kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Untuk Konteks di Kabupaten Deli Serdang pelaksanaan program pembiayaan ini sudah pernah di jalin dengan pihak PTPN II yang memiliki area usaha di sekitaran
Kabupaten Deli Serdang, namun program ini berhenti begitu saja setelah mulai berjalan selama 1 tahun lebih. Adapun alasan perhentian ini adalah menunggu
kebijakan penyesuaian dengan program CSR yang akan digulirkan oleh pihak PTPN II tersebut.
2. Program Peningkatan Nilai Tambah Produk
Tujuan dari konsep ini adalah meningkatkan nilai tambah produk untuk meningkatkan tingkat keuntungan pengrajin. Sebagai contoh usaha kerajinan produk
sapu ijuk yang berada di Desa Medan Sinembah selama ini kegiatan utama hanya berkisar di pembuatan sapu dan menjual kepada penampung atau dijual langsung.
Sistem yang berlaku adalah pengrajin menitipkan kepada penampung atau menjualnya dengan harga yang amat sangat murah. Kondisi yang terjadi dari hari ke
hari tidak lebih baik dimana biaya produksi yang semakin tinggi dan keuntungan yang semakin kecil akibat menurunnya permintaan akan produk sapu ijuk tidak lagi
berada dalam satu garis yang sebidang. Sangat menggembirakan beberapa unit
Universitas Sumatera Utara
pengolahan sekaligus pemasaran produk sapu ijuk sudah mulai bermunculan dalam 1 tahun terakhir, bahkan dibeberapa toko di sekitaran wilayah Kabupaten Deli Serdang
Juga Kota Medan telah banyak dijumpai jenis produk tersebut. Pertanyaannya apakah keuntungan pengrajin beranjak naik?
Dalam upaya program peningkatan nilai tambah produk ini pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang telah menentukan langkah-
langkah taktis sebagai bentuk penyikapan terhadap konteks permasalahan tersebut. Adapun langkah taktis yang dilaksanakan adalah meliputi ;
1. Pembentukan Kelompok Usaha pengelolaan produk
Konsep yang memungkinkan dalam peningkatan nilai tambah adalah melalui pembentukan kelompokunit usaha pengelolaan sapu ijuk dengan sumber dana awal
dari dana program Desa Mandiri Gotong Royong. Kelompok usaha ini dikelola oleh masyarakat Desa yang memiliki keterampilan dibidangnya. Kelompok ini berperan
sekaligus dalam mencari bahan baku dari petani, proses pembelian bahan baku, dan proses produksi. Rantai produksi akan semakin banyak manakala produksi dapat
berkembang artinya akan banyak petani sebagai penyedia sumber bahan baku yang dilibatkan dalam kegiatan ekonomi di desa. Kegagalan produk desa selama ini adalah
rendahnya kualitas dan harga yang relatif mahal, oleh karena itu inovasi produk dan bimbingan peningkatan mutu dapat difasilitasi oleh pelibatan tenaga ahli atau inisiasi
Universitas Sumatera Utara
diantara anggota kelompok, serta adanya pelatihan yang difasilitasi oleh SKPD terkait.
Secara sederhana akan terjadi proses gotong royong dalam kegiatan usaha dan terjadi proses transaksi langsung diantara petani sebagai penyedia bahan baku raw
material dengan kelompok pengrajin user. Proses pasar langsung yang terjadi di
desa antar masyarakat akan meredam tumbuhnya tengkulak, karena secara emosional antar masyarakat memiliki keterkaitan yang saling membutuhkan. Iklim usaha akan
tumbuh di lingkungan desa dan dalam jangka panjang akan tumbuh sektor usaha baru yang memperkuat usaha lainnya yang telah ada. Harapan munculnya konsep satu
produk unggulan desa one village one product OVOP yang dapat menjadi kebanggan lokal dapat terwujud. Masyarakat desa sebagai pemilik usaha akan
mendapat keuntungan, artinya desa diharapkan tidak lagi bergantung penuh terhadap pembiayaan kecil dari APBD kemandirian. Kegiatan ini harus menjadi kegiatan
usahamencari nafkah bagi masyarakat pengrajin yang terlibat didalamnya.
2. Pelatihan dan transformasi penerapan teknologi
Dalam upaya pengembangan produk unggulan , diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan kompetitif. Untuk itu diperlukan upaya-upaya
pengembangan sumberdaya manusia di bidang industri ini. Tanpa adanya dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka pengembangan produk unggulan akan
mengalami banyak kendala dan hambatan.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan sumber daya manusia diperlukan agar lebih berkompeten dan kompetitif melalui berbagai cara antara lain dengan memberikan pelatihan-pelatihan,
penyuluhan-penyuluhan dan pemagangan pengembangan produk unggulan . Pengenalan terhadap teknologi di bidang produksi juga sangat diperlukan untuk
membantu pengembangan usaha. Dalam hal ini pihak Disperindag Kabupaten Deli Serdang telah membuat
program rutin pelatihan dan alih teknologi kepada para pengrajin yang tertuang dalam rentra Disperindag Kabupaten Deli Serdang 2010-2015. Hal ini sesuai dengan
penuturan Kepala Seksi Pengembangan dan Penerapan Teknologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang, Bapak Sugiono yang
mengatakan : Kita sudah identifikasi bahwa kelemahan dari usaha-usaha kecil di daerah ini
adalah kegamangan dalam menggunakan teknologi dalam menjalankan produksi usaha mereka, makanya untuk itu mulai dari 2008 kita telah menggalakkan alih
pengetahuan serta pelatihan-pelatihan BINTEK Bimbingan Teknologi bagi para pengrajin dan pemilik UKM
Dengan adanya berbagai macam pelatihan dan penyuluhan serta adanya pengenalan teknologi baru diharapkan dapat dibentuk sistem masyarakat yang
berkompeten dan kompetitif dalam upaya pengembangan produk unggulan. Adapun beberapa aktivitas dalam upaya peningkatan dan pengembangan produk unggulan
yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10. Kegiatan Pelatihantransformasi Pengetahuan dan Teknologi No Program
Kegiatan Indikasi
Pembiayaan
1. Penataan
struktur industri
Bantuan peralatan mesin pembuat tongkatstik
Pelatihan merangkai ijuk APBD
2 Pengembangan industri
Seminar Pembinaan manajemen wira usaha
pengrajin di Kabupaten Deli Serdang
Pembinaan dan pengembangan IKM produk
Sapu ijuk potensial APBD
3 Peningkatan kemampuan
teknologi Penyuluhan dan bimbingan
dampak pencemaran Pelatihan dan bantuan mesin
operasi dalam pembuatan sapu ijuk
APBD
3. Program Perbantuan untuk Pemasaran dan Promosi