Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekonomi suatu masyarakat menurut Arsyad 1999:244 adalah sebagai berikut .
1. Akumulasi modal, termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah lahan,
peralatan fiskal dan sumberdaya manusia human resources. 2.
Pertumbuhan penduduk. 3.
Kemajuan teknologi. Perkembangan atau pertumbuhan dari masing-masing sektor perekonomian
ini ditentukan oleh berbagai sebab seperti ketersediaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia. Mengacu pada pendapat Kuznets lihat Widodo, 1990 : 41
transformasi struktural merupakan rangkaian perubahan dalam komposisi permintaan, perdagangan, produksi dan penggunaan faktor produksi untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi.
2.4.2. Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah
Pembangunan ekonomi daerah merupakan proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,
perbaikan kapasitas tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan
usaha-usaha baru. Dalam teori pembangunan ekonomi daerah terdapat paradigma baru Arsyad, 1999 : 302 sebagai dalam tabel berikut:
Tabel 4. Paradigma Baru Teori Pembangunan Ekonomi Daerah
Universitas Sumatera Utara
Komponen Konsep Lama
Konsep Baru
Kesempatan Kerja Basis Pembangunan
Aset-aset Lokasi Sumberdaya
Pengetahuan Semakin banyak
perusahaan Semakin banyak peluang
kerja.
Pengembangansektor ekonomi.
Keunggulan komparatif didasarkan pada aset
fisik. Ketersediaan Angkatan
Kerja. Perusahaan dalam
mengembangkan usahanya harus
menyesuaikan dengan kondisi penduduk daerah.
Industri Pengembangan lembaga-
lembaga Ekonomi baru.
Keunggulan kompetitif didasarkan pada
kualitas lingkungan.
Pengetahuan sebagai pembangkit ekonomi.
Sumber : Arsyad 1999:302
Strategi program pengembangan untuk kedua kondisi tersebut haruslah berbeda spesifik. Bahkan strategi pengembangan untuk pengusaha yang sudah ada
pun tidak dapat dilakukan dengan “penyeragaman”. Apa yang disebutkan oleh Haeruman di atas adalah kondisi yang digeneralisasi. Tiap jenis usaha, bahkan tiap
pengusaha pada jenis yang sama akan mempunyai permasalahan yang berbeda. Diperlukan suatu studi yang matang dan mendalam diagnosis untuk
mengetahui apa sebenarnya permasalahan yang dihadapi oleh UKM yang akan dibina. Tanpa studi dan perencanaan yang matang, maka usaha program
pengembangan meski dengan niat yang baik akan menemui banyak kendala, misalnya : 1 salah sasaran, 2 sia-sia mubazir, dan 3 banyak manipulasi dalam
Universitas Sumatera Utara
implementasinya. Kasus munculnya koperasi dan UKM di dalamnya “dadakan” ketika diluncurkan kebijakan kredit tanpa bunga kredit dengan bunga yang rendah,
dapat dijadikan salah satu contoh kegagalan usaha pengembangan UKM yang dilakukan pemerintah.
2.4.3. Pengembangan Ekonomi Lokal