Indikator Kemampuan Berkomunikasi Kemampuan Berkomunikasi

kepada suaminya untuk membeli rumah yang dianggapnya bagus dan menarik, atau membujuk anaknya untuk menyanyikan sebuah lagu.

2.3.4. Indikator Kemampuan Berkomunikasi

Menurut Bochner Kelly mengidentifikasi indikator kemampuan berkomunikasi dalam rangka menciptakan komunikasi yang baik dan efektif dalam Joseph A. DeVito, 1997 , yaitu sebagai berikut : 1. Keterbukaan Sedikitnya ada 3 aspek dari komunikasi antarpribadi, yaitu : a Adanya keterbukaan komunikator kepada orang yang diajak berinteraksi. Adanya kesediaan untuk membuka diri, mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan antara komunikator dengan orang yang diajak berinteraksi. b Kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Komunikator memperlihatkan keterbukaannya, dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. c Kepemilikkan perasaan dan pikiran. Keterbukaan dalam hal ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang disampaikan adalah memang “milik” anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara baik untuk menyatakan tanggungjawab adalah dengan pesan yang menggunakan kata “Saya”. 2. Empati Henry Backrack dalam Joseph A. DeVito, 1997 mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu. Orang yang berempatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap, serta harapan dan keinginan untuk masa yang akan datang. 3. Sikap mendukung Memperlihatkan sikap mendukung berwujud dalam bentuk : a Deskriptif. Dalam hal berkomunikasi deskriptif membantu terciptanya sikap mendukung, tidak merasakan adanya suatu kejadian sebagai suatu ancaman “anda tampaknya marah kepada saya”. b Spontanitas. Seseorang yang berkomunikasi secara spontan dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama terus terang dan terbuka. c Provisionalisme. Arti dari provisional adalah bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika keadaan mengharuskan. 4. Sikap positif Sikap positif dalam berkomunikasi sedikitnya dapat digolongkan dalam 2 cara, yaitu : a Sikap. Menunjukkan sikap dan perasaan positif dalam situasi komunikasi pada umumnya sangat penting, karena komunikasi akan terjadi secara efektif. Sedangkan sikap negatif dapat membuat orang merasa terganggu dan komunikasi dengan segera akan terputus. b Dorongan. Perilaku mendorong menghargai keberadaan dan pentingnya orang lain. Dorongan positif umumnya berbentuk pujian atau penghargaan. Sedangkan dorongan negatif bersifat menghukum dan menimbulkan kebencian. 5. Kesetaraan Kesetaraan memiliki arti, yaitu adanya pengakuan secara diam- diam bahwa kedua pihak sama- sama bernilai dan berharga. Selain itu Carl Rogers dalam Joseph A. DeVito, 1997 mendefinisikan kesetaraan sebagai suatu bentuk penghargaan tak bersyarat kepada orang lain.

2.4. Kemampuan Memecahan Masalah