BAB V UTILITAS DAN SARANANYA
Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan
prasarananya haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada
Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini meliputi: 1. Kebutuhan uap steam
2. Kebutuhan air 3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan listrik 5. Kebutuhan bahan bakar
6. Pengolahan Limbah
5.1. Kebutuhan Uap
Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas. Adapun kebutuhan uap pada Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini
adalah sebesar 3.401,61 kgjam. Tambahan untuk kebocoran dan lain-lain diambil 5 dan faktor keamanan
diambil sebesar 20 Perry, 1997. Maka kebutuhan uap adalah : Total kebutuhan uap
= 3.401,61 kgjam = 81.638,64 kghari
Tambahan untuk kebocoran = 5 x 81.638,64 = 4.081,93 kghari
Faktor keamanan = 20 x 81.638,64 = 16.327,72 kghari
Universitas Sumatera Utara
Total uap yang dihasilkan ketel =81.638,64 + 4.081,93 + 16.327,72 kghari
= 102.048,29 kghari = 4.252,01 kgjam Diperkirakan 80 kondensat dapat digunakan kembali Evans, 1978,
sehingga kondensat yang digunakan kembali adalah : = 80 102.048,29 = 81.638,63 kghari = 3.401,6 kgjam
Kebutuhan air tambahan ketel = 20 x 81.638,63 = 16.327,72 kghari
= 680,32 kgjam
5.2. Kebutuhan Air
Kebutuhan air pada Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini mencakup kebutuhan air umpan ketel, pendinginan dan domestik.
Total kebutuhan air untuk pendingin dan pemanas = 284.048,28 kgjam Air yang telah digunakan sebagai pendingin dan pemanas dapat
dimanfaatkan kembali setelah diproses di water cooling tower. Selama proses sirkulasi terjadi kehilangan akibat penguapan, blow down dan selama pengaliran,
sehingga penambahan air segar sebanyak : Wm = We + Wd + Wb
Perry,1997 We
= 0,00085 x Wc T
1
-T
2
1 −
S We
Perry,1997 Wb
= Perry,1997
Dimana : Wm
= Air segar yang harus ditambahkan, m
3
hari We
= Air yang hilang akibat penguapan, m
3
Wb = Air yang terhembus blow down, m
hari
3
hari
Universitas Sumatera Utara
Wd = Air yang hilang sepanjang aliran, m
3
hari 0,1 sd 0,2 ; diambil 0,2
Perry,1997 Wc = Kebutuhan air untuk pendingin, kghari
T
1
= Temperatur masuk = 40
o
C T
2
= Temperatur keluar = 20
o
C S = Perbandingan antara padatan terlarut pada air untuk pendingin
dengan air yang ditambahkan = 3 sd 5 ; diambil s = 5 Perry, 1997 Densitas ρ air 996,53 kgm
3
pada suhu 20
kgm 996,53
kgjam 281.907,36
3
C dan tekanan 1 atm Laju alir volumetrik air pendingin,
Wc =
= 282,88 m
3
jam Maka :
We = 0,00085 282,88 40 – 20 = 4,80 m
3
1 5
hari m
4,80
3
− jam
Wb =
= 1,2 m
3
jam Wd
= 0,002 x 282,88 m
3
jam = 0,56 m
3
jam Air tambahan yang dibutuhkan untuk air pendingin :
Wm = 4,80 + 0,56 + 1,2 = 6,56 m
3
Kebutuhan air domestik keperluan sehari-hari, kantin dan lain-lain. Kebutuhan air domestik untuk masyarakat industri diperkirakan 10 literjam per
orang. Jumlah karyawan 136 orang.
jam
= 6.537,23 kgjam Air pendingin yang digunakan kembali,
= 282,88 – 6.537,23 kgjam = 275.370,13 kgjam 5.2.3. Kebutuhan Air Domestik.
