Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

hal ini dapat menimbulkan kekecewaan dari konsumen setelah ia mengkonsumsinya karena kualitas produk yang jauh dari yang diharapkan. c. Pendekatan terhadap konsumen Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkkan sebagai mitra sejajar, dimana baik perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai pembeli produk berada pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap konsumen sebagai “sapi perah” untuk membeli produknya, namun perusahaan akan menjadikan konsumen sebagai mitra dalam pengembangan perusahaan. Suatu konsep pemasaran syariah dengan menjadikan konsumen sebagai mitra maka ia tidak akan melakukan praktik-praktik yang dapat merugikan konsumen. Seorang pemasar syariah akan selalu berupaya menciptakan nilai produk yang positif bagi konsumennya termasuk dengan meminta umpan balik dari konsumen. Nilai kekeluargaan sangat terasa pada pemasaran syariah karena konsep mitra sejajar ini menyebabkan seorang pemasar syariah sudah menganggap konsumen sebagai saudaranya sendiri yang akan dibantu dan tidak akan dirugikan. d. Cara pandang terhadap pesaing Dalam industri perbankan syariah tidak menganggap pesaing sebagai pihak yang haus dikalahkan atau bahkan dimatikan. Konsep persaingan dalam pemasaran syariah agar setiap perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing merupakan mitra kita dalam turut menyukseskan aplikasi ekonomi syariah di lapangan, dan bukan sebagai lawan yang harus dimatikan. Hal ini berbeda dengan konsep pada perusahaan konvensional yang menganggap pesaing sebagai pihak lawan yang harus dikalahkan bahkan jika bisa dimatikan agr eksistensi perusahaan dapat semakin maju. Konsep ini mengakibatkan setelah pesaing dikalahkan, akhirnya daya inovasi perusahaan menurun karena tidak ada motivasi dari pesaing. e. Budaya Kerja dalam Lembaga Keuangan Syariah Lembaga keuangan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari lembaga keuangan konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan yang dapat sebagai nilai tambah di pandangan masyarakat. Budaya kerja yang harus ditanamkan kepada setiap sumber daya insani yang bekerja di lembaga keuangan syariah haruslah budaya kerja yang meneladani Rasulullah SAW, yaitu sifat kejujuran shiddiq, cerdas atau kompeten fathanah, bertanggung jawab amanah, dan mampu menyebarluaskan tabliqh.

5. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya. 13 Strategi pemasaran juga merupakan mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk dapat mencapai 13 Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1997, edisi 2, jilid 1, h. 3 tujuannya yaitu dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi persaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih. 14 Adapun tujuan strategi pemasaran yaitu : 15 a. Menetapkan arah kegiatan perusahaan b. Memberikan informasi kepada manajemen puncak dan merumuskan tujuan c. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

C. Perumusan Strategi Pemasaran

1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar secara keseluruhan suatu produk atau jasa yang semula bersifat heterogen kedalam beberapa segmen yang cenderung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses pengelompokan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi bagian- bagian pasar yang berprilaku sama. 16 Lebih singkatnya, segmentasi pasar 14 Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional, Jakarta: Intermedia, 1995, h. 27 15 Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1997, edisi 2, jilid 1, h. 3 16 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2002. Edisi 1, h. 72 proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar menjadi sub-sub pasar segmen-segmen yang lebih homogen. 17 Segmentasi pasar juga dapat diartikan bermacam-macam kategori atau karakteristik pasar. 18 Misalnya segmentasi daerah pasar, ukuran pasar, kelompok, pendapatan, status sosial masyarakat dan sebagainya. Segmentasi pasar merupakan langkah maju dalam berfikir pemasaran, artinya bahwa pendapatan segmentasi pasar merupakan perbedaan yang khas antara menajemen pemasaran yang profesional dengan kepandaian dagang gaya lama. Pemasaran yang berlangsung tanpa segmentasi pasar dapat dipastikan tidak akan bertahan lama. Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil. 19 Lebih jelasnya, berikut ini beberapa tujuan segmetasi pasar. 20 a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah. Sehingga dapat menentukan segmen mana yang harus diprioritaskan. b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi, dengan istilah lain yaitu the right man on the right place. c. Agar perusahaan lebih kompetitif. 17 E. Jerome MC Carthy, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1985, h. 192 18 Soekartawi, Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993, cet. Ke-1, h. 47 19 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2002. Edisi 1, h. 73 20 Ibid, h. 73