Sistematika Penulisan Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Obat Keras Di Pasaran (Studi pada BPOM Medan)

G. Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibuat secara terperinci dan sistematis agar memberikan kemudahan bagi pembacanya dalam memahami maknanya dan memperoleh manfaatnya. Adapun materi pembahasan dalam skripsi ini secara keseluruhan dapat diuraikan dalam 5 bab yang terperinci sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan merupakan pengantar yang berisi uraian mengenai Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II : Bab ini berisi mengenai uraian tentang hukum di Indonesia yang mengatur tentang obat dan konsumen yang pembahasannya meliputi : Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen, Latar Belakang Lahirnya Perlindungan Konsumen, Hak dan Kewajiban Konsumen, Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen, Perlindungan Konsumen Terhadap Pemakaian Obat Keras. BAB III : Penerapan menegenai sejarah dan pengawasan terhadap obat dan makanan di Indonesia terkhusus di Sumatera Utara, yang terdiri dari : Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Badan Pengawas Obat dan Makanan, Fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan, Peranan Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui Kebijakan Obat Nasional, Pengawasan Terhadap Peredaran Obat di Sumatera Utara. BAB IV : Bab ini membahas tentang kriteria Obat yang dapat didaftarkan pada BPOM, pihak yang berwenang, berperan untuk melindungi konsumen akibat dari penggunaan Obat keras. BAB V : Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN Ruang lingkup hukum perlindungan konsumen sulit dibatasi hanya dengan menampungnya dalam satu jenis undang-undang, seperti undang-undang hukum perlindungan konsumen. Hukum perlindungan konsumen selalu berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai bidang dan cabang hukum lain, karena pada tiap bidang dan cabang hukum itu senantiasa terdapat pihak yang berkedudukan sebagai konsumen. Dengan memahami pengertian konsumen, maka perbedaan antara hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen, antar hak-hak pokok dari konsumen dan keterkaitan hukum perlindungan konsumen dengan bidang-bidang hukum yang lain dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang hukum perlindungan konsumen. 3 Asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah konsumen itu terdapat di dalam berbagai aspek hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis : antara lain aspek hukum perdata, hukum dagang, hukum pidana, hukum administrasi negara dan hukum internasional, terutama konvensi-konvensi yang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan konsumen. Jadi hukum perlindungan konsumen itu tidak berarti hanya ada dalam wilayah hukum perdata saja. Karena hukum perlindungan konsumen ini berkolerasi erat dengan aspek hukum yang lain. Terhadap hubungan antar tata hukum itu, Undang-Undang Perlindungan Konsumen mengaturnya dalam Pasal 64 yang berbunyi : “segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus danatau tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang ini”. 3 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Grasindo, Jakarta, 2000, hal. 1. Universitas Sumatera Utara

A. Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 5 10

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 0 1

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

2 10 20

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Produk Kosmetik Berbahaya Yang Mencantumkan Nomor Izin Edar Badan Pengawas Obat Dan Makanan Palsu (Studi Pada : BPOM Medan)

0 0 42

Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Makanan dan Minuman yang Tidak Berlabel Halal di Kota Medan (Studi Kasus : BPOM Kota Medan dan MUI Kota Medan)

0 0 8

Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Makanan dan Minuman yang Tidak Berlabel Halal di Kota Medan (Studi Kasus : BPOM Kota Medan dan MUI Kota Medan)

0 0 2

Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Makanan dan Minuman yang Tidak Berlabel Halal di Kota Medan (Studi Kasus : BPOM Kota Medan dan MUI Kota Medan)

0 0 11

Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Makanan dan Minuman yang Tidak Berlabel Halal di Kota Medan (Studi Kasus : BPOM Kota Medan dan MUI Kota Medan)

0 19 30

Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Makanan dan Minuman yang Tidak Berlabel Halal di Kota Medan (Studi Kasus : BPOM Kota Medan dan MUI Kota Medan)

0 0 4

BAB I PENDAHULUAN - Aspek Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Obat Keras Di Pasaran (Studi pada BPOM Medan)

0 0 15