Universitas Sumatera Utara
Maka, Kebutuhan total air domestik adalah 136 orang x 10 literjam per orang
= 1.360 literjam x 0,9965 kgliter = 1.314,44 kgjam = 31.546,56 kghari
5.2.4. Kebutuhan Air Umpan Ketel Kebutuhan air untuk umpan ketel adalah sebesar 680,32 kgjam.
5.2.5. Kebutuhan Air Tambahan Kebutuhan air tambahan untuk keperluan sehari-hari laboratorium,
pencucian peralatan dan lain-lain diperkirakan 5 dari total kebutuhan air. Kebutuhan air tambahan,
= 5 275.370,13 + 680,32 + 1.314,44 kgjam = 13.868,24 kgjam
Tabel 5.1. Perkiraan Kebutuhan Air di Pabrik
Kebutuhan Air kghari
Air pendingin Air tambahan pendingin
Air domestik Air Umpan ketel
Air tambahan 281.907,36
6.537,23 1.314,44
680,32 13.868,24
TOTAL 304.307,59
Unit Pengolahan Air
Kebutuhan air untuk Prarancangan Pabrik Minyak Olein dari CPO ini diperoleh dari air bawah tanah. Kualitas air dapat dilihat pada tabel 5.2 dan
tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Sifat Fisika Air Bawah Tanah di Bandar Pasir Mandoge Asahan
No Parameter
Range mgliter
1 Padatan terlarut
32,80 2
Kekeruhan 10 NTU
3 Suhu
30,60 C
4 Daya Hantar Listrik
66,20 uscm
Tabel 5.3. Kandungan Bahan Kimia dalam Air Bawah Tanah di Bandar Pasir Mandoge Asahan
No Bahan Kimia
Range mgliter
1 Alumunium
0,020 2
Ammonia -
3 Besi
2,250 4
Fluorida 0,200
5 Klorida
4,000 6
Kromium 0,000
7 Mangan
0,150 8
Nitrat 0,470
9 Nitrit
0,003 10
pH 7,100
11 Seng
0,040 12
Sianida 0,000
13 Sulfat
0,000 14
Sulfid 0,065
15 Tembaga
0,000 16
BOD 6,000
17 COD
14,000 18
Alkalinitas 29,000
19 Kesadahan
36,000 Sumber: Laporan PDAM Asahan, 2006
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Pengendapan
Air dari bak penampung dialirkan kedalam bak pengendapan dimana partikel-partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi
tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran partikel yang mengendap ini berkisar antara 10
-1
sampai 10
-3
ρ m
m Alaert, 1987 Massa air yang dibutuhkan untuk 1 jam,
= 304.307,59 kgjam Volume,
= =
3
53 ,
996 kgjam
304.307,59 m
kg
= 305,36 Faktor keamanan, 20
= 1+0,2 x 305,36 = 366,43
Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak
Tinggi bak = lebar bak
Sehingga, volume : = p x l x t
= 3p x l x 2t = 6l
3
6 43
, 366
3
V = = 3,93 m = 12,89 ft
Maka, Panjang bak = 3 x 3,89 m = 11,79 m = 38,68 ft Lebar bak
= 3,93 m = 12,89 ft Tinggi bak
= 3,93 m = 12,89 ft
Universitas Sumatera Utara
2. Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari pengendapan dialirkan kedalam klarifier setelah diinjeksikan dengan larutan
alum, Al
2
SO
4 3
, dan Na
2
CO
3
. Al
2
SO
4 3
berfungsi sebagai koagulan. Alum biasanya digunakan masing-masing sebesar 5-50 ppm terhadap
jumlah air yang diolah Hammer, 1979. Berdasarkan jumlah alkalinitas untuk menghilangkan turbiditas air, diketahui 1 mgliter alum bereaksi dengan 0,5
mgliter alkalinitas air, sedangkan perbandingan antara Al
2
SO
4 3
dengan Na
2
CO
3
adalah 1 : 0,53 Hammer, 1979. Total kebutuhan air = 304.307,59 kgjam
Jumlah alkalinitas = 29 ppm
Jumlah Al
2
SO
4 3
6
10 29
5 ,
1
−
x x
yang digunakan, =
x 304.307,59 kgjam
= 17,64 kgjam
Jumlah Na
2
CO
3
3. Filtrasi
yang digunakan, = 0,53 x 17,64 kgjam
= 9,34 kgjam
Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan penyaring pasir sand filter
. Sand filter ini berfungsi unuk menyaring kotoranflok yang masih terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3
lapisan, yaitu : Lapisan I terdiri dari pasir hijau, setinggi 24 in = 60,96 cm
Universitas Sumatera Utara
Lapisan II terdiri dari antrasit, setinggi 12,5 in = 31,75 cm Lapisan III terdiri dari batu grafel, setinggi 7 in = 17,78 cm
Pengolahan air PT. Asian Agro Agung Jaya, 2006 Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air
menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan berkurang sehingga diperlukan pencucian back wash secara berkala Sugiharto,
1987. Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan ke berbagai pemakaian air. Untuk air umpan ketel masih diperlukan lagi
pengolahan air lebih lanjut, yaitu demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air
dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam bentuk kaporit CaClO
2
3 ,
44 ,
314 .
