27
2.1.9.3. Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih.
Semakin besar Net Profit Margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.
Net Profit Margin dihitung dengan rumus: Net Profit Margin =
Laba Bersih x 100 Pendapatan Operasional
2.1.9.4. Earning Per Share EPS
Earning per Share menunjukkan perbandingan pembagian laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang yang beredar. Semakin besar EPS yang
ada maka semakin besar pula kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham sehingga dapat
dikatakan bahwa rasio EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Earning per Share dihitung dengan rumus:
Earning per Share = Net Income
Weighted Avarage Common Shares Outstanding
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti merujuk kepada 4 empat penelitian terdahulu dengan fenomena berdasarkan hasil penelitian yang memiliki perbedaan. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Faris 2012 dalam Pengaruh Pengumuman Pemecahan
Saham Stock Split terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham
28
dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2011 menyimpulkan bahwa
pengumuman pemecahan saham stock split memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan volume
perdagangan saham. Hasil penelitian Faris 2012 berbeda dengan Lubis 2010 dalam Pengaruh
Pemecahan Saham Stock Split terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
menyimpulkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan harga saham, pemecahan saham berpengaruh negatif terhadap likuiditas saham bid ask spread secara signifikan, dan pemecahan saham
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap naik turunnya likuiditas saham Trading Volume Activity.
Hasil penelitian Harto 2007 yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Studi pada Saham-Saham LQ45 di Bursa
Efek Jakarta menyimpulkan bahwa rasio keuangan earning per share, return on equity, dan price to book value berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, sedangkan rasio keuangan price to earning ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Penelitian Roswati 2007 yang berjudul Relevansi Rasio Keuangan dengan Harga Saham menyimpulkan bahwa: 1 terdapat hubungan yang
signifikan antara rasio-rasio keuangan dengan harga saham; 2 rasio-rasio keuangan yang signifikan mempengaruhi harga saham berbeda untuk masing-
29
masing industri; 3 rasio keuangan masih relevan dengan rata-rata harga saham selama 3 bulan sejak laporan keuangan dipublikasikan.
Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil penelitian
Faris 2012
Pengaruh Pengumuman
Pemecahan Saham Stock Split terhadap
Harga Saham dan Volume Perdagangan
Saham dan Volume Perdagangan Saham
pada Perusahaan Go Public yang
Terdaftar di BEI Tahun 2006-2011
Variabel Independen :
Pemecahan Saham Stock
Split Variabel Dependen :
Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham
Terdapat perbedaan yang cukup signifikan
antara sebelum pengumuman
pemecahan saham stock split dengan
setelah pengumuman pemecahan saham
stock split terhadap harga saham dan
volume perdagangan saham. Dengan
demikian, dapat diambil kesimpulan
bahwa pengumuman pemecahan saham
stock split memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham dan
volume perdagangan
30 saham.
Lubis 2010
Pengaruh Pemecahan Saham Stock Split
terhadap Perubahan Harga Saham dan
Likuiditas Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Variabel Independen :
Pemecahan Saham Stock
Split Variabel Dependen :
Harga Saham dan Likuiditas Saham
Pemecahan saham tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
perubahan harga saham, pemecahan
saham berpengaruh negatif terhadap
likuiditas saham bid ask spread secara
signifikan, dan pemecahan saham
tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap naik turunnya
likuiditas saham Trading Volume
Activity.
Harto 2007
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Harga Saham Studi pada
Saham-Saham LQ45 di Bursa Efek
Jakarta
Variabel Independen :
Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On
Equity, Price To Book Value, dan Debt to Equity
Ratio
Variabel Dependen :
Harga Saham Rasio keuangan
earning per share, return on equity, dan
price to book value berpengaruh
signifikan terhadap harga saham,
sedangkan rasio
31
keuangan price to earning ratio dan debt
to equity ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Roswati 2007
Relevansi Rasio Keuangan dengan
Harga Saham
Variabel Independen :
Current Ratio, Total Assets Turnover, Total Debt to
Total Equity, Return On Equity, Earning Per Share,
dan PriceBook Ratio
Variabel Dependen : Harga Saham
1 Terdapat hubungan yang
signifikan antara rasio-rasio keuangan
dengan harga saham; 2 rasio-rasio
keuangan yang signifikan
mempengaruhi harga saham berbeda untuk
masing-masing industri; 3 rasio
keuangan masih relevan dengan rata-
rata harga saham selama 3 bulan sejak
laporan keuangan dipublikasikan.
