matriks eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan derajad kebebasan matriks ortogonal maka dipilihlah matrik ortogonal L
9
3
4
dengan nilai derajad kebebasan adalah 8. Tabel matriks ortogonal L
9
3
4
dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Matriks Ortogonal L
9
3
4
Matriks Ortogonal L
9
3
4
Eksperimen KOLOMFAKTOR
1 2
3 4
1 1
1 1
1 2
1 2
2 2
3 1
3 3
3 4
2 1
2 3
5 2
2 3
1 6
2 3
1 2
7 3
1 3
2 8
3 2
1 3
9 3
3 2
1
5.4.5. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke Dalam Matriks Ortogonal
Penelitian ini menggunakan 3 faktor yaitu A, B, dan C serta memiliki 3 level dengan nilai derajad kebebasan 6. Matriks ortogonal yang digunakan untuk
penelitian ini adalah L
9
3
4
. Dengan demikian penelitian ini memiliki grafik linier seperti pada gambar 5.5.
A C
B 1
2 3
Gambar 5.5. Grafik linier L
9
3
4
Faktor-faktor dimasukkan ke dalam matriks ortogonal L
9
3
4
. Hal ini dapat
Sumber: Peace Stuart Glen, Taguchi Methods
dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Matriks Ortogonal L
9
3
4
untuk Eksperimen Matriks Ortogonal L
9
3
4
Eksperimen KOLOMFAKTOR
1 2
3 e
1 1
1 1
1 2
1 2
2 2
3 1
3 3
3 4
2 1
2 3
5 2
2 3
1 6
2 3
1 2
7 3
1 3
2 8
3 2
1 3
9 3
3 2
1
Sumber: Pengolahan Data
5.4.6. Tahap Pelaksanaan Eksperimen
Tahap pelaksanaan meliputi penentuan jumlah replikasi dan randomsasi eksperimen.
a. Jumlah replikasi
Replikasi adalah pengulangan untuk perlakuan yang sama dalam suatu percobaan dengan kondisi yang sama untuk memperoleh ketelitian yang lebih
tinggi. Pada penelitian ini dilakukan 3 kali replikasi untuk setiap eksperimen. Terdapat 9 eksperimen. Total pelaksanaan eksperimen adalah 27 kali.
b. Randomisasi
Pengacakan urutan percobaan randomisasi untuk menjadikan pengujian tersebut valid dengan menghilangkan sifat bias. Pengacakan yang dilakukan pada
eksperimen ini adalah pengacakan pada penempatan faktor dan kode huruf pada faktor. Pengacakan sederhana secara random dilakukan pada urutan melakukan
eksperimen yaitu eksperimen ke-1 sampai dengan ke-9. Replikasi pertama dilakukan pada tanggal 30 Maret 2015 dengan urutan eksperimen 9, 7, 2, 4, 3, 8,
6, 1. Replikasi kedua dilakukan pada tanggal 13 April 2015 dengan urutan eksperimen 6, 8, 3, 1, 7, 4, 9, 5, 2. Replikasi ketiga dilakukan pada tanggal 19
April 2015 dengan urutan ekperimen 5, 2, 7, 6, 9, 3, 8, 1, 4. Replikasi eksperimen tersebut dilakukan berurutan hingga tiga kali replikasi. Data hasil
percobaan kuat tekan batako dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Data Hasil Percobaan Terhadap Kuat Tekan Batako
Eksperimen Matriks Ortogonal
L
9
3
4
Kuat Tekan Kgcm
2
Rata-rata Kgcm
2
Faktor 1
2 3
4 I
II III
A B
C e
1 1
1 1
1 60,61
65,39 76,11
67,370 2
1 2
2 2
58,44 81,17
71,36 70,323
3 1
3 3
3 67,10
69,90 90,39
75,797 4
2 1
2 3
80,09 74,40
66,60 73,697
5 2
2 3
1 75,76
85,68 85,63
82,357 6
2 3
1 2
62,77 85,68
99,90 82,783
7 3
1 3
2 62,77
72,15 76,11
70,343 8
3 2
1 3
77,92 67,64
104,66 83,407
9 3
3 2
1 69,26
92,44 109,41
90,370
Sumber:
Pengolahan
Data
5.4.7. Perhitungan Efek Faktor Utama 5.4.7.1.Perhitungan Efek Faktor dari Rata-rata
Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap kualitas produk batako maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata tiap level rumus: