lxxxi Koefisien Nilai Tukar Rupiah bertanda positif sebesar 2,320, artinya
jika Nilai Tukar Rupiah naik sebesar 1 maka akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 2,320 dengan asumsi variabel lain
diabaikan dan konstan. Nilai Tukar Rupiah memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 0.05, ini menunjukkan bahwa secara parsial Nilai Tukar
RupiahUSD memiliki hubungan yang signifikan terhadap return saham capital gain, hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
penguatan nilai tukar rupiah akan berpengaruh postif terhadap kinerja emiten yang nantinya juga akan meningkatkan kepercayaan investor
untuk menanamkan investasinya di pasar modal emiten.
2. Dividen Tunai
a. Statistik Deskriptif
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data dari emiten yang terdaftar di BEI yang tergabung dalam perusahaan manufaktur yang
yang selalu membayar dividen tunai selama periode 2005-2008. Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapatkan sample sebanyak 25
emiten. Penelitian ini menggunakan pooling-data dalam pengumpulan data pada saat pengujian, sehingga didapatkan total sebanyak 100
pengamatan.
Tabel 4.11 Descriptive Statistics
lxxxii
Descriptive Statistics
100 1124
3973000 356894,89
768938,658 100
-552085 11244269
695419,46 1595223,648
100 -6454753
94058 -335156
857767,917 100
-6817284 6103714
-176849 1268136,503
100 ,0606
,1333 ,090475
,0301944 100
-,0975 ,0824
-,029350 ,0677554
100 DIVIDEN TUNAI
AKO AKI
AKP INFLASI
NILAI TUKAR RUPIAH Valid N listwise
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Sumber: Data diolah output SPSS.13
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviation sebagai berikut:
5 Minimum, untuk AKO sebesar -Rp 552.085.000.000 yang diperoleh dari PT Bentoel Internasional Investasma Tbk pada tahun
2007, AKI sebesar - Rp 6.454.753.000.000 dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2007, AKP sebesar -Rp
6.817.284.000.000 dari PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2007, Inflasi terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar 6.06, Nilai
Tukar Rupiah sebesar -9,75 pada tahun 2004, dan Dividen Tunai sebesar Rp 1.124.000.000 dari Delta Djakarta Tbk pada tahun
2006. 6 Maksimum, untuk AKO sebesar Rp 11.244.269.000.000 yang
diperoleh dari PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2008, AKI sebesar Rp 94.058.000.000 dari PT HM Sampoerna Tbk pada
tahun 2007, AKP sebesar Rp 6.103.714.000.000 dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2008, Inflasi tertinggi terjadi pada
tahun 2006 sebesar 13,33, Nilai Tukar Rupiah sebesar 8,24
lxxxiii pada tahun 2006, dan Dividen Tunai sebesar Rp 3.973.000.000.000
dari PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2008. 7 Mean, untuk AKO sebesar Rp 6.954.419.460.000, AKI sebesar -
Rp 335.156.000.000, AKP sebesar -Rp 176.849.000.000, Inflasi sebesar 9.05, Nilai Tukar Rupiah sebesar -2,94, dan Dividen
Tunai sebesar Rp 356.894.890.000. 8 Standard Deviation, untuk AKO sebesar Rp 1.595.223.648.000,
AKI sebesar
Rp 857.767.000.000,
AKP sebesar
Rp 1.268.136.000.000, Inflasi sebesar 3.02, Nilai Tukar Rupiah
sebesar 6,78, dan Dividen Tunai sebesar Rp 768.938.658.000.
b. Uji Normalitas