2. Tujuan Pembentukan Kelembagaan BPSK
Didalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen UUPK, tidak disebutkan secara khusus mengenai tujuan dari pembentukan BPSK. Akan tetapi
bila kita tarik kesimpulan secara umum bahwa tujuan dibentuknya BPSK adalah sesuai dengan tujuan di bentuknya UUPK, yaitu :
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsuemn untuk
melindungi diri; b.
Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang danatau jasa;
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;
d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;
e. Menumbuhkan kesadaran para pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3. proses pembentukan kelembagaan BPSK
a. Adanya kesanggupan Kabupaten atau Kotamadya untuk pendanaan
pembentukan BPSK, mulai dari perekrutan sampai dengan operasional BPSK yang disampaikan oleh Bupati atau Walikota setempat kepada Menteri
Perdagangan dan Perindustrian c.q. Ditjen Perdagangan Dalam Negeri. b.
Usulan pembentukan BPSK yang disampaikan oleh Bupati atau Walikota diproses lebih lanjut di Direktorat Perlindungan Konsumen Ditjen Perdagangan
Dalam Negeri Depperindag, untuk disusun Keppres tentang pembentukan BPSK bagi daerah Kabupaten atau Kota yang telah menyanggupi pembentukan BPSK.
c. Draft Keppres tentang pembentukan BPSK disampaikan Depperindag
kepada Sekretaris Negara untuk disyahkan Presiden. d.
Keppres tentang pembentukan BPSK yang telah disyahkan Presiden disampaikan Depperindag kepada Bupati atau Walikota berikut permintaan calon
anggota dan sekretariat BPSK yang akan diusulkan oleh Bupati atau Walikota daerah setempat.
C. Kedudukan Dan Peranan BPSK Dalam Rangka Menyelesaikan Sengketa Konsumen