Randomize Completely Block Design

dalam hal keterampilan dan level pengalamannya. Dengan demikian, ada dua sumber variasi, salah satu adalah batch material dan yang kedua adalah operator. Oleh karena itu, desain terdiri dari pengujian formulasi sekali dengan setiap batch bahan dan masing-masing formulasi dipersiapkan hanya sekali oleh masing- masing operator. Dengan demikian, prinsip blocking digunakan untuk memblokir batch bahan serta operator. Hal ini menyebabkan pembatasan pengacakan di kedua arah kolom dan baris. Dalam desain ini perlakuan ditandai dengan huruf Latin A, B, C, ..., dan lain-lain, dan karena itu disebut desain latin square. Dalam desain ini, setiap huruf hanya muncul sekali dalam setiap baris dan hanya sekali dalam setiap kolom. 5 x 5 desain latin square ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. 5 x 5 desain latin square A B C D E C D E A B D E A B C E A B C D B C D E A

3.5. Multi-factor Factorial Experiments

Dalam single-factor experiment, hanya satu faktor dipelajari. Dan level faktor tersebut adalah perlakuan. Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk membandingkan perawatan di semua kemungkinan pasangan untuk memilih perlakuan terbaik atau alternatifnya. Ketika sejumlah faktor yang terlibat dalam percobaan lebih dari satu, kita menyebutnya sebagai percobaan faktorial. Dalam percobaan faktorial, kombinasi dari dua atau lebih level dari lebih satu faktor perlakuannya. Artinya, setiap level dari salah satu faktor dikombinasikan dengan setiap level faktor-faktor lain. Ketika semua perlakuan yang mungkin dipelajari, kita menyebutnya sebagai full factorial experiment. Jika jumlah faktor hanya dua, itu disebut two-factor experiment.

3.5.1. Two-Factor Factorial Experiment

Misalkan kita ingin mempelajari pengaruh suhu dan tekanan pada waktu reaksi dari proses kimia. Selanjutnya kita ingin menyelidiki suhu pada dua tingkat 70 °C dan 90 °C dan tekanan pada dua tingkat 200 MPa dan 250 MPa. Two- factor factorial experiment akan direpresentasikan sebagai diberikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5. Two-factor factorial experiment Tekanan Mpa Temperatur o C 60 90 200 1 2 250 3 4 Perhatikan bahwa ada empat kombinasi perlakuan 1, 2, 3 dan 4 dalam desain dua faktor sebagai diberikan pada Tabel 4.1. Dua faktor dilambangkan dengan A dan B dan keduanya telah ditetapkan. Dengan rumus sebagai berikut: Y ij = μ + A i + B j + AB i j + e ijk � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � dimana,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

8 78 155

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12