23
yang tidak termakan, feses, dan bahan organik lain sebagai sumber protein untuk
diubah menjadi amonia anorganik Wyk and Avnimelech, 2007.
Bakteri heterotrofik mempunyai efisiensi produksi sel yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri autotrofik yakni 25-100 kali daripada bakteri
Nitrosomonas sp. dan 10-33 kali daripada bakteri Nitrobacter sp. Montoya and Velasco, 2000. Proses biosintesis bakteri heterotrofik berlangsung lebih cepat
dibanding dengan proses biosintesis alga maupun proses bakteri nitrifikasi, dengan waktu regenerasi 10 jam berbanding dengan 24-48 jam Brune et al.,
2003. Selain lebih cepat tumbuh, bakteri heterotrofik merupakan sumber pakan yang baik untuk ikan McGraw, 2002. Mikroorganisme yang termasuk dalam
golongan bakteri heterotrofik antara lain adalah: fungi Aspergillus dan bakteri
Alcaligenes, Arthrobacter spp., dan Actinomycetes Puji, 2010.
2.2.2 Bakteri Autotrofik
Bakteri autotrofik adalah bakteri yang mempunyai kemampuan untuk mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik seperti protein, lemak,
asam nukleat, dan vitamin. Bakteri pengoksidasi amonia yang bersifat autotrofik adalah kelompok bakteri yang terutama berperan dalam proses oksidasi amonia
menjadi nitrit pada siklus nitrogen, juga pada proses peruraian nitrogen dalam sistem pengolahan limbah cair. Bakteri autotrofik yang berperan dalam oksidasi
amonia menjadi nitrit adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrosospira,
Nitrosolobus, dan Nitrosovibrio Sylvia et al., 1990.
24
Nitrifikasi oksidasi amonium secara biologi dilakukan oleh dua kelompok bakteri autotrofik yang berbeda. Kelompok pertama oksidasi amonia
mengkonversi amonium NH4 menjadi nitrit NO2, Kelompok kedua adalah oksidator nitrit yang mengoksidasi lebih lanjut produk menjadi nitrat Meincke et
al., 1989, dua kelompok bakteri ini disebut ammonia-oxidizing bacteria AOB
dan nitriteoxidizing bacteria NOB Prosser, 1989.
Nitrosomonas dan Nitrobacter tergolong ke dalam bakteri kemoautotrof obligat. Kemoautotrof obligat memerlukan sumber energi yang spesifik, misalnya
saja Nitrosomonas membutuhkan amonium sebagai sumber energi dan Nitrobacter memerlukan nitrit Alexander, 1999. Bakteri autotrofik yang
melakukan proses nitrifikasi membutuhkan senyawa anorganik sebagai sumber energi dan karbondioksida sebagai sumber karbon Spotte, 1979, serta
mengkonsumsi oksigen pada saat oksidasi amonia dengan produk akhirnya nitrat
Moriarty, 1996.
Laju pertumbuhan bakteri yang bersifat autotrofik lebih lambat dibandingkan dengan bakteri heterotrofik. Derajat keasaman merupakan salah satu
faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan aktivitas bakteri pengoksidasi amonia Esoy et al., 1998. Laju pertumbuhan alga dan bakteri
nitrifikasi hampir sama namun koefisien produksi alga hampir 57 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan bakteri nitrifikasi Brune et al., 2003.
25
2.3 Tingkat Teknologi Budidaya Perikanan