1 10
2
6
x x
−
. Kebutuhan air domestik = 1.314,44 kgjam
Kaporit yang direncanakan mengandung klorin 30 Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air
Gordon,1968 Kebutuhan kaporit =
= 0,0087 kgjam = 0,2088 kghari
4. Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus air murni dan bebas dari garam-garam terlarut, untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi dengan langkah-langkah
sebagai berikut, • Menghilangkan kation-kation Ca
2+
, Mg
2+ ,
Al
2+
, Fe
2+
, Mn
2+
dan Zn • Menghilangkan anion-anion S
2+ 2-
, NO
3 2-
, NO
2 2-
Cl
-
, F Alat demineralisasi dibagi atas :
-
Universitas Sumatera Utara
a. Penukar kation Cation Exchanger Berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan
air yang dipakai. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca
2+
dan Mg
2+
yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin. Resin yang digunakan bersifat asam dengan merek Amberlite IR-120 Plus
Baron, 1982. Reaksi yang terjadi :
2H
+
R + Ca
2+
→ R
2
Ca + 2 H
+
2H
+
R + Mg
2+
→ R
2
Mg + 2H
+
2H
+
R + Al
2+
→ R
2
Al + 2 H
+
2H
+
R + Fe
2+
→ R
2
Fe + 2 H
+
2H
+
R + Mn
2+
→ R
2
Mn + 2 H
+
2H
+
R + Zn
2+
→ R
2
Zn + 2 H
+
Untuk regenerasi resin agar aktif kembali, digunakan H
2
SO
4
dengan reaksi sebagai berikut :
H
2
SO
4
+ Ca
2+
→ CaSO
4
+ 2H
+
H
2
SO
4
+ Mg
2+
→ MgSO
4
+ 2H
+
H
2
SO
4
+ Al
2+
→ AlSO
4
+ 2H
+
H
2
SO
4
+ Fe
2+
→ FeSO
4
+ 2H
+
H
2
SO
4
+ Mn
2+
→ MnSO
4
+ 2H
+
H
2
SO
4
+ Zn
2+
→ ZnSO
4
+ 2H
+
Perhitungan kesadahan kation : Kebutuhan air untuk umpan ketel = 680,32 kgjam
Kesadahan awal terhadap Ca
2+
dan Mg
2+
,
Universitas Sumatera Utara
=
kg 1
kgrain 15,4322
10 kghr
36x680,32
6
x
= 0,3778 kgrainjam Kesadahan awal terhadap Al
2+
kg kgrain
x hr
kg x
1 4322
, 15
10 9.840,34
02 ,
6
, =
= 0,0002 kgrainjam Kesadahan awal terhadap Fe
2+
kg kgrain
x hr
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 25
, 2
6
, =
= 0,0236 kgrainjam Kesadahan awal terhadap Mn
2+
kg kgrain
x hr
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 15
,
6
, =
= 0,0015 kgrainjam Kesadahan awal terhadap Zn
2+
kg kgrain
x hr
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 04
,
6
, =
= 0,0004 kgrainjam
Total kesadahan kation, = 0,4035 kgrainjam
Resin yang digunakan memiliki EC exchanger capacity = 20 kgrainft
3
Nalco water Handbook, 1982. Exchanger capacity adalah kemampuan penukar ion ion exchanger untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.