32
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dibangun untuk memperlihatkan hubungan pengaruh setiap variabel dalam satu penelitian. Kerangka konseptual penelitian
ini digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Stock Split X1
Current Ratio X2
Net Profit Margin X4
Earning Per Share X5
Harga Saham Y
Return on Assets X3
33
Dalam penelitian ini, harga saham menjadi variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen. Alasan peneliti menjadikan harga saham
sebagai dependen adalah tingginya kebutuhan investor terhadap informasi harga saham dalam melakukan investasi.
Pengambilan keputusan investasi kebanyakan berdasarkan pada kondisi harga saham karena nilai perusahaan salah satunya tercermin lewat harga saham.
Proyeksi resiko juga dapat dilihat dari informasi harga saham. Harga saham perusahaan bersifat fluktuatif baik signifikan maupun tidak dan akan menjadi
pertimbangan investor dalam memprediksi keadaan perusahaan di masa depan. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian
ini diuraikan sebagai berikut: a. Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham
Pengaruh pengumuman stock split terhadap harga saham dapat dilihat pada 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman stock split. Pengumuman
stock split secara otomatis akan mengkoreksi harga saham. Stock split menyebabkan harga saham menjadi lebih rendah yang mendorong investor
berinvestasi. b. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham
Current ratio menggambarkan seberapa mampu perusahaan menunaikan kewajiban dalam satu tahun mendatang. Current ratio menjadi penentu investasi
yang sangat dipertimbangkan para investor sebelum menanamkan modal. Nilai current ratio yang tinggi akan diinterpretasikan sebagai jaminan keamanan suatu
34
perusahaan terkait pembayaran kewajiban jangka pendeknya. Hal ini secara otomatis akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan.
c. Pengaruh Return on Asset terhadap Harga Saham Return on asset adalah rasio antara laba bersih terhadap total asset. Laba
yang dihasil atas penggunaan total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan
laba. Perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Namun, perusahaan harus memperhatikan bahwa
nilai ROA harus melebihi rata-rata industri. Nilai ROA yang berada di bawah rata-rata industri mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki basic earning
power yang lemah dan interest cost yang tinggi akibat penggunaan hutang di atas rata-rata sehingga mengecilkan net income. Fatma, 2014 : 114
d. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham. Net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih dan
pendapatan operasional dikali 100. Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Semakin besar
net profit margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya. Efisiensi
akan menunjukkan kinerja perusahaan dan secara otomatis menaikkan nilai perusahaan. Kondisi seperti ini adalah kondisi yang disenangi investor sehingga
harga saham akan meningkat. e. Pengaruh Dividend Per Share terhadap Harga Saham
35
Earning per Share menunjukkan perbandingan pembagian laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang yang beredar. Semakin besar EPS yang
ada maka semakin besar pula kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham yang beredar akan disenangi investor sehingga meningkatkan harga saham..
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H
1
: Stock Split berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013.
H
2
:
Current Ratio berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2013.
H
3
: Return On Asset berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013.
H
4
: Net Profit Margin berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013.
36
H
5
: Earning Per Share berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013.
H
6
: Stock Split, Current Ratio, Return On Asset, Net Profit Margin dan
Earning Per Share berpengaruh secara simultan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2013.
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan,
menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling, sampai dengan analisis data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian Erlina, 2008. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
variabel atau lebih dengan hubungan kausal. Perspektif tujuan penelitian ini termasuk studi deskriptif. Studi desktiptif
menurut Erlina 2007 adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa individu, organisasional, dan
perspektif lain. Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjasi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu
situasi. Sekaran, 2009
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi diartikan sebagai sekelompok orang, kejadian, sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Erlina, 2007:73. Dalam penelitian ini,
38
populasinya adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu sampel yang dibutuhkan dibatasi pada tipe tertentu atau menyesuaikan kriteria-
kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Di dalam purposive sampling, populasi yang akan di jadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria
sampel tertentu atau jugdement sampling. Kriteria perusahaan yang menjadi sampel adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. 2. Perusahaan yang melakukan stock split baik split up maupun split down
periode 2011-2013. 3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang memiliki data yang
lengkap. Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti merangkum ada 34 perusahaan
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel antara lain :
39
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split
pada Tahun 2011, 2012 atau 2013 No.
