Nitrit Dinamika Kadar Limbah Nitrogen

57

4.2.2 Nitrit

Nitrit merupakan hasil oksidasi amonia dalam proses nitrifikasi yang selanjutnya diubah menjadi nitrat Boyd, 1981. Kadar nitrit dalam pengamatan selama 21 hari dapat dilihat dalam Gambar 7. Gambar 7. Kadar Nitrit Selama Penelitian Dinamika kadar nitrit yang didapat cukup berfluktuatif, namun secara keseluruhan terjadi kenaikan. Hasil penelitian kadar nitrit yang didapat yaitu sebesar 0,229-36,216 mgL. Kadar nitrit rata-rata yang didapat pada tiap-tiap perlakuan secara berturut-turut adalah sebagai berikut : pada perlakuan A yaitu 11,205 mgL, pada perlakuan B yaitu 6,916 mgL, pada perlakuan C yaitu 18,722 mgL, dan pada perlakuan D yaitu 3,335 mgL. Kadar nitrit rata-rata tertinggi yaitu pada perlakuan C dan terendah pada perlakuan D. Konsentrasi nitrit yang didapat dalam penelitian ini sangatlah tinggi dan dapat menyebabkan kematian -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 H0 H2 H4 H6 H8 H10 H13 H16 H19 H21 N it ri t m gL A nobak+nomol B nobak+mol C bak+nomol D bak+Mol 58 pada ikan. Menurut Effendi 2003 konsentrasi nitrit maksimum yang diperbolehkan dalam kegiatan budidaya ikan adalah 0.06 mgL. Pada Gambar 7 diatas, pada hari ke-0 sampai hari ke-4 kadar nitrit dari tiap-tiap perlakuan memiliki nilai yang rendah yaitu 0,229-3,331 mgL. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang rendah khususnya pada perlakuan A dan C. Mikroorganisme pada perlakuan ini diduga berada pada fase adapatasi, sehingga amonia yang ada belum digunakan dan mengakibatkan kadar nitrit pada hari tersebut rendah, hal ini dibuktikan dengan kadar amonia yang tinggi pada hari tersebut. Pada hari ke-4 kadar nitrit mulai mengalami kenaikan pada tiap-tiap perlakuan sampai hari ke-13. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas mikroorganisme pada tiap-tiap perlakuan khususnya pada perlakuan A dan C yang terdapat bakteri autotrofik nitrifikasi yang mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan selanjutnya menjadi nitrat. Pada hari ke-13 sampai hari ke-16 pada perlakuan A dan C mengalami penurunan kadar nitrit yang signifikan. Hal ini terjadi karena kadar amonia pada hari tersebut menurun, sehingga bakteri autotrofik hanya dapat mengubah amonia yang ada dan menghasilkan nitrit dalam jumlah yang sangat kecil. Pada hari ke-16 sampai hari ke-19 pada perlakuan A dan C, kadar nitrit mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya aktivitas bakteri autotrofik. Pada hari ke-21 terjadi penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan berkurangnya aktivitas mikroorganisme akibat menurunnya jumlah biomassa bakteri pada hari tersebut yang sangat signifikan. 59 Pada perlakuan C terjadi proses nitrifikasi yaitu proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat, sehingga kadar nitrit pada perlakuan ini memiliki nilai tertinggi. Perlakuan A memiliki kadar nitrit tertinggi kedua setelah perlakuan C. Pada perlakuan A dan C penyebab tingginya kadar nitrit yang dihasilkan sama yaitu karena adanya aktivitas bakteri nitrifikasi autotrofik. Bakteri autotrofik menggunakan amonia sebagai sumber energi dengan cara mengoksidasi amonia menjadi nitrit, sehingga kadar nitrit menjadi tinggi. Sesuai dengan pernyataan Boyd 1981 yang menjelaskan bahwa nitrit hasil dari oksidasi amonia dalam proses nitrifikasi oleh bakteri autotropik Nitrosomonas, yang menggunakan amonia sebagai sumber energi. Kadar nitrit pada perlakuan B terlihat cukup tinggi. Dinamika kadar nitrit pada perlakuan ini berfluktuasi. Pada hari ke-4 sampai hari ke-10 terus mengalami kenaikan. Pada hari ke-10 sampai hari ke-16 mengalami penurunan yang signifikan, namun pada hari ke-16 sampai hari ke-21 mengalami kenaikan kembali. Kadar nitrit yang dihasilkan pada perlakuan B menunjukkan bahwa adanya aktivitas bakteri autotrof yang berperan melakukan proses nitrifikasi dan jumlah bakteri tersebut diduga tidak sedikit jika dilihat dari kadar nitrit yang dihasilkan. Adanya bakteri autotrof ini mengakibatkan adanya persaingan dalam mengkonsumsi amonia. Persaingan ini mengakibatkan jumlah biomassa bakteri pada perlakuan B rendah. Kadar nitrit pada perlakuan D pada hari ke-0 sampai hari ke-4 sangat rendah. Pada hari ke-4 mengalami kenaikan yang cukup tinggi sampai hari ke-10. Pada hari ke-10 sampai hari ke-13 terjadi penurunan sampai hari ke-16. Pada hari 60 ke-16 sampai hari ke-19 terjadi kenaikan kembali, namun terjadi penurunan kembali pada hari ke-21. Kadar nitrit yang dihasilkan pada perakuan B dan D diduga hasil proses nitrifikasi bakteri lain. Diduga terdapat bakteri autotrofik namun jumlahnya sedikit, sehingga kadar nitrit yang dihasilkan pada kedua perlakuan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan A dan C. Rendahnya kadar nitrit yang dihasilkan pada kedua perlakuan ini juga diduga karena jumlah kadar amonia yang dapat diubah menjadi nitrit sangat sedikit. Amonia yang terdapat pada kedua perlakuan tersebut digunakan oleh bakteri heterotrofik untuk memperbanyak sel. Pada perlakuan D kadar nitrit yang dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 3,335 mgl. Hal ini menunjukkan adanya dominansi bakteri heterortofik pada perlakuan D, sehingga bakteri autotrofik yang terdapat pada perlakuan D sangat sedikit sekali. Kadar nitrit yang sangat rendah yang dihasilkan pada perlakuan D menunjukkan bahwa pembudidayaan ikan dengan sistem heterotrofik sangat baik digunakan. Air budidaya tidak menjadi toksik bagi ikan walau tanpa pergantian air. Kadar nitrit yang tinggi dapat menyebabkan kematian pada ikan, sesuai dengan pernyataan Boyd 1981 bahwa toksisitas nitrit terhadap ikan adalah dalam transpor oksigen dan kerusakan jaringan. Nitrit dalam darah mengoksidasi haemoglobin menjadi methemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen. Hal ini sesuai dengan hasil uji analisis yang menunjukan bahwa sistem heterotrofik berpengaruh nyata terhadap kadar nitrit, hal ini dapat diperhatikan dari nilai F hitung yang lebih besar dari F Tabel dan dari probailitas P0.05 61 Lampiran 9. Selain itu hasil dari uji Duncan menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang nyata pada tiap-tiap perlakuan terhadapa kadar nitrit. Hal ini dapat dilihat dari kolom pada uji Duncan dimana beberapa kadar nitrit rata-rata dari ke-4 perlakuan terletak pada kolom yang berbeda.

4.2.3 Nitrat