Completely Randomized Design Single-Factor Experiment

bor. Desain ini banyak digunakan dalam praktek. Blok dapat batch bahan, mesin, hari, orang, laboratorium yang berbeda, dan lain-lain yang berkontribusi terhadap variabilitas yang dapat dikendalikan. Dalam desain ini blok mewakili pembatasan pengacakan. Tapi dalam blok pengacakan diperbolehkan. Dengan rumus sebagai berikut: Y ij = μ + T i + B j + e ij �� = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � dimana, μ = rata-rata keseluruhan T i = efek perlakuan ke-i B j = efek blok j e ij = random error

3.4.3. Balanced Incomplete Block Design BIBD

Jika setiap perlakuan tidak ada dalam setiap blok, hal itu disebut randomized incomplete block design. Ketika semua perbandingan perlakuan sama-sama penting, kombinasi perlakuan di setiap blok harus dipilih secara seimbang, yaitu, setiap pasang perawatan terjadi bersama-sama beberapa kali sebagai setiap pasangan lainnya. Jenis desain ini disebut balanced incomplete block design BIBD. Incomplete block designs digunakan ketika ada kendala pada sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen seperti ketersediaan unit percobaan atau fasilitas, dan lain-lain. Dengan mengacu pada percobaan pengujian permukaan akhir, misalkan ukuran spesimen hanya cukup untuk menguji tiga mata bor saja, kami pergi untuk rancangan lengkap seimbang. Misalkan dalam rancangan acak hari sebagai blok, empat percobaan yang akan dilakukan disetiap blok untuk setiap perlakuan. Jika hanya 3 percobaan yang mungkin dalam setiap hari, kami bisa menggunakan BIBD. Demikian pula jika batch bahan baku blok hanya cukup untuk melakukan hanya tiga perlakuan dari empat, kita menggunakan BIBD. Model statistik adalah sebagai berikut: Y ij = μ + T i + B j + e ij �� = 1, 2, … , � � = 1, 2, … , � dimana, Yij = pengamatan ke-i di blok j μ = rata-rata keseluruhan T i = efek perlakuan ke-i B j = efek blok j e ij = random error

3.4.4. Latin Square Design

Dalam randomized complete block design, kami mencoba untuk mengendalikan menghilangkan salah satu sumber variabilitas karena faktor gangguan. Dalam desain latin square, dua sumber variabilitas dihilangkan melalui blocking dalam dua arah. Sebagai contoh, sebuah penelitian pusat ruang angkasa sedang mencoba untuk mengembangkan propelan padat untuk digunakan dalam roket mereka. Saat ini mereka bereksperimen dengan empat formulasi yang berbeda. Setiap formulasi dibuat dari batch bahan baku yang hanya cukup untuk menguji empat formulasi. Formulasi ini disusun oleh operator yang berbeda dalam hal keterampilan dan level pengalamannya. Dengan demikian, ada dua sumber variasi, salah satu adalah batch material dan yang kedua adalah operator. Oleh karena itu, desain terdiri dari pengujian formulasi sekali dengan setiap batch bahan dan masing-masing formulasi dipersiapkan hanya sekali oleh masing- masing operator. Dengan demikian, prinsip blocking digunakan untuk memblokir batch bahan serta operator. Hal ini menyebabkan pembatasan pengacakan di kedua arah kolom dan baris. Dalam desain ini perlakuan ditandai dengan huruf Latin A, B, C, ..., dan lain-lain, dan karena itu disebut desain latin square. Dalam desain ini, setiap huruf hanya muncul sekali dalam setiap baris dan hanya sekali dalam setiap kolom. 5 x 5 desain latin square ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. 5 x 5 desain latin square A B C D E C D E A B D E A B C E A B C D B C D E A

3.5. Multi-factor Factorial Experiments

Dalam single-factor experiment, hanya satu faktor dipelajari. Dan level faktor tersebut adalah perlakuan. Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk membandingkan perawatan di semua kemungkinan pasangan untuk memilih perlakuan terbaik atau alternatifnya. Ketika sejumlah faktor yang terlibat dalam percobaan lebih dari satu, kita menyebutnya sebagai percobaan faktorial. Dalam percobaan faktorial, kombinasi dari dua atau lebih level dari lebih satu faktor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

8 78 155

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 19

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 8

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 1

Pengaruh Substitusi Pasir dengan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Terhadap Karakteristik Batako dengan Menggunakan Metode Taguchi dan Fault Tree Analysis

0 0 12