Nama Perusahaan Kode
Listing Date
1. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
BBRI 11 Januari 2011
2. London Sumatera Plantation Tbk
LSIP 25 Februari 2011
3. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
BTPN 28 Maret 2011
4. Intraco Penta Tbk
INTA 6 Juni 2011
5. Pan Brothers Tbk
PBRX 15 Juni 2011
6. Malindo Feedmill Tbk
MAIN 15 Juni 2011
7. Astra Otopart Tbk
AUTO 24 Juni 2011
8. Lippo Securities Tbk
LPPS 5 Juli 2011
9. Surya Semesta Internusa Tbk
SSIA 7 Juli 2011
10. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
JTPE 26 Juli 2011
11. Metro Realty Tbk
MTSM 18 Oktober 2011
12. Samindo Resources Tbk
MYOH 16 November 2011
13. Central Omega Resources Tbk
DKFT 2 Desember 2011
14. Smartfren Telecom Tbk
FREN 15 Februari 2012
15. Petrosea Tbk
PTRO 6 Maret 2012
16. Pakuwon Jati Tbk
PWON 30 Maret 2012
17. Hero Supermarket Tbk
HERO 5 April 2012
18. Astra Internasional Tbk
ASII 5 Juni 2012
40
19. Indomobil Sukses Internasional Tbk
IMAS 7 Juni 2012
20. Indospring Tbk
INDS 19 Juni 2012
21. Modern Internasional Tbk
MDRN 3 Juli 2012
22. Central Omega Resources Tbk
DKFT 3 Agustus 2012
23. Kresna Graha Sekurindo Tbk
KREN 7 Agustus 2012
24. Kalbe Farma Tbk
KLBF 8 Oktober 2012
25. Ace Hardware Indonesia Tbk
ACES 2 November 2012
26. Japfa Comfeed Tbk
JPFA 19 April 2013
27. Summarecon Agung Tbk
SMRA 27 Juni 2013
28. Arwana Citra Mulia Tbk
ARNA 8 Juni 2013
29. Sarana Menara Nusantara
TOWR 22 Juli 2013
30. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
AMRT 29 Juli 2013
31. Jaya Real Property Tbk
JRPT 1 Agustus 2013
32. Telekomunikasi Indonesia Tbk
TLKM 28 Agustus 2013
33. Sepatu Bata Tbk
BATA 4 September 2013
34. Jaya Konstruksi Tbk
JKON 26 September 2013
Sumber: http:www.sahamok.comemitensaham-stock-split-
reversesplit-reverse-2011 ,
http:www.sahamok.comemitensaham-stock-split- reversesplit-reverse-2012
,
41
http:www.sahamok.comemitensaham-stock-split- reversestock-split-stock-reverse-2013
. Diakses pada 22 Agustus 2014 periode 2013 dan Februari
2014 dan 20 November 2014 periode Agustus 2014
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur berdasarkan skala numerik. Data penelitian merupakan kombinasi one-
shot atau cross sectional data dan time series data. Cross sectional data dimaksudkan bahwa data diambil dengan melibatkan satu kali pengumpulan
yaitu menggunakan periode tahunan. Time series data adalah data yang dikoleksi berdasarkan urutan waktu.
Skala pengukuran yang diterapkan pada penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio menurut Sekaran 2009 adalah skala yang memiliki permulaan nol
absolute, dan karena itu menunjukkan tidak hanya besaran, tetapi juga proporsi perbedaan.
Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data berupa dokumentasi laporan keuangan yang diterbitkan secara rutin. Data diperoleh
dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui website
www.idx.co.id .
42
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diambil dengan metode dokumentasi dari laporan keuangan tahunan
perusahaan-perusahaan yang yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013.
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan
variabel dependen.
3.5.1. Variabel Dependen