Arus Kas Operasi Arus Kas Investasi Arus Kas Pembiayaan Tingkat Inflasi

lix x 5 = Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Y 1 = Return saham capital gain Y 2 = Return saham dividen tunai

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Pada penilitian terdapat lima variabel independen yang akan diuji terhadap dua variabel dependen. Variabel indepeden yang digunakan antara lain, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pembiayaan, Tingkat Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah. Variabel dpenden yang digunakan adalah Return Saham berupa Capital Gain dan Dividen Tunai.

1. Variabel independen

a. Arus Kas Operasi

Arus Kas Operasi merupakan jumlah kas yang tersedia atas aktivitas operasi perusahaan. Meliputi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih. Variabel ini diukur dengan nilai arus kas yang disediakan oleh aktivitas operasi perusahaan yang diambil dari data Laporan Arus Kas perusahaan.

b. Arus Kas Investasi

Arus Kas Investasi merupakan jumlah kas yang tersedia atas aktivitas investasi perusahaan. Meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi baik hutang mapun ekuitas serta properti, pabrik, dan peralatan. Variabel ini diukur lx dengan melihat nilai arus kas yang disediakan oleh aktivitas investasi perusahaan yang diambil dari data Laporan Arus Kas perusahaan.

c. Arus Kas Pembiayaan

Arus Kas Pembiayaan merupakan jumlah kas yang tersedia atas aktivitas pembiayaan perusahaan. Meliputi a perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas investasinya, dan b peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya. Variabel ini diukur dengan melihat nilai arus kas yang tersedia atas aktivitas pembiayaan yang diambil dari data Laporan Arus Kas perusahaan.

d. Tingkat Inflasi

Menurut Sadono Sukirno,2000 Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku umum dalam sesuatu perekonomian dan berlangsung secara terus-menerus. Tingkat inflasi persentasi pertambahan kenaikan harga berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Variabel ini diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen yang dirumuskan sebagai berikut : IHK t – IHK t-1 Inflasi = IHK t-1 lxi

e. Nilai Tukar Rupiah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

15 198 120

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

Pengaruh Arus Kas Bebas Dan Dividen Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 71 104

Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Operasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

Pengaruh Return On Investment (Roi) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 55 90

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 53 85

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 24

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9