Sistematika Penulisan Pernikahan 1. Pengertian pernikahan

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika di dalam penulisan laporan peneliitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini dipaparkan latar belakang permasalahan yang menjadi topik bahasan penelitian, pembatasan serta perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian teori dijelaskan variabel- variabel penelitian dan teori- teori para ahli yang memiliki kesesuaian dengan tema penelitian, yaitu tentang kepuasan pernikahan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah serta kerangka berpikir di dalam laporan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab tiga memuat pendekatan yang digunakan dalam penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data dan tahapan- tahapan dalam penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Bab empat berisi hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis terhadap penelitian tersebut berdasarkan data yang di peroleh dilapangan.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Bab lima berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dillakukan, diskusi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan saran bagi penelitian selanjutnya. BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian pernikahan Di dalam bab I UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan, merumuskan pengertian perkawinan atau pernikahan yaitu sebagai “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Hukum kekeluargaan nasional, 1991. Duvall dan Miller 1985 menambahkan pendapatnya mengenai pernikahan, bahwa pernikahan merupakan hubungan yang diketahui secara sosial antara perempuan dan laki- laki yang berkaitan dengan hubungan seksual yang sah. Ditinjau dari segi agama Islam pernikahan memiliki fungsi dan tujuan, salah satunya adalah dapat melestarikan keturunan. Sebagaimana yang telah disiratkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa: 1, Allah SWT berfirman :                                Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari jenis yang satu, dan dari padanya, Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. Qurayis Shihab dalam Tafsir Al- Misbah Disinilah terlihat bahwa Allah SWT memberi sinyal dan tanda bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk berpasang- pasangan dan dengan adanya pasangan tersebut kita memiliki keturunan, yang diharapkan keturunan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan kehidupan berikutnya. Menurut Bernard dalam Santrock 2002, pernikahan biasanya digambarkan sebagai bersatunya dua individu, tetapi pada kenyataannya adalah persatuan dua sistem keluarga secara keseluruhan dan pembangunan sebuah sistem ketiga yang baru. Dari definisi- definisi yang dikemukakan di atas nampak bahwa pernikahan adalah tempat pelegalan suatu hubungan antar dua manusia yang berlainan jenis kelamin. Selain itu, pernikahan juga digunakan sebagai wahana bagi pembentukan sebuah keluarga sakinah. 2.2. Kepuasan Pernikahan 2.2.1. Pengertian kepuasan pernikahan