penyampaian pesan yang komunikatif sehingga dapat diterima oleh khalayak sasarannya sesuai dengan yang dimaksud oleh pemberi pesan.
3.5 Visualisasi Fotografi Hasil Olahan Teknik Digital
Komputer grafis dengan sistem digitalnya, dapat diibaratkan adalah merupakan sebuah pabrik senirupa yang mempekerjakan ribuan ahli dalam bidangnya masing-
masing, yaitu fotografer, ilustrator, seniman lukis, seniman grafis, pematung, tipografer, type setter, paste up artis dan lain-lain. Setiap perintah pekerjaan tersebut
akan lebih cepat selesai, seluruh orang dapat berpartisipasi untuk menyumbangkan keahliannya masing-masing dan pekerjaan tersebut dapat berpindah-pindah tempat
didalam areal pabrik tersebut. Hal inilah yang membedakan antara bekerja dengan sistem manual dan komput er.
Dari hasil pengamatan terhadap sekian banyak produk cetakan yang berhasil dihimpun. Rata-rata teknis dalam ungkapan visualnya masih menggunakan teknik
fotografi, artinya fotografi masih menjadi alat penyampaian informsai yang dianggap efektif dari sejak era manual ke era komputerisasi. Hanya saja dalam perlakuannya
terahadap foto berbeda antara perancangan yang pada era manual dengan perancangan pada era komputerisasi.
Pada perancangan karya produk cetakan di era sebelum komputerisasi penggunaan foto sebagian medium penyampaian informasi, foto dalam tampilannya
selalu dibatasi oleh frame bingkai dalam berbagai ukuran dimana frame berfungsi sebagai pembatas antara satu objek dengan objek lainnya atau membedakan momen
satu dengan lainnya serta membedakan antara foto dan latar belakang dimana foto diletakkan. Frame berfungsi membentuk suatu ruang pemahaman bagi pemirsanya,
karena dengan adanya frame batasan dalam sebuah foto akan menjadi jelas, sudut pandang yang dipilih, suasana yang mendukung foto tersebut, serta identifikasi
keberadaan objek dalam foto tersebut menjadi jelas dengan adanya frame. Frame memberi kesan alami yang muncul dimana foto sebagai rekaman dari suatu peristiwa
baik yang bergerak maupun diam, baik disengaja maupun tidak menjadi lebih kuat,
Universitas Sumatera utara
karena foto tersebut dapat memberikan berbagai informasi yang terdapat dalam foto sebatas frame tersebut.
Dalam tampilan beberapa produk cetakan yang diproses dengan menggunakan komputer grafis kecenderungan menggunakan teknik fotografi masih dilakukan hanya
saja dalam tampilannya foto seringkali ditampilkan tanpa frame bingkai dan disusun secara bertumpuk multiple membentuk colase. Teknik ini sebenarnya dapat
dihasilkan melalui teknik fotografi dengan melakukan pemotretan berulang kali dalam satu frame atau sering disebut denga istilah multiple eksposure. Dalam prosesnya
seorang fotografer dalam mengolah tampilan multi eksposure tersebut memerlukan keahlian tersendiri karena menyangkut beberapa aspek teknis yang dapat
mempengaruhi baik tidaknya hasil pemotretannya. Teknis yang harus dikuasai antara lain adalah pemahaman terhadap besarnya diafragma, pengaturan cahaya, pemilihan
sudut pandang, serta berbagai pertimbangan lain yang cukup rumit.
Dengan menggunakan komputer grafis proses menampilkan gambarfoto dengan multi eksposure tersebut menjadi sangat mudah dengan menggunakan teknik
layering, dalam program Photoshop, perancang hanya tinggal mengumpulkan beberapa foto yang akan diolah dengan teknik ini dan dapat langsung disatukan
menggunakan filter multiple. Dengan adanya monitor maka hasil dari pengolahan tersebut dapat langsung terlihat sehingga apabila perancang tidak berkenan dengan
hasil olahannya perancang dapat mencobanya lagi, demikian seterusnya.
Dengan teknik multi eksposure, dimana beberapa foto yang ditumpuk sekaligus memberikan suatu gambaran yang menghilangkan logika-logika visual yang
selama ini kita pahami dengan kebiasaan melihat sebuah foto. Karena dengan teknik tersebut antara satu foto dengan foto lainnya dapat disatukan secara transparan,
momen sebuah foto yang biasanya dibangun melalui pendekatan suasana, sudut pandang, dan atmosfernya dengan disatukan akan terjadi suatu gambar yang aneka
tampak karena berasal dari berbagai foto yang diambil dengan sudut pandang, jarak pengambilan, penataan cahaya yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera utara
Komputer grafis sekali lagi menghilangkan logika-logika tersebut dimana sebuah hasil foto dapat dimanipulasi dengan teknik lukisan, atau teknik cat air dapat
digabungkan dengan teknik krayon tanpa menghasilakn efek yang dalam kenyataan biasanya menimbulkan efek tertentu dimana cat air tidak dapat menyatu dengan
krayon yang bahan dasarnya adalah lilin.
Kerjasama antara fotografer dan perancang, dimana perancang mengembangkan suatu gagasan komunikasinya melalui pendekatan fotografi, dan
fotografer menterjemahkan gagasan visualisasinya tadi dengan teknik fotografi. Seorang fotografer profesional dengan berbagai kemampuannya, berusaha
menghasilkan suatu kualitas foto yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perancang.
Secara teknis hal ini dicapai melalui pemilihan objek yang sesuai, pemilihan objek pendukung, pencahayaan, dan teknis lainnya. Perancang dalam teknis
perancangan akan memanfaatkan hasil foto tersebut dengan memadukan berbagai elemen dan unsur visual ainnya, seperti huruf, warna, bentuk dan lain-lain diatur
dalam suatu tata letak menjadi suatu rancangan yang utuh.
Dalam era komputerisasi saat ini perancang seringkali tidak lagi berorientasi kepada hasil akhir sebuah foto sebagai medium komunikasi pembawa pesan,
eksistensi sebuah foto dengan kemampuannya tersebut, jarang sekali dibiarkan tampil apa adanya dengan bebas membawa sifat dan karakteristik aslinya. Berbagai fasilitas
pengolahan gambar yang tersedia didalam komputer grafis dengan perangkat lunaknya selalu dimanfaatkan oleh perancang untuk memberikan sentuhan-sentuhan
kepada sebuah foto, yang justru mengaburkan tujuan utama dari produk cetakan tersebut yaitu sebagai pembawa informasi, dengan menggunakan visual sebagai alat
utamanya. Bahkan tidak jarang perancang mengubah foto, jauh meninggalkan sosok aslinya dengan mengolahnya menjadi suatu tampilan yang baru sama sekali, dan hal
ini tidak untuk memberikan atau menyampaikan pesan apapun selain hanya menghadirkan tampilan yang menarik saja.
Universitas Sumatera utara
3.6 Analisa Antar Kasus