Perumusan Masalah Modernisasi pondok pesantren (studi atas pola pengembangan pendidikan modern di Pondok Pesantren Roudlotul-Qur’an Mulyojati Metro Lampung)

30

BAB II KONTEKS MODERNISASI

PONDOK PESANTREN DI LAMPUNG Modern secara bahasa diartikan baru, kekinian, akhir, up to date, atau semacamnya, bahkan juga diartikan pembangunan. Sehingga modernisasi dapat diartikan sebagai kemodernan, pembaharuan. 1 Istilah modern ini juga dapat dikontraskan dengan istilah lama, kolot, atau sejenisnya. 2 Istilah modern ini juga dapat dikaitkan dengan karakteristik. Oleh karena itu istilah modern dapat diterapkan untuk manusia dan juga yang lainnya, misalnya konsep bangsa, sistem politik, ekonomi, negara, kota, pendidikan sampai merambah pada sifat, perilaku, dan hampir apa saja. Misalnya saja predikat modern dapat disandarkan kepada pemikiran seseorang, dapat juga menyebut pakaian modern, rumah modern akan tetapi perlu diperhatikan setelah mmenjadi istilah yang merupakan predikat umum, istilah tersebut akan mempunyai pengertian definisi tersendiri. 3 Istilah modernisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan hidup masa kini. 4 Oleh sebab itu jika modernisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu modern, maka setiap yang diupayakan untuk sesuai dengan pola hidup kekinian misal pendidikan dapat disebut nodernisasi pendidikan educational Modernization. 5 Sedangkan modernisme sebuah terminologi yang berlaku di masyarakat Barat yang 1 John M. Echols dan Hassan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 384 2 Murtadha Mutahhari, Gerakan Islam Abad XX, terj Fahry Ali, Jakarta, Boenabi Cipta, 1986, h. 15 3 Qadri Azizy, Melawan Globalisasi, Reinterpretasi Ajaran Islam Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2003, h. 5 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 589 5 Akbar S. Ahmed, Postmodernisme and Islam:Predicament and Promise, London, Routledge, tth. 31 mengandung arti pikiran, adat-istiadat, institusi-institusi lama untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 6 Diskursus mengenai modernisasi menjadi menimbulkan tanggapan yang berbeda-beda. Sebagian kalangan tertentu merasa bahwa modernisasi merupakan ancaman bagi eksistensi kebudayaan lokal tertentu, mengingat modernisasi meniscayakan proses globalisasi yang menganggap bahwa dunia sebagai one world-one globe sehingga menghancurkan sekat-sekat pembeda yang ada di dunia ini. Hal inilah yang menurut Nurcholis Madjid perlu diwaspadai dalam rangka melestarikan mempertahankan keberagaman manusia. 7 Kendati menurut Cak Nur modernisasi sendiri dipahami sebagai suatu proses perubahan sosial, yaitu perubahan susunan kemasyarakatan dari suatu sistem sosial praindustrial misal agraris ke sistem sosial industrial. Kadang-kadang juga disejajarkan dengan perubahan dari masyarakat pramodern ke masyarakat modern. Perubahan sosial inilah nampaknya yang menarik perhatian Cak Nur. Sehingga dalam konteks keagamaan menurutnya kehidupan industrial yang menjadi ciri modern dapat menimbulkan efek negatif, dan sekaligus menyimpan kandungan makna yang positif. Ia menyatakan ...bentuk hubungan dinamis antara religiusitas dan industrialisasi modernisasi merupakan suatu persoalan rumit yang banyak menimbulkan kontroversi. 8 Pada sisi yang positif, industrialisasi menurut Cak Nur akan membawa kemakmuran dan inilah yang menjadi cita-cita semua orang dari kemakmuran inilah pada gilirannya akan melahirkan peningkatan manusia. Meskipun industrialisasi sendiri bukan tanpa harga atau pengorbanan, ia membutuhkan 6 Harun Nasution, Pembaruan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, h. 11 7 Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius dan Dinamika Industrialisasi dalam Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan, Bandung, Mizan, 1987, h. 141 8 Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius…h. 142