160 meningkat, selain itu pengelolaan pesantren dari berbagai aspek makin
ditingkatkan, mulai dari pengaturan asrama, kegiatan kurikuler dan nonkurikuler, dan struktur kelembagaan Pondok Pesantren Roudlotul
Qur’an. 2. Peran Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an dalam pengembangan agama
Islam bagi masyarakat sekitar semakin menunjukkan hal yang positif. Kenyataan ini tampak dengan semakin banyaknya para ustadz yang
memberikan ceramah-ceramah agama dan pengajian-pengajian yang berlangsung di mushola-mushola atau masjid-masjid sekitar Pondok
Pesantren Roudlotul Qur’an. Selain itu dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan lainnya Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an cukup mempunyai
andil yang besar. Kegiatan tersebut berlangsung karena semata-mata diadakan oleh pihak Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an maupun yang
diadakan masyarakat luar dengan bantuan Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an.
3. Proses pembelajaran semakin tertib, karena telah tersusun manajemen organisasi dengan baik. Tertib di sini bukan dimaksudkan dengan kakunya
peraturan yang ditetapkan di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an, akan tetapi hal ini lebih diakibatkan dari keteraturan pengelolaan santri baik di
dalam maupun di luar asrama apabila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Ini dapat dibuktikan dengan pengakuan santri lama yang
pernah mengalami belajar pada saat belum terjadi pembaharuan modernisasi, bahwa untuk saat sekarang santri sudah diajar dengan
kurikulum yang baik, sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif.
84
4. Dampak lain dari pembaharuan Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an adalah para alumninya, selain ada yang menjadi guru agama, hafidh hafidhah dan
84
Ahmad Sonhaji, SPd.IPengurus Pendidikan Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an, Wawancara, tanggal 3 Mei 2007
161 qari’ qari’ah terdapat pula para alumni yang mengabdikan dirinya pada
pendidikan baik formal maupun nonformal. Sehingga masyarakat dapat mengambil manfaat dari adanya pembaharuan ini.
162
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum lahirnya Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, sistem pendidikan di Pesantren Roudlotul Qur’an hanya mengajarkan pengajian al-
Qur’an dengan program tahfidhul Qur’an sebagai program intinya. Di samping itu diberi pelajaran tambahan dengan mengkaji kitab kuning. Sistem halaqah menjadi
karakter yang melekat di pesantren ini pada awal pendiriannya. Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an
berlokasi di jalan Pratama Praja Kelurahan Mulyojati bedeng 16 B, Kecamatan Metro Barat Kota Metro Provinsi
Lampung. Lembaga ini dibangun karena didorong oleh beberapa faktor; pertama, adanya ulama’ kyai yang ingin mengabdikan diri demi majunya pendidikan Islam;
kedua, karena motivasi yang kuat untuk menanamkan keilmuan Al-Qur’an terutama tahfidhul Qur’an dan tilawatul Qur’an; ketiga, keinginan yang kuat antara para
tokoh pendirinya untuk memajukan praktek pendidikan agama Islam dengan menawarkan alternatif pendidikan bagi
kaum muslim masyarakat Kota Metro khususnya dan Provinsi Lampung pada umumnya, keempat, adanya dukungan yang
kuat dari masyarakat
dan pemerintah setempat terhadap pesantren ini untuk membina kehidupan beragama masyarakat, khususnya generasi muda.
Sedangkan usaha-usaha pembaharuan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an antara lain:
Pertama, pembaharuan pada aspek kelembagaan dan organisasi, yaitu dari kepemimpinan individu kiai kepada sistem
kepemimpinan kolektif yayasan dengan pembagian kerja yang jelas.
Kedua, pembaharuan pada aspek kurikulum. Pada awal berdiri penentuan kurikulum Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an adalah semata-mata otoritas kiai,
sehingga kurikulum yang ada identik dengan kiai pesantren tersebut yang pada umumnya hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran agama Islam saja, akan tetapi
163 setelah mengalami modernisasi kurikulum tidak lagi menjadi otoritas kiai, kurikulum
ditentukan berdasarkan pada kurikulum yang dibuat oleh Departeman Pendidikan Nasional, di samping itu menggunakan kurikulum Tarbiyatul Mu’allimin wal-
Mu’allimat al-Islamiyyah yang diadopsi
dari Pondok Pesantren Al-Mukmin Prenduan, Madura Jawa Timur. Sehingga terjadi perpaduan dan keseimbangan antara
mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum. Ketiga, pembaharuan pada aspek pengajaran, yaitu dari sistem halaqah
dengan metode menghapal kitab Al-Qur’an serta mengkaji kitab-kitab klasik ke sistem klasikal persekolahan
dengan metode pengajaran yang berlaku pada
lembaga pendidikan modern, seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, drama, resitasi, dan kerja kelompok.
Keempat, pembaharuan pada aspek fungsi Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an meliputi: sebagai sumber ilmu pengetahuan Islam, pemelihara tradisi Islam,
sebagai pengkader ulama’ dan sebagai lembaga ekonomi, sebagai lembaga social berfungsi: menampung peserta didik, memberikan fatwa keagamaan kepada
masyarakat, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi umat dan sebagai mediator penyiaran agama Islam.
Dampak pembaharuan yang dilakukan Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an kepada lingkungan sekitar adalah: pesantren ini dapat bertahan serta semakin maju
dan aktifitas kehidupan keberagamaan masyarakat semakin meningkat.
B. Implikasi
Unsur-unsur pendidikan berupa institusi, kurikulum, dan metodologi
pembelajaran dapat berimplikasi kepada penyelenggaraan pendidikan maupun tujuan pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama Islam.
Pada pendidikan agama Islam, unsur-unsur tersebut di atas memegang peranan yang cukup penting dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Sejauh
manakah pendidikan agama Islam sebagai suatu subsistem dari pendidikan nasional