b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi
variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
i
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen. H
: b
i
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5
Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-3.228 1.675
-1.927 .057
Produk .135
.061 .217
2.209 .030
harga .242
.070 .299
3.467 .001
Promosi .197
.076 .238
2.593 .011
lokasi -.031
.059 -.048
-.522 .603
orang .184
.074 .240
2.497 .015
pelayanan .242
.082 .263
2.964 .004
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa: 1.
Variabel Produk X
1
Nilai t
hitung
variabel produk adalah 2.209 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
2.209 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan 0,030 0,05
secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli di Toko Hj.Isma Lubis berarti jika variabel produk ditingkatkan sebesar satu
satuan, maka keputusan konsumen akan meningkat sebesar 0,135. Variabel produk mempunyai nilai kelima terbesar diantara variabel
lain yang mempengaruhi Keputusan Konsumen membeli pada Toko Hj.isma Lubis Medan, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
produk bukan
merupakan variabel dominan dalam mempertahankan minat konsumen untuk membeli.
2. Variabel Harga X
2
Nilai t
hitung
variabel harga adalah 3.467 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
3.467 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan 0.001 0,05
secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli di Toko Hj.Isma Lubis Medan, artinya jika variabel harga ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka minat konsumen akan meningkat sebesar 0,242. Varibel harga ini merupakan varibel yang paling dominan
mempengaruhi Minat Konsumen untuk berbelanja di Toko Hj.Isma
Universitas Sumatera Utara
Lubis, hal ini dapat dipahami bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang dijual.
3. Variabel Promosi X
3
Nilai t
hitung
variabel promosi adalah 2.593 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
2.593 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan 0, 011 0,05
secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli di Toko Hj.Isma Lubis Medan, artinya jika variabel promosi ditingkatkan
sebesar satu satuan, maka minat konsumen akan meningkat sebesar 0,197.
4. Variabel Lokasi X
4
Nilai t
hitung
variabel lokasi adalah -0,522 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
-0,522 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan 0,603
0,05 secara parsial terhadap keputusan membeli di Toko Hj.Isma Lubis Medan. Artinya, jika variabel lokasi ditingkatkan sebesar satu
satuan, maka minat konsumen akan berkurang sebesar 0,031. 5.
Variabel Orang X
5
Nilai t
hitung
variabel orang adalah 2.497 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
2.497 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel orang berpengaruh positif dan signifikan 0.015 0,05
secara parsial terhadap keputusan membeli di Toko Hj.Isma Lubis
Universitas Sumatera Utara
Medan. Artinya, jika variabel orang ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat konsumen akan meningkat sebesar 0.184.
6. Variabel Pelayanan X
6
Nilai t
hitung
variabel pelayanan adalah 2.964 dan nilai t
tabel
1,66 maka t
hitung
t
tabel
2.964 1,66 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
0,004 0,05 secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli di Toko Hj.Isma Lubis Medan. Artinya, jika variabel
proses ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat konsumen akan meningkat sebesar 0,242.
4.2.2.5. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R ² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.20 Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.674
a
.454 .414
.69210
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa : a.
R = 0,674 berarti hubungan antara variabel Produk X
1
, Harga X
2
, Promosi X
3
, Lokasi X
4
, Orang X
5
, Pelayanan X
6
, terhadap Minat Konsumen Y sebesar 67,40. Artinya hubungannya erat.
b. Adjusted R Square sebesar 0,414 berarti 41,40 variabel Keputusan
Konsumen dapat dijelaskan oleh Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Orang, dan Pelayanan. Sedangkan sisanya 58,6 dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. c.
Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar
deviasinya sebesar 0, 69210. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.3. Pembahasan