mengatur seluruh sistem termasuk pemberian notasi warna, ukuran rancangan, serta jenis separasi yang diinginkan. Sehingga dalam proses pembuatan film seluruh
rancangan, tidak lagi dalam bentuk fisik seperti yang dilakukan dalam teknik manual dimana hasil rancangan harus dibuat dalam bentuk Final artwork saat ini rancangan
telah diubah dalam sistem digital sehingga pengistilahan untuk final artwork berubah menjadi Digital artwork.
Dalam bentuk fisiknya data digital artwork tersebut dimasukkan dalam keping Compact DiscCD. CD tersebut diproses oleh pembuat film separasi dengan
menggunakan komputer juga, sehingga kita dapat melakukan proses check and recheck secara mendetail sebelum digital image tersebut diproses menjadi film
separasi, yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black.
3.4 Tampilan Visual Pada Produk Cetakan
Produk cetakan yang fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk membawa informasi dari pemberi pesan kepada khalayak sasarannya, bagaimana sebuah pesan akan
disampaikan kepada sasarannya, pesan apa yang akan disampaikan, serta menggunakan saluran apa, pesan tersebut akan disampaikan adalah pertanyaan untuk
membedakan seorang perancang grafis dalam menentukan keputusan-keputusan hasil perancangannya.
Variasi dari jawaban terhadap pertanyaan seputar bagaimana menghasilkan suatu rancangan yang baik, hal ini sangat bergantung kepada seorang perancang dalam
memahami maksud dan tujuan sebuah proses penyampaian informasi serta bagaimana menata informasi tersebut agar dapat diterima dengan baik oleh khalayak sasaran yang
dituju.
Sebagaimana diketahui perancang grafis dalam menata informasinya tersebut menggunakan bahasa rupa sebagai medium utamanya untuk membawakan suatu
informasi tertentu. Menyadari begitu banyaknya kepentingan dalam berbagai penyampaian informasi dalam setiap harinya, yang memunculkan suatu keadaan over
Universitas Sumatera utara
communications dimana perancang harus dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan komunikasi yang muncul melalui berbagai pendekatan sesuai dengan
kemampuan dan tuntutan profesinya sebagai perancang grafis.
Perancang dituntut agar selalu dapat menjembatani dua kepentingan yang berbeda dimana klien sebagai pihak pemberi pekerjaan selalu mengharapkan setiap
informasi yang diberikan kepada khalayak sasarannya dapat mengena dan menimbulakn aksi balik positif. Sementara pihak khalayak sasaranya adalah pihak
yang juga mendapatkan berbagai informasi dari pihak lainnya sehingga keputusan untuk menerima dan menolak suatu informasi berada sepenuhnya pada khalayak
sasarannya.
Hal tersebut membutuhkan suatu strategi dalam melakukan upaya penyampaian informasi yang efektif efisien dan tepat sasaran, melalui strategi
penyampaian pesannya itu sendiri, pendekatan visualisasi pendukung penyampaian pesannya, serta memilih sasaran yang tepat agar informasi tersebut betul-betul sampai
pada khalayak yang dituju. Dalam upaya pencapaian suatu informasi yang efektif tersebut, di era komputerisasi ini pada perancang melakukan berbagai strategi dalam
penyampaian informasinya melalui berbagai produk cetakan yang akan disebar luaskan kepada khalayak luas, dimana penggunaan komputer grafis dengan teknologi
digitalnya banyak memberikan pengaruh terhadap tampilan berbagai produk cetakan yang beredar di masyarakat yang antara lain adalah:
1. Company Profile Profil Perusahaan 2. Brosur
3. Poster 4. Leaflet
5. Cover majalah 6. Iklan media cetak dan lain-lain.
Masing-masing produk cetakan tersebut memiliki karakter, sifat dan spesifikasi yang berbeda-beda, sehingga perancang harus mampu melihat, secara
Universitas Sumatera utara
strategis bagaimana memanfaatkan produk cetakan tersebut dalam penyampaian informasinya, serta ketepatan dalam media yang akan digunakannya.
Dalam era komputerisasi ini proses merancang menjadi sangat dipermudah dengan adanya berbagai kelengkapan alat bantu dan perangkat kerja lainnya, sehingga
dalam menerjemahkan suatu gagasan visual bisa dipilih dari berbagai ilustrasi, foto, ataupun gambar telah dimasukkan kedalam suatu clipart yang jumlahnya dapat
mencapai ratusan gambar. Kategori dalam clipart pun sangat lengkap dari mulai gambar kartun, realis, dan berbagai gaya gambar lainnya. Demikian pula dengan
fotografi yang terdapat dalam clipart merupakan kumpulan foto dengan berbagai kualitas yang sangat beragam. Perancang dalam era komputerisasi ini tidak lagi
melakukan proses menggambar seperti yang dilakukan pada generasi sebelumnya, saat ini dengan berbagai kelengkapan clipart yang tersedia, orientasi perancangan
dalam menciptakan suatu gagasan visual, berubah dari menciptakan suatu gagasan visual menjadi proses pemilihan terhadap gagasan visual.
Dengan demikian konsep tentang gagsan visual dikondisikan oleh objek yang dilihat, semakin banyak objek yang dilihat semakin banyak alternatif yang akan
ditemukan, hal ini sangat memungkinkan terjadinya pergeseran terhadap gagasan awal yang sebelumnya ditentukan, bahkan berubah sama sekali. Karena bisa jadi perancang
menjadi semakin ragu dengan begitu banyak objek yang dilihat sehingga tidak jarang sebuah gambar atau foto yang dipilih akan jauh berbeda dengan konsep awal
perancangan, atau foto yang akan ditampilkan, sangat memungkinkan pernah juga ditampilkan pada produk yang dibuat oleh perancang lain.
Dengan implementasinya sebuah produk cetakan membawa fungsi masing- masing sesuai dengan karakter dan sifat dari produk cetakan itu sendiri. Gagasan
visualisasi yang ditampilkan melalui produk cetakan adalah merupakan pesan atau informasi yang dalam tampilannya didukung oleh elemen dan unsur yang biasa
digunakan dalam perancangan grafis. Unsur dan elemen visual tadi bila diorganisir dengan baik maka akan dapat memberikan dampak visual yang menarik. Namun
demikian salah satu tuntutan dari keberhasilan sebuah produk cetakan adalah
Universitas Sumatera utara
penyampaian pesan yang komunikatif sehingga dapat diterima oleh khalayak sasarannya sesuai dengan yang dimaksud oleh pemberi pesan.
3.5 Visualisasi Fotografi Hasil Olahan Teknik Digital