Modernisme Sebagai Gaya Internasional

Itten, Laszlo Moholy-Nagy dan Herbert Bayer. Lewat teori dan praktek mereka menciptakan desain buku, poster, katalog, eksibisi, majalah serta desain huruf yang sangat inovatif. Misi utama dari Bauhaus adalah mencipatkan desain-desain dengan pengadaptasian yang lebih baik sesuai dengan kenyataan industri baru dimana simplisitas dan fungsi lebih diutamakan. Hal ini terlihat jelas dalam karya Joost Schmid’s dan Herbert Bayer yang mengunakan teknik simplisitas di bawah ini. Gambar 2.2 Karya Joost Schmidt’s Herbert Bayer

2.2 Modernisme Sebagai Gaya Internasional

Gagasan Modernisme secara nyata merupakan ungakapan citra visual masyarakat pada kurun itu, yaitu penyediaan rumah tinggal massal, barang keseharian yang mudah, murah dan sangkil. Dalam dunia arsitektur muncul manifes tokoh CIAM Congres Internationaux dArchitectutre Moderne tahun 1928-1956 yang menegaskan prinsip: kejujuran bahan dan konstruksi; kesederhanaan dan berbakuan demi hasil guna; pertimbangan argonomis demi keselarasan dengan faal. Hal itu muncul karena para arsitek umumnya giat merancang bangunan murah bertingkat banyak untuk hunian kaum buruh dan kebutuhan pemukiman usai perang tanpa memperhatikan unsur-unsur teknis dan keselamatan. Universitas Sumatera utara Perkembangan berikutnya, Modernisme mengandung kompleksitas; disebabkan terjadinya beragam mazhab, pemiuhan makna, tumpang tindih paham dan pergantian gaya, sehingga menciptakan persinggungan, pemaknaannya dan samar dengan nuansa pengertian. Usaha untuk merangkum menjadi satu pengertian tunggal, kerap kali menimbulkan pemahaman yang sempit terhadap kajian modernisme itu sendiri, yang dinilai telah mengubah dunia menjadi bentuknya sekarang. Modernisme di dalam desain, yang diantaranya terwakili oleh futurisme oleh Marinetti 1909. Dalam manifestonya ia menyatakan, bahwa bangsa Italia telah memasuki babak laksana mobil berkecapatan tinggi. Modernisme di kawasan ini diartikan sebagai wujud teknologi permesinan, serta dianggap lebih indah dari kemenangan Samothrace. Ungkapan artistik melalui karya rupa ruang dilakukan oleh Marinetti, secara keseluruhan menggambarkan dinamika kecepatan, gerak sekaligus citra hidup modern. Demikian pula dengan pemujaan atas kekerasan, penebasan, peperangan, dan sifat merusak, teknologi menjadi bahan berungkap rupa utama pada gerakan Futurisme. Contoh karya kaum futuris dapat terlihat seperti gambar di bawah ini. Gambar 2.3 Karya kaum futuris, Marinetti Gerakan yang lahir kemudian pada tahun 1916 yaitu sekitar bulan Februari, ketika perang Dunia I sedang berkecamuk, berkumpullah para penyair dan perupa disebuah tempat yang bernama Cabaret Voltaire, Zurich. Mereka diantaranya : Universitas Sumatera utara Tristan Tzara penyair dari Rumania Hugo Ball dan Richard Hulsenbeck penulis Jerman serta pematung dari Perancis Hans Arp, yang mendirikan kelompok internasional yang diberi nama DADA. Nama ini diambil begitu saja dari sebuah kamus Jerman-Prancis yang kebetulan berarti bahasa anak-anak untuk menyebutkan kedamaian. DADA berasal dari bahasa Perancis yang berarti sebagai mainan anak- anak berbentuk kuda-kudaan. Dari bebagai pendapat tentang arti kata Dada itu menunjukkan sikap nihilistik mereka, yang ingin menolak semua hukum-hukum seni dan keindahan yang ada dan sudah mapan. Sikap nihilistik itu juga sebagai protes terhadap nilai-nilai sosial yang semakin tidak menentu, diakibatkan perang dunia. Ciri khas Dadaisme ialah bagaiamana penggunaan teknik dan cara menyatakan ekspresi yang serba nonkonvensional sehingga tampak aneh. Teori Dada adalah apabila dunia ini selama 300 tahun tidak bisa merencanakan perkembangannya, bagi seorang artis tidak mungkin pura-pura menemukan arti dalam kekacauan ini. Dada menolak setiap kode moral, sosial maupun estetik. Penggambaran karya Tzara dapat telihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.4 Karya Tzara, Salon Dada Poster Pandangan estetik dada adalah tidak ada estetika. Sikap