Keunggulan Daya Saing Daya Saing

2.5. Daya Saing

2.5.1. Keunggulan Daya Saing

Keunggulan daya saing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk konsumennya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai tersebut adalah apa yang konsumen sedia bayar dan nilai unggul yang berasal dari tawaran harga lebih rendah dari pesaing untuk manfaat yang sepadan Porter, 1994. Saragih 1998, menyatakan bahwa dalam upaya meningkatkan daya saing komoditas pertanian Indonesia maka ada tiga hal mendasar yang perlu diperhatikan yaitu : a. Kemampuan untuk menghasilkan suatu komoditi yang mempunyai keunggulan komparatif comparative advantage seperti dengan menghasilkan suatu komoditi yang lebih murah dari pesaing. Namun hal ini juga tidak cukup untuk menjamin keunggulan daya saing di pasar. b. Kemampuan menyediakan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen yang berkembang. Negara-negara agribisnis seperti Australia mampu bersaing di pasar internasional disebabkan oleh kemampuan negara tersebut dalam menjual apa yang diinginkan konsumen bukan menjual apa yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara c. Kemampuan untuk mendayagunakan seluruh keunggulan komparatif yang dimiliki mulai dari hulu up stream industry hingga hilir down stream industry dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan preferensi konsumen. Keunggulan komparatif sebagaimana yang dinyatakan oleh Boediono 2001 adalah suatu aktivitas ekonomi yang dapat dilihat berdasarkan kemampuan aktivitas ekonomi tersebut dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas ekonomi lainnya dalam menggunakan sumberdaya domestik secara efisien dan ekonomis. Faktor utama yang menentukan keunggulan komparatif diantaranya adalah tersedianya suatu factor produksi dalam jenis atau jumlah yang berbeda antara satu negara dengan negara lain factor endowment, adanya kenyataan bahwa pada sektor-sektor produksi tertentu terkadang bisa lebih efisien apabila skala produksinya bertambah economic of scale serta adanya perbedaan dalam jenis dan laju perkembangan teknologi technological progress. Daya saing yang ditunjukkan melalui tingkat keunggulan komparatif comparative advantage ini dapat dibagi atas dasar keunggulan komparatif alamiah natural comparative advantage mencakup kondisi fisik lingkungan agroekologi seperti kesuburan lahan dan iklim serta keunggulan komparatif buatan artificial comparative advantage yaitu kondisi fisik buatan seperti teknologi yang digunakan, Universitas Sumatera Utara jaringan transportasi, kebijakan, pemasaran dan fasilitas penelitian ataupun penyuluhan Bunasor, 1993. Menurut Badan Standarisasi Nasional 2004, standarisasi adalah suatu ukuran yang berkaitan dengan tingkat mutu suatu produk yang dapat digunakan dengan berdasarkan warna, ukuran atau volume, bentuk, susunan, ukuran jumlah dan jenis zat yang terkandung, kadar air serta tingkat kematangan. Standarisasi sebagai ukuran untuk tingkatan mutu produk memegang penting pada saat ini karena akan dapat memenuhi kriteria-kriteria yang diinginkan oleh pasar ataupun konsumen, adanya kesamaan persepsi tentang tingkatan mutu produk itu sendiri serta mempermudah proses pemasaran seperti dalam melakukan ekspor maka pembeli cukup memberikan standar yang diinginkannya dari produk dan kepada pembeli tersebut cukup dikirimkan contoh produknya tanpa perlu datang langsung ke lokasi produks. Hal terpenting bagi ukuran komoditas adalah memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing di pasar dengan komoditas pesaingnya.

2.5.2. Strategi Meraih Keunggulan Bersaing