Eksekusi Putusan Proses Penyelesaian Sengketa Melalui BPSK

a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan , setelah putusan dijatuhkan , diakui palsu atau dinyatakan palsu; b. Setelah putusan arbitrase BPSK diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan oleh pihak lawan; c. Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.

7. Eksekusi Putusan

Dalam hal pelaku usaha menerima diktum putusan BPSK pasal 56 ayat 1 UUPK, maka ia wajib melaksanakan putusan tersebut dalam waktu 7 hari kerja terhitung sejak menyatakan menerima putusan BPSK pasal 56 ayat 1 UUPK jo. Pasal 41 ayat 4 SK Menperindag Nomor 350MPPKep122001. Jika pelaku usaha tidak menggunakan upaya hukum maka putusan BPSK menjadi berkekuatan hukum tetap. Tidak dilaksanakannya putusan tersebut, apalagi setelah diajukannya permintaan eksekusi berdasarkan pasal 57 UUPK , merupakan tindakan pidana di bidang perlindungan konsumen pasal 56 ayat 4 UUPK Universitas Sumatera Utara

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA

KONSUMEN DI BPSK A. Penyebab Terjadinya Sengketa Konsumen Sengketa konsumen sering kali terjadi akibat kerugian yang diderita konsumen akibat mengkonsumsi barang danatau jasa yang ditawarkan oleh pihak pelaku usaha. Perbuatan yang tidak jujur dari pelaku usaha, tidak terpenuhinya mutu barang seperti yang ditawarkan oleh pelaku usaha kepada konsumen, pencantuman klausula baku yang tidak memenuhi kepentingan konsumen dan tidak adanya pertanggungjawaban dari pelaku usaha terhadap kerugian yang diderita konsumen akibat penggunaan barang danatau jasa yang ditawarkannya menjadi penyebab utama terjadinya sengketa antara konsumen. Oleh karena itu, selanjutnya akan dibahas mengenai perbuatan-perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha, pencantuman klausula baku dan tanggungjawab hukum pelaku usaha sebagai suatu bentuk pencegahan agar tidak terjadi suatu sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha. 1. Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha. Seperti yang diketahui bahwa Undang-Undang Perlindungan Konsumen UUPK menetapkan tujuan perlindungan konsumen antara lain adalah untuk mengangkat harkat kehidupan konsumen, maka untuk maksud tersebut berbagai hal yang membawa akibat negatif dari pemakaian barang danatau jasa harus dihindarkan dari aktifitas perdagangan pelaku suaha. Hal ini juga ditujukan sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadinya sengketa antara konsumen dengan Universitas Sumatera Utara