral terjadi peningkatan kadar xanthine dan asam urat akibat reaksi enzimatis yang membentuk asam urat Kanemitsu dkk, 1988 dan konversi xanthine dehydrogenase XDH ,menjadi XO. Engerson 1987 dkk,1987. Pemberian asam urat pada stroke tromboembolik pada hewan percobaan bersifat neuroprotektif, karena mengurangi volume infark, memperbaiki fungsi neurologis, mengurangi respon inflamasi, dan memperluas manfaat rtPA. Romanos,dkk 2007. Pada studi lainnya asam urat juga sangat efektif dalam peroksidasi lipid membran. Davies dkk,1986

IV.2.7. Peranan Kadar Feritin Serum Terhadap Outcome