Nitrit Nitrat Limbah Nitrogen

31 Keberadaan amonia mempengaruhi pertumbuhan karena mereduksi masukan oksigen akibat rusaknya insang, menambah energi untuk detoksifikasi, menggangu osmeregulasi dan mengakibatkan kerusakan fisik pada jaringan Boyd, 1990. Puncak ekskresi amonia pada ikan berukuran 4-20 g berlangsung pada waktu 4-6 jam setelah pemberian pakan dimulai sampai 6-10 jam setelah periode pemberian pakan berakhir Merino et al., 2007. Potensi pasokan amonia ke dalam air budidaya ikan adalah sebesar 75 dari kadar nitrogen dalam pakan. Sebanyak 70-80 nitrogen dalam pakan diubah menjadi amonia oleh ekskresi langsung maupun melalui mineralisasi oleh bakteri Wyk dan Avnimelech, 2007. Amonia yang dikeluarkan oleh ikan di dalam air akan membentuk kesetimbangan dengan ion ammonium. Amonia dalam bentuk ion ammonium akan mengalami proses nitrifikasi oleh bakteri kemoautotrof menjadi nitrit dan selanjutnya menjadi nitrat. Namun demikian dengan adanya bahan organik, proses mikrobial yang berlangsung didominasi oleh bakteri heterotrofik yang lebih cepat menyerap ammonium menjadi biomasa bakteri. Bakteri ini bisa menyerap sampai 50 dari jumlah ammonium terlarut dalam air Montoya dan Velasco, 2000.

2.5.2 Nitrit

Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate antara amonia dan nitrat Nitrifikasi Ida, 2009. Nitrit juga dikatakan sebagai hasil dari oksidasi amonia dalam proses nitrifikasi oleh bakteri autotropik Nitrosomonas, yang menggunakan amonia sebagai sumber energi Boyd,1981. Nitrit biasanya ditemukan dalam 32 jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit dari pada nitrat karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen Ida, 2009. Konsentrasi nitrit maksimum yang diperbolehkan dalam kegiatan budidaya ikan adalah 0.06 mgL Effendi, 2003. Toksisitas nitrit terhadap ikan terutama dalam transpor oksigen dan kerusakan jaringan. Nitrit dalam darah mengoksidasi haemoglobin menjadi methemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen Boyd, 1981. Pada masa pertumbuhan, bakteri heterotrofik mereduksi nitrit menjadi amonium untuk digunakan dalam sintesis biomasa. Mikroorganisme cenderung untuk mereduksi nitrit menjadi amonium karena amonium dapat digunakan untuk sintesis biomassa sel Gottschalk, 1986. Amonium juga digunakan untuk sintesis asam amino dan protein melalui glutamine dan glutamat Joklik et al., 1992.

2.5.3 Nitrat

Senyawa nitrat merupakan hasil akhir dari proses bakteriologis kemoautotrofik yakni bakteri nitrifikasi. Pada proses ini amonia terlebih dahulu diubah menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas sp. dan selanjutnya nitrit diubah menjadi nitrat oleh bakteri Nitrococcus sp. Montoya dan Velasco, 2000. Berbeda dengan amonia maupun nitrit, nitrat jarang sekali menjadi masalah dalam budidaya hewan akuatik baik di tawar, payau, maupun laut. Efek nitrat pada hewan akuatik hampir sama dengan nitrit yaitu pada transportasi oksigen dan proses osmoregulasi. Kadar nitrat dalam air yang berbahaya bagi ikan maupun invertrebata berkisar antara 1.000 – 3.000 ppm. Oleh karena itu, 33 keracunan nitrat pada hewan akuatik sangat jarang terjadi Hanggono, 2004. Namun untuk ikan budidaya sebaiknya kurang dari 10 ppm Supratno dan Kasnadi, 2003.

2.6 Sumber Karbon Molases