BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI BADAN PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN
Pelayanan kesehatan tidak bisa terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi. Penyakit terus berkembang dan teknologi pengobatan pun harus
berkembang lebih maju. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu lembaga yang dapat mengawasi dan memperhatikan mengenai obat dan makanan yang dikonsumsi
oleh masyarakat dan konsumen. Sedangkan, pengertian Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM itu sendiri adalah merupakan Lembaga Pemerintah
Non Departemen LPND, yaitu sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 merupakan lembaga pemerintah pusat yang dibentuk
untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden serta bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Badan Pengawas Obat dan Makanan
1. Latar Belakang Terbentuknya Badan Pengawas Obat dan Makanan
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetik dan
alat-alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modren, industri tersebut kini mampu memproduksi dengan skala yang sangat besar mencakup berbagai
produk dengan “range” yang sangat luas. Dengan dukungan kemajuan transformasi dan entry barrier yang semakin tipis dalam perdagangan
Universitas Sumatera Utara
internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat menyebar ke berbagai negara dan dengan sistem jaringan distribusi yang sangat
luas akan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat di dunia.
33
Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk terus cenderung meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup manusia termasuk pada pola konsumsinya,
sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di sisi lain pihak
produsen menggunakan iklan dan promosi secara gencar mendorong konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan sering kali tidak rasional. Perubahan
teknologi produksi, sistem perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan aplikasi yang luas pada
kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub standart atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka resiko yang terjadi akan berskala
besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat. Untuk itu di Indonesia harus memiliki sistem pengawasan obat dan makanan SISPOM yang efektif dan
efesien, mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk termasuk untuk melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di
dalam maupun di luar negeri. Maka telah di bentuk Badan POM yang memiliki jaringan nasional maupun internasional serta kewenangan penegakan hukum dan
kredibilitas profesionalan yang tinggi.
33
Balai Besar POM, Penyebaran Informasi dan Layanan Informasi Konsumen, Medan, Balai POM, 2006, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
2. Sejarah Berdirinya Badan Pengawas Obat dan Makanan