Informan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

keyakinan-keyakinan partisipan yang sulit diungkapkan dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif sedikit banyak dapat dianalogikan dengan proses penyelidikan investigasi, tidak banyak berbeda dengan kerja detektif yang harus menda pat gambaran dan ‘sense’ tentang fenomena yang diselidikinya Sarantakos, dalam Poerwandari, 2007. Pemilihan metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenani interrelasi fakta dan dimensi fenomena tersebut serta karena dalam penelitian ini dinamika price sebagai pemicu postpurchase dissonance haruslah dilihat sebagai suatu proses yang disebabkan tidak hanya sebuah faktor saja, melainkan banyak faktor. Selain itu, bagaimana presepsi individu memandang price juga dapat berbeda-beda. Peneliti juga dapat menemukan hal-hal baru dalam dinamika price sebagai pemicu postpurchase dissonance pada perempuan. Untuk mendapatkan gambaran yang mendalam, luas, dan kemungkinan munculnya hal-hal baru inilah yang membuat peneliti memilih metode multiple case study bersifat deskriptif.

B. Informan Penelitian

B.1. Karakteristik Informan Penelitian a. Konsumen perempuan yang mendasari pembeliannya karena faktor harga Universitas Sumatera Utara b. Berusia 21-40 tahun. Kisaran usia dibuat berdasarkan usia tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erickson dalam Papalia 2007 yaitu yang berada tahap perkembangan dewasa awal. c. Pembelian produk untuk pemakaian diri sendiri. Hal ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sweeney Soutar 2003 yang menyatakan salah satu karakteristik postpurchase dissonance terhadap produk yang digunakan untuk kepentingan individu tersebut. B.2. Jumlah Informan Penelitian Informan dalam penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Pada dasarnya, jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak ditentukan secara tegas di awal penelitian dan tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Sarantakos dalam Poerwandari, 2007. Pada penelitian ini, jumlah informan yang direncanakan adalah sebanyak 3 tiga orang dengan pertimbangan tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk melihat dinamika price sebagai pemicu postpurchase dissonance pada perempuan secara mendalam, dimana fenomena kasus yang hadir tersebut merupakan fenomen Universitas Sumatera Utara yang unik dimana dalam teori perilaku konsumen yang ada menyatakan bahwa price bukan suatu faktor munculnya postpurchase dissonance. B.3. Teknik Pengambilan Responden Untuk mendapatkan informan yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan prosedur pengambilan sampel berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional theory-based operational construct sampling. Patton, dalam Poerwandari 2007 menyatakan bahwa penelitian ini dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili bersifat representatif terhadap fenomena yang dipelajari. Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai perempuan yang mengalami postpurchase dissonance karena faktor price; karena perempuan tersebut telah mengalami postpurchase dissonance yang dipicu oleh presepsinya terhadap price produk tersebut. Subjek yang diwawancara berdasarkan teori postpurchase dissonance. B.4. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Medan dengan mengambil informan yang sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan responden, mengingat peneliti juga berdomisili di kota Medan. Kemudian lokasi penelitian akan Universitas Sumatera Utara ditentukan dengan kesepakatan peneliti dengan responden. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan keinginan dari informan penelitian agar informan merasa nyaman. Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di rumah responden, suatu taman, rumah kost peneliti, dan di sebuah café.

C. Metode Pengumpulan Data