Membran Sel TINJAUAN PUSTAKA

pada suhu yang tetap sehingga dapat ditentukan nilai koefisien partisinya Siswandono dan Soekardjo, 2000. Menurut Nernst, koefisien partisi dapat disederhanakan sesuai dengan persamaan: P = CoCw atau Log P = log Co – log Cw Co adalah kadar molal dalam fase non-air dan Cw kadar molal dalam air, setelah mengalami kesetimbangan partisi Sardjoko, 1993. Nilai P seringkali dinyatakan dengan nilai log P. Sebagai contoh nilai log P 1 setara dengan nilai P 10. Nilai P = 10 merupakan nilai P untuk senyawa tertentu yang mengalami partisi ke dalam pelarut organik dalam jumlah yang sama. P = 10 berarti bahwa 10 bagian senyawa berada dalam lapisan organik dan 1 bagian berada dalam lapisan air Rohman, 2007.

2.4 Membran Sel

Sel kehidupan dikelilingi oleh membran yang berfungsi untuk memelihara keutuhan sel, mengatur pemindahan makanan dan produk yang terbuang, mengatur keluar masuknya senyawa-senyawa dari dan ke sitoplasma. Membran sel bersifat semipermeabel dan mempunyai ketebalan total ± 8 nm. Membran sel merupakan bagian sel yang mengandung komponen-komponen terorganisasi dan dapat berinteraksi dengan mikromolekul secara khas. Struktur membran biologis sangat kompleks dan dapat mempengaruhi intensitas dan masa kerja obat. Sesudah pemberian secara oral, obat harus melalui sel epitel saluran cerna, membran sistem peredaran tertentu, melewati membran kapiler menuju sel-sel organ atau reseptor obat Siswandono dan Soekardjo, 2000. Membran sel terdiri komponen-komponen yang terorganisasi, yaitu : a. Lapisan Lemak Bimolekul Tebal lapisan lemak bimolekul ± 35 Ǻ, mengan dung kolesterol netral dan fosfo lipid terionkan, yang terdiri dari fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin dan spingomielin. Berdasarkan sifat kepolarannya lapisan lemak bimolekul dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian non polar, terdiri dari rantai hidrokarbon, dan bagian polar yang terdiri dari gugus hidroksil kolesterol dan gugus gliserilfosfat fosfolipid Siswandono dan Soekardjo, 2000. b. Protein Bentuk protein bervariasi, ada yang besar, berat molekulnya ± 300.000 dan ada pula yang sangat kecil. Protein bersifat ampifil karena mengandung gugus hidrofil dan hidrofob Siswandono dan Soekardjo, 2000. c. Mukopolisakarida Jumlah mukopolisakarida pada membran biologis kecil dan strukturnya tidak dalam keadaan bebas tetapi dalam bentuk kombinasi dengan lemak, seperti glikolipid, atau dengan protein, seperti glikoprotein Siswandono dan Soekardjo, 2000. Membran sel mempunyai pori yang bergaris tengah antara 3,5-4,2 Ǻ, merupakan saluran berisi air dan dikelilingi oleh rantai samping molekul protein yang bersifat polar. Zat terlarut dapat melewati pori ini secara difusi karena kekuatan tekanan darah Siswandono dan Soekardjo, 2000. Contoh membran biologis: sel epitel saluran cerna, sel epitel paru, sel endotel buluh darah kapiler, sawar darah-otak, sawar darah-cairan serebrospinal, plasenta, membran glomerulus, membran tubulus renalis, dan sel epidermis kulit Siswandono dan Soekardjo, 2000.

2.5 Usus Halus