Direncanakan volume kation exchanger 5 ft
3
Universitas Sumatera Utara
Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi, =
jam kgrain
jam kg
x ft
kgrain x
ft 4035
, 32
, 680
20 5
3 3
= 168.604,70 kg Waktu regenerasi,
=
jam kg
32 ,
680 kg
168.604,70
= 247,83 jam = 10,32 hari Untuk regenerasi dipakai H
2
SO
4
8 dimana pemakaiannya sebanyak 0,7025 lb H
2
SO
4
gallon Nalco water Handbook, 1982 = 2,3838 kg H
2
SO
4
ft
3
. Maka kebutuhan H
2
SO
4
hr ft
kg x
ft 32
, 10
3838 ,
2 5
3 3
, =
= 1,14 kghari = 0,0479 kgjam
b. Penukar anion Anion Exchanger Penukar anion berfungsi untuk pertukaran anion negatif yang terdapat
dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan merk R- Dowex
dengan reaksi : 2ROH
-
+ H
2
SO
4
→ RSO
4 2-
+ 2 H
2
O Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi :
RCL
-
→ + NaOH
NaCl + ROH
-
Dari tabel 5.3 diperoleh anion yang terkandung dalam air bawah tanah Bandar Pasir Mandoge adalah S
2-
, NO
3 2-
, NO
2 2-
Cl
-
, F
-
. Perhitungan kesadahan anion :
Kebutuhan air untuk umpan ketel = 680,32 kgjam
Universitas Sumatera Utara
Kesadahan awal terhadap S
2-
kg 1
kgrain 15,4322
10 kgjam
32 0,065x680,
6
x
, =
= 0,0006 kgrainjam Kesadahan awal terhadap NO
3 2-
kg kgrain
x jam
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 47
,
6
, =
= 0,0049 kgrainjam
Kesadahan awal terhadap NO
2 2-
kg kgrain
x jam
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 003
,
6
, =
= 0,00003 kgrainjam
Kesadahan awal terhadap Cl
-
kg kgrain
x jam
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 4
6
, =
= 0,0420 kgrainjam Kesadahan awal terhadap F
-
kg kgrain
x jam
kg x
1 4322
, 15
10 32
, 80
6 2
,
6
, =
= 0,0020 kgrainjam Total kesadahan anion,
= 0,0495 kgrainjam Resin yang digunakan memiliki EC exchanger capacity = 20 kgrainft
3
Nalco water Handbook, 1982. Exchanger capacity adalah kemampuan penukar
Universitas Sumatera Utara
ion ion exchanger untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya. Direncanakan volume kation exchanger 5 ft
jam kgrain
jam kg
x ft
kgrain x
ft 0495
, 32
, 80
6 20
5
3 3
3
Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi, =
= 1.374.383,83 kg
Waktu regenerasi, =
jam kg
kg 32
, 680
83 ,
383 .
374 .
1
= 2.020,20 jam = 84,17 hari Untuk regenerasi dipakai NaOH dimana pemakaiannya sebanyak 4,5 lb
NaOHgallon Nalco water Handbook, 1982 = 2,3838 kg H
2
SO
4
ft
3
hr ft
lb x
ft 17
, 4
8 5
, 4
5
3 3
. Maka kebutuhan NaOH,
=
= 0,267 lbhari = 0,121 kghari = 0,005 kgjam
5. Dearasi
Dearator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion ion exchanger sebelum dikirimkan sebagai umpan ketel. Air hasil
demineralisasi dikumpulkan pada tangki air umpan ketel sebelum dipompakan ke dearator.
Pada dearator ini air dipanaskan hingga 90
o
C sehingga gas-gas yang terlarut dalam air seperti O
2
dan CO
2
dapat dihilangkan, sebab gas CO
2
dapat bersifat korosif. Pemanasan ini berfungsi untuk mencegah perbedaan suhu yang
Universitas Sumatera Utara
besar antara umpan air dengan suhu didalam ketel sehingga beban ketel dapat dikurangi.
5.3. Kebutuhan Bahan Kimia