kemuakan terhadapa keadaan dunia karena perang, karena kekacauan pandangan Die Neue Sachlickeit. Para seniman yang termasuk dalam aliran dada antara lain: Max Ernst, Marchel Duchamp dan Schwitters. Universitas Sumatera utara Sejalan dengan gerakan tersebut , muncullah de Stijl, awalnya muncul di Belanda 1917, kemudian dikenal sebagai gerakan yang memunculkan kaidah estetika bercitra modern. Selanjutnya sejalan dengan Art Deco dan de Stijl, di Rusia kelompok Avantgarde mengumandangkan gerakan pembaruan utnuk menerobos rezim Tsar Rusia, meskipun Revolusi Oktober 1917 memenuhi janjinya untuk membangunmasyarakat baru dan manusia baru. Kenyataan ini disambut oleh kelompok Avantgarde, yang berusaha memadukan antara perubahan politik dan revolusi estetika. Pemberontakan melalui poster, barang pakai dan karya seni menandakan adanya gejolak yang meluas dalam dunia desain dan estetika di Rusia. Pada tahun 1920, Kazimir Malevitch tokoh Avantgrade Rusia, menekankan aspek hemat bentuk dan tampilan bersifat unjuk rangka, seperti karyanya yang tergambar di bawah ini. Gambar 2.5 Karya Alensander Rodhenko Pada tahun yang sama, Alexander Rodchenko dan Varvara Stepanova mengumandangkan manifesto produksi, sebagai penolakan atas tradisi dan ideologi komunis. Konsepnya terkenal sebagai Konstruktivisme, intinya merupakan penyajian bentuk Geometris abstrak dan bertampilan efisiensi bahan. Universitas Sumatera utara Surealitas menjadi surealisme ketika dunia menginjak abad ke 20. Hal itu dicetuskan di Italia pada masa perang dunia ke I oleh Carlo Carra dan Giorgio de Chirico, melalui karya-karya metafisis yang aneh sepi dan melankolis. Selanjutnya manifesto kaum surealisme dikibarkan pada tahun 1924, yang diikuti dengan pameran pertama lukisan Surealisme pada tahun 1925 dengan senimannya antara lain: Jean Arp, Max Ernct, Paul Klee, Chirico, Anre Masson, Joan Miro, Marc Chagall, Salvador Dali dan lain-lain. Apabila manusia memandang alam sebagai suatu ralitas, maka kemudian diketahui adanya suatu yang tingkatannya di atas realitas alam nyata dan disebut Surealisme. Sur artinya di atas dan realitas berarti kenyataan. Seni rupa surealitas atau akhirnya menjadi aliran yang disebut surealisme adalah seni rupa yang dalam hal tema menggambarkan hal ihwa; yang serba ganjil yang tidak masuk akal atau mustahil. Segala sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan di alam nyata. Karya seni aliran ini menggambarkan sesuatu yang aneh, asing susunannya atau objek yang terdapat di dalamnya. Dalam perkembangannya terdapat dua kecenderungan yaitu surealisme ekspresif dan surealisme murni. a. Surealisme ekspresif : Seniman melewati semacam konsisi tidak sadar yang melahirkan simbol-simbol Mason-Miro b. Surealisme murni : Seniman menggunakan teknik-teknik akademis untuk menciptakan ilusi yang absurd Salvador Dali Ciri-ciri dari lukisan surealisme dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Penggambaran nostalgia yang dilukiskan secara fantastis dan naif b. Ungkapan antara kenyataan dan impian Universitas Sumatera utara c. Sindiran atas pemujaan pada kenyataan hidup dengan cara-cara yang menakutkan dan penuh tawa. Contoh karya kecenderungan terhadap surealisme murni dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.6 Karya Salvador Dali, Clock Explotion Pada akhir tahun 1950-an, ketika pendekatan desain mengarah kepada penggayaan guna memenuhi selera pasar yang majemuk dan semakin kritis terhadap desain, masyarakat justru mulai bosan dengan desain yang kaku dan standar. Sehingga muncul ejekan terhadap desain sebagai keusangan terencana atau umur produk yang direncanakan sependek mungkin. Gejala itu terlihat dari usaha para pembuat barang untuk memperpendek usia produk dan menerapkan pergantian model yang cepat. Masyarakat terus dibujuk, dipengaruhi dan dipacu untuk membeli. Dengan cara ini masyarakat konsumen dibentuk menjadi masyarakat konsumtif Kusriyanto, 2007. Universitas Sumatera utara

2.3 Pop